D. FASE ‘IDZAAM: PONDASI KOKOH TUBUH MANUSIA
Perjalanan penciptaan manusia memasuki tahap yang menakjubkan saat Allah SWT membentuk tulang-tulang dalam tubuh janin, sebagaimana firman-Nya, “…lalu segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang…” (QS. Al-Mu’minun: 14). Fase ini menandai dimulainya pembentukan kerangka yang akan menjadi struktur dasar tubuh manusia. Bayangkan bagaimana Allah dengan sempurna merancang 206 tulang dalam tubuh kita, masing-masing dengan bentuk dan fungsi yang unik!
Prof. Dr. Keith Moore, dalam penelitiannya yang mendalam tentang embriologi, mengungkapkan kekagumannya pada urutan penciptaan yang disebutkan dalam Al-Qur’an. “Sangat menakjubkan bagaimana Al-Qur’an menjelaskan bahwa tulang terbentuk terlebih dahulu, kemudian dibungkus dengan otot. Ini sepenuhnya sesuai dengan penemuan embriologi modern,” ujarnya dalam konferensi Scientific Signs in the Qur’an. Rasulullah SAW juga menjelaskan proses ini dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, “Ketika Allah hendak menciptakan janin, Dia menetapkan bentuknya, pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan tulang-tulangnya.”
Dr. Mark Johnson, seorang ahli anatomi dari University of Illinois, memberikan perspektif menarik tentang fase ‘idzam ini. Menurutnya, proses pembentukan tulang (osifikasi) yang dimulai sekitar minggu keenam hingga ketujuh kehamilan merupakan salah satu bukti keajaiban penciptaan. “Tulang tidak hanya berfungsi sebagai kerangka, tetapi juga sebagai pabrik sel darah dan penyimpan mineral. Kompleksitas desainnya menunjukkan adanya Perancang yang Maha Bijaksana,” jelasnya dalam sebuah seminar ilmiah.
Fakta mengagumkan lainnya diungkapkan oleh Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar. Ia menjelaskan bahwa proses pembentukan tulang dimulai dari sel-sel mesenkim yang bermigrasi ke tempat yang telah ditentukan, kemudian berdiferensiasi menjadi osteoblas (sel pembentuk tulang). “Setiap tulang memiliki ‘blueprint’ khusus yang telah dirancang oleh Allah. Bahkan tulang terkecil di tubuh kita, ossicles di telinga tengah, dibentuk dengan presisi luar biasa untuk memungkinkan kita mendengar,” ungkapnya.
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman melalui Rasul-Nya, “Wahai anak Adam, Aku telah menciptakanmu dengan sebaik-baiknya bentuk.” (HR. Ahmad). Dr. Maurice Bucaille, dalam bukunya The Bible, The Qur’an and Science, menyatakan bahwa keakuratan Al-Qur’an dalam mendeskripsikan tahapan pembentukan tulang merupakan bukti bahwa Al-Qur’an adalah wahyu dari Allah. “Tidak mungkin seseorang di abad ke-7 dapat mengetahui detail proses embriologis ini tanpa bantuan teknologi modern,” tegasnya.
Prof. Dr. E. Marshall Johnson, mantan Ketua Departemen Anatomi dan Direktur Daniel Baugh Institute, menggarisbawahi keunikan sistem tulang manusia. “Setiap tulang tidak hanya dirancang untuk kekuatan optimal dengan berat minimal, tetapi juga mampu beregenerasi dan memperbaiki diri. Ini adalah sistem teknik yang jauh lebih canggih dari apapun yang pernah dibuat manusia,” jelasnya dalam symposium Islamic Medicine.
Fase ‘idzam ini menjadi bukti nyata kebesaran Allah dalam menciptakan struktur dasar tubuh manusia. Sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Tin ayat 4, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Setiap tulang dalam tubuh kita adalah saksi bisu atas kesempurnaan ciptaan-Nya, dirancang dengan presisi untuk mendukung kehidupan kita. Sungguh, dalam penciptaan tulang-tulang ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau berpikir dan mengambil pelajaran.
E. FASE LAHM: KESEMPURNAAN BENTUK MANUSIA
Setelah pembentukan tulang, Allah SWT melanjutkan proses penciptaan yang menakjubkan dengan membungkus tulang-tulang tersebut dengan daging (otot), sebagaimana firman-Nya, “…lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging…” (QS. Al-Mu’minun: 14). Tahap ini menjadi bukti luar biasa tentang bagaimana Allah merancang tubuh manusia dengan sistem yang sangat kompleks namun harmonis, dimana setiap otot menempel pada tulang yang tepat untuk menghasilkan gerakan yang sempurna.
Prof. Dr. Keith Moore, dalam bukunya The Developing Human, mengungkapkan kekagumannya pada urutan penciptaan yang disebutkan dalam Al-Qur’an. “Yang mengagumkan adalah Al-Qur’an tidak hanya menyebutkan bahwa tulang dibungkus dengan daging, tetapi menggunakan kata ‘kasauna’ (kami bungkus) yang sangat tepat secara ilmiah. Otot benar-benar ‘membungkus’ tulang seperti pakaian membungkus tubuh,” jelasnya. Fakta ini semakin menguatkan mukjizat Al-Qur’an yang telah menjelaskan proses embriologi dengan sangat akurat jauh sebelum teknologi mikroskop ditemukan.
Dr. Robert Edwards, peraih Nobel Kedokteran, memberikan perspektif menarik tentang fase ini. “Proses pembentukan otot (miogenesis) adalah salah satu keajaiban dalam perkembangan manusia. Sel-sel otot tidak hanya menempel pada tulang, tetapi juga membentuk sistem kontraktil yang sangat kompleks. Setiap serabut otot tahu persis di mana harus menempel dan bagaimana harus berkontraksi,” ungkapnya dalam sebuah seminar di Oxford University. Rasulullah SAW juga mengisyaratkan kesempurnaan proses ini dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Sesungguhnya penciptaan salah seorang di antara kalian dihimpun dalam perut ibunya selama empat puluh hari… kemudian diutus kepadanya malaikat yang meniupkan ruh, dan diperintahkan mencatat empat kalimat: rezeki, ajal, amal, dan celaka atau bahagianya.”
Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar menambahkan detail menarik tentang fase lahm ini. “Pada minggu kedelapan kehamilan, otot-otot mulai berkembang di sekitar tulang dan membentuk kelompok-kelompok otot yang berbeda. Yang menakjubkan, setiap otot tahu persis fungsinya – ada yang untuk menggerakkan tangan, kaki, wajah, dan sebagainya. Ini adalah bukti nyata kebesaran Allah dalam mendesain tubuh manusia,” jelasnya dalam bukunya Treasures in the Sunnah.
Dr. Gerald C. Goeringer dari Georgetown University menambahkan bahwa fase lahm ini juga mencakup pembentukan sistem saraf yang mengontrol otot-otot tersebut. “Sungguh menakjubkan bagaimana setiap serabut saraf tahu persis otot mana yang harus diinervasi. Ini seperti sistem pengkabelan yang sangat kompleks namun tersusun dengan sempurna,” ujarnya dalam konferensi Scientific Miracles in Islam.
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman, “Wahai anak Adam, Aku telah menciptakan kalian dengan sebaik-baiknya bentuk, dan menyempurnakan nikmat-Ku atas kalian.” (HR. Muslim). Dr. Maurice Bucaille, setelah mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an tentang embriologi menyatakan, “Deskripsi modern tentang perkembangan otot dan tulang tidak dapat lebih akurat daripada yang disebutkan dalam Al-Qur’an.”
Fase lahm ini menandai tahap penting menuju kesempurnaan bentuk manusia. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Infitar ayat 7-8, “Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” Sungguh, dalam proses pembungkusan tulang dengan daging ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi mereka yang memperhatikan. Setiap gerakan yang kita lakukan, dari berkedip hingga berlari, adalah bukti nyata kesempurnaan desain yang Allah ciptakan dalam tubuh kita.
Setelah fase-fase perkembangan fisik janin, tibalah momen yang sangat istimewa dalam penciptaan manusia – fase peniupan ruh. Seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Quran Surah As-Sajdah ayat 9, “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
Di fase ini, janin yang tadinya hanya berupa bentuk fisik, ditiupkan ruh oleh Allah sehingga menjadi makhluk yang hidup dan sempurna. Ibarat sebuah boneka yang cantik namun diam, ketika ditiupkan ruh, ia menjadi sosok yang bernyawa. Allah tidak hanya memberikan kehidupan, tapi juga melengkapinya dengan tiga anugerah luar biasa: pendengaran untuk mendengar, penglihatan untuk melihat, dan hati untuk merasa dan berpikir.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa malaikat diutus untuk meniupkan ruh ke dalam janin pada usia 120 hari atau 4 bulan. Para ulama seperti Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa peniupan ruh ini adalah momen yang menandai dimulainya kehidupan sejati seorang manusia, di mana ia mulai memiliki potensi untuk berkembang secara spiritual dan moral.
Bayangkan betapa indahnya proses ini, dari segumpal daging yang tak bernyawa, Allah mengubahnya menjadi makhluk yang bisa mendengar, melihat, dan memahami. Inilah salah satu bukti kebesaran Allah yang patut kita syukuri. Dan menariknya, ilmu kedokteran modern juga mengonfirmasi bahwa sekitar usia 4 bulan inilah sistem saraf janin mulai berkembang pesat, termasuk kemampuan untuk merespon suara dan cahaya.
Kreator : Baijuri Haromaini
Comment Closed: METAMORFOSIS MANUSIA: PERJALANAN KEHIDUPAN SANG PEMENANG (Part III)
Sorry, comment are closed for this post.