KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » MIMPI TERJEGAL DI GERBANG UNIVERSITAS

    MIMPI TERJEGAL DI GERBANG UNIVERSITAS

    BY 02 Jul 2024 Dilihat: 180 kali
    MIMPI TERJEGAL DI GERBANG UNIVERSITAS_alineaku

    Langit senja mewarnai awan dengan jingga yang indah, menemani langkah kaki Naima yang menapaki jalanan berbatu menuju SMA Angkasa. Di tangannya tergenggam erat selembar kertas hasil pengumuman SBMPTN, dengan tinta merah yang mencolok memamerkan kata-kata pahit, “Tidak Diterima”.

    Mimpi yang selama ini diukir rapi, menjadi dokter hewan, pupus seketika. Sejak kecil, Naima bercita-cita menjadi dokter hewan. Ia terinspirasi dari sosok kakeknya yang dulu bekerja sebagai dokter hewan keliling. Melihat kakeknya membantu hewan-hewan yang sakit dan terluka dengan penuh kasih sayang, menumbuhkan rasa cinta yang besar dalam diri Naima terhadap hewan.

    Amat disayangkan, rintangan biaya menjadi batu sandungan yang menghalangi mimpi besarnya. Orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh tani, penghasilan mereka pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mengirimkan Naima ke perguruan tinggi negeri, terlebih di jurusan kedokteran hewan yang terkenal mahal, benar-benar layaknya mimpi di siang bolong.

    Naima tahu betul perjuangan kedua orang tua membesarkannya. Ia tak ingin menambah beban mereka. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk mengubur cita-citanya dalam-dalam lalu mencari pekerjaan seadanya demi membantu ekonomi keluarga.

    Di malam hari, saat seisi rumah telah terlelap, Naima sering termenung menatap langit. Ia membayangkan dirinya mengenakan jas dokter hewan putih dengan stetoskop melingkar di leher, dan tangannya yang penuh kasih sayang mengobati hewan-hewan yang sakit.

    Mimpi itu memang telah tertahan, namun semangat Naima untuk membantu hewan, tidaklah padam. Ia bertekad untuk terus belajar dan mencari cara lain untuk mewujudkan mimpinya. Ia yakin, suatu saat nanti, ia akan menemukan jalannya sendiri untuk menjadi dokter hewan dan membawa manfaat bagi hewan-hewan yang membutuhkan.

     

    Pesan Moral:

    Kisah Naima merupakan pengingat bagi kita bahwa mimpi memang tak selalu mudah diraih. Rintangan dan hambatan akan selalu hadir di sepanjang jalan. Namun, kuncinya adalah tekad dan kerja keras. 

    Jika kita pantang menyerah dan terus berusaha, maka mimpi besar pun akan terwujud. Jangan menyerah sebelum mimpimu benar-benar terwujud. Tekad dan kerja keras adalah kuncinya. 

    Jangan biarkan rintangan mematahkan semangatmu. Lagi, mimpi memang tak selalu mudah diraih, namun jangan pernah menyerah. Tetaplah berpegang teguh pada cita-citamu dan teruslah berusaha.

    Percayalah pada diri sendiri. Yakinlah bahwa kamu mampu mencapai mimpimu. Keyakinan ini akan menjadi kekuatan yang mendorongmu untuk terus maju.

    Belajarlah dari setiap rintangan. Setiap rintangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jadikan rintangan sebagai batu loncatan untuk mencapai mimpimu.

    Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki. Meskipun mimpimu tertunda, janganlah larut dalam kesedihan. Bersyukurlah atas apa yang kamu jalani dan teruslah berusaha untuk mencapai mimpimu.

    Jangan ragu untuk meminta bantuan. Jika kamu merasa kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang lain. Dukungan dari orang-orang terdekat akan menjadi kekuatan bagimu untuk terus maju.

    Kisah Naima adalah bukti bahwa mimpi besar dapat terwujud dengan tekad dan kerja keras. Marilah kita jadikan kisahnya sebagai inspirasi untuk terus berjuang dan pantang menyerah dalam meraih mimpi. Ingatlah, bahwa langit tak pernah membatasi mimpimu.

     

     

    Kreator : Adwanthi

    Bagikan ke

    Comment Closed: MIMPI TERJEGAL DI GERBANG UNIVERSITAS

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021