Langit senja mewarnai awan dengan jingga yang indah, menemani langkah kaki Naima yang menapaki jalanan berbatu menuju SMA Angkasa. Di tangannya tergenggam erat selembar kertas hasil pengumuman SBMPTN, dengan tinta merah yang mencolok memamerkan kata-kata pahit, “Tidak Diterima”.
Mimpi yang selama ini diukir rapi, menjadi dokter hewan, pupus seketika. Sejak kecil, Naima bercita-cita menjadi dokter hewan. Ia terinspirasi dari sosok kakeknya yang dulu bekerja sebagai dokter hewan keliling. Melihat kakeknya membantu hewan-hewan yang sakit dan terluka dengan penuh kasih sayang, menumbuhkan rasa cinta yang besar dalam diri Naima terhadap hewan.
Amat disayangkan, rintangan biaya menjadi batu sandungan yang menghalangi mimpi besarnya. Orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh tani, penghasilan mereka pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mengirimkan Naima ke perguruan tinggi negeri, terlebih di jurusan kedokteran hewan yang terkenal mahal, benar-benar layaknya mimpi di siang bolong.
Naima tahu betul perjuangan kedua orang tua membesarkannya. Ia tak ingin menambah beban mereka. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk mengubur cita-citanya dalam-dalam lalu mencari pekerjaan seadanya demi membantu ekonomi keluarga.
Di malam hari, saat seisi rumah telah terlelap, Naima sering termenung menatap langit. Ia membayangkan dirinya mengenakan jas dokter hewan putih dengan stetoskop melingkar di leher, dan tangannya yang penuh kasih sayang mengobati hewan-hewan yang sakit.
Mimpi itu memang telah tertahan, namun semangat Naima untuk membantu hewan, tidaklah padam. Ia bertekad untuk terus belajar dan mencari cara lain untuk mewujudkan mimpinya. Ia yakin, suatu saat nanti, ia akan menemukan jalannya sendiri untuk menjadi dokter hewan dan membawa manfaat bagi hewan-hewan yang membutuhkan.
Pesan Moral:
Kisah Naima merupakan pengingat bagi kita bahwa mimpi memang tak selalu mudah diraih. Rintangan dan hambatan akan selalu hadir di sepanjang jalan. Namun, kuncinya adalah tekad dan kerja keras.
Jika kita pantang menyerah dan terus berusaha, maka mimpi besar pun akan terwujud. Jangan menyerah sebelum mimpimu benar-benar terwujud. Tekad dan kerja keras adalah kuncinya.
Jangan biarkan rintangan mematahkan semangatmu. Lagi, mimpi memang tak selalu mudah diraih, namun jangan pernah menyerah. Tetaplah berpegang teguh pada cita-citamu dan teruslah berusaha.
Percayalah pada diri sendiri. Yakinlah bahwa kamu mampu mencapai mimpimu. Keyakinan ini akan menjadi kekuatan yang mendorongmu untuk terus maju.
Belajarlah dari setiap rintangan. Setiap rintangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jadikan rintangan sebagai batu loncatan untuk mencapai mimpimu.
Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki. Meskipun mimpimu tertunda, janganlah larut dalam kesedihan. Bersyukurlah atas apa yang kamu jalani dan teruslah berusaha untuk mencapai mimpimu.
Jangan ragu untuk meminta bantuan. Jika kamu merasa kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang lain. Dukungan dari orang-orang terdekat akan menjadi kekuatan bagimu untuk terus maju.
Kisah Naima adalah bukti bahwa mimpi besar dapat terwujud dengan tekad dan kerja keras. Marilah kita jadikan kisahnya sebagai inspirasi untuk terus berjuang dan pantang menyerah dalam meraih mimpi. Ingatlah, bahwa langit tak pernah membatasi mimpimu.
Kreator : Adwanthi
Comment Closed: MIMPI TERJEGAL DI GERBANG UNIVERSITAS
Sorry, comment are closed for this post.