KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Misteri Pembunuhan Jalan Pakis

    Misteri Pembunuhan Jalan Pakis

    BY 15 Mar 2023 Dilihat: 66 kali

    Oleh : FA’IZZAH

    Tik..tik..tik.. 

    Jari-jari ku sibuk memencet keyboard laptop. Pandanganku masih berpaku pada layar, walaupun sebenarnya mata ini ingin selalu memejam. 

    “Deadline bentar lagi, tugasku masih banyak. Pokoknya harus selesai besok pagi.” 

    ujarku pada diri sendiri. 

    Matahari sudah terbenam sempurna. Diluar hanya terdengar suara jangkrik dan kodok yang menjadikan backsound fokus pengerjaan tugas ku. 

    Waktu semakin larut. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, dan tugasku tekah selesai. Aku merebahkan tubuhku di kasur.

    “Hah.. akhirnya selesai juga. Besok tinggal ngumpulin, deh. Moga aja besok lancar, ya tuhan..” 

    Aku mengambil hp ku, berselancar di dunia internet sampai aku melihat postingan berisi kabar menyeramkan.

    WASPADA! PEMBUNUH BERKELIARAN DI SEKITAR JALAN PAKIS, MAYAT KORBAN DIMUTILASI, BEBERAPA ORGAN HILANG DAN DITEMUKAN TAK BERJARI!

    Bulu kudukku bergetar. “Jalan pakis? Berarti deket kos ku dong?” gumamku.

    Berhubung aku sendirian disini, aku jadi takut jika terjadi apa-apa padaku. Membayangkan pembunuh itu mengetuk pintu kamar dan… 


    Tok!Tok! 

    Seseorang mengetuk pintu. Aku terlonjak kaget. Langsung aku bersembunyi di balik selimut. Mulitku komat-kamit membaca doa dijauhkan dari bahaya. 

    “Rosi, nih ada rawon buatmu!” 

    Rupanya itu suara Mbak Dila, tetangga kos. Aku menghela nafas lega, lalu membuka pintu kamar. 

    “Oalah, mbak Dil. Nggak usah repot-repot..”

    “Gapapa. Aku tau kamu belum makan kan? Daritadi maghrib nggak keluar kamar. Padahal biasanya kamu nyari makan jam 8.”

    “Hehe, iya mbak, lqgi nugas soalnya. Makasih banyak ya.”

    Mbak Dila tersenyum, lalu pintu kamar pun kututup.


    Karena sisa nasi masih ada, aku hanya perlu memanaskannya sebentar, lalu kumakan dengan  rawon. 

    Saat ku memasukkan suapan pertama ke dalam mulutku, aku rasa dagingnya agak aneh. Seperti daging sapi, tapi agak kenyal. 

    “Mungkin nyampur sama gaje*, sih.” batinku.

    Meskipun terasa janggal, aku tetap memakannya hingga rawon itu habis. Maklum, perut lapar. 

    Setelah perutku terisi penuh, aku tertidur pulas.

    Esoknya, setelah pulang dari kampus, aku sudah mengantongi tanda tangan dosen sebagai bukti proposal tugas akhir ku tekah disetejui. Aku senang sekal, sampai-sampai aku lupa tak membeli makan saat perjalanan pulang. 

    Aku buru-buru keluar lagi, namun Mbak Dila menyengatku.

    “Ada apa toh kok buru-buru?”

    “Mau beli lauk buat makan malam mbak.”

    “Ohh.. Ini aku lagi masak ceker pedas, kamu mau?”

    Aku berpikir sejenak, itu tawaran yang menggiurkan, apalagi agar lebih menghemat uang .

    “Mau, mau.”

    “Oke, tunggu ya.”

    Aku mengangguk. Tak lama, ia mengetuk pintu, sambil membawa semangkok ceker tanpa tulang. Usai mengucap terimakasih, aku bersiap mengambil piring, lalu memotret foto masakan Mbak Dila. Akhir-akhir ini dia baik sekali padaku, padahal biasanya ia cuek, dan tak pernah memasak. Mungkin memang mood nya sedang baik, pikirku. 

    Foto itu ku unggah di status whatsapp ku.  Tak lama Lidya , anak terpintar di kelas membalas story ku.

    Ros, cincinmu nyemplung tuh di tumpukan ceker 🤣

    Aku terkejut, lalu mengecek kebenarannya. Ternyata memang ada cincin emas putih ditutupi oleh kumpupan daging ceker. 

    Aku mengambilnya, berencana untuk mencuci kemudian mengembalikannya pada Mbak Dila.

    Tapi, aku menyadari sesuatu. Bukannya Mbak Dila tak pernah punya cincin? 

    Aku mengalihkan pikiranku, mungkin saja ia punya tapi tak pernah dipakai. 

    Kusantap ceker itu dengan nasi hangat, rasanya sungguh nikmat. Sampai pada akhirnya, aku menemukan kuku saat menyendokkan makanan ke mulutku. Kuah ceker yang masih banyak membuatku agak susah untuk melihat dengan jelas. Saat mencuci piring, jantungku seakan berhenti berdetak. Aku tak mempercayai apa yang kulihat. Sepotong jari utuh keluar dari mangkok yang berisi kuah ceker.

    Sontak aku langsung teringat berita yang kubaca kemarin.

    Mayat adalah seorang wanita muda, baru saja menikah dengan suami kaya raya. Untuk sementara, polisi masih dalam proses penyelidikan dalam mengungkap pembunuh dan motifnya. 

    Jika benar Mbak Dila pembunuhnya, berarti.. apa itu artinya aku makan daging manusia?


    Author: bloomyblossoms

    Bagikan ke

    Comment Closed: Misteri Pembunuhan Jalan Pakis

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021