KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Misteri
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Sains
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Momen Indah Bersama Keluarga

    Momen Indah Bersama Keluarga

    BY 14 Jan 2025 Dilihat: 106 kali
    Momen Indah Bersama Keluarga_alineaku

    Bab I Keluarga yang Bahagia

    Di sebuah desa, terdapat rumah sederhana di pinggir jalan. Rumah itu dihuni oleh keluargaku yang terdiri atas Ayah, Ibu, Aku dan Adik. Keluarga ini dikenal dengan kebahagiaan yang selalu terpancar, bahkan di tengah sehari – hari. Keluarga ini juga percaya bahwa setiap momen kecil adalah berharga, dan selalu berusaha menciptakan kenangan indah bersama.

    Setiap akhir pekan, keluargaku memiliki tradisi berkumpul di Ruang Tamu untuk merencanakan kegiatan. 

    “Ayo kita buat rencana untuk hari Minggu! Apa yang ingin kita lakukan?” tanya Ibu sambil tersenyum. 

    “Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke Kebun Raja!” jawab Ayah.

    “Boleh” kata Ibu. 

    Aku dan Adik sangat senang setelah mendengar percakapan Ayah dan Ibu, bahwa pada hari Minggu kita akan jalan-jalan ke Kebun Raja. Kami berdua sudah tidak sabar dan terus membayangkan betapa serunya nanti.

    Keesokan harinya, tepat pada hari Minggu, kita bangun lebih pagi dan bersiap-siap. Ibu sedang menyiapkan makanan dan bekal berupa roti, buah, air mineral untuk di bawah ke Kebun Raja. Sesampainya di Kebun Raja, kita disambut dengan hamparan bunga berwarna-warni dan udara segar. Aku dan Adik berlari-lari menjelajahi setiap sudut, sementara Ayah dan Ibu sedang mencari tempat untuk beristirahat. 

    “Lihat, Ibu! Ada banyak kupu-kupu di sana!” teriak Adik sambil tersenyum.

    Setelah Ayah dan Ibu menemukan tempat yang cocok atau nyaman untuk beristirahat, kami segera membuka tikar dan menikmati bekal. Canda tawa dan cerita mengisi suasana, dan setiap suapan terasa lebih nikmat karena kebersamaan. 

    Tak terasa waktu sudah menjelang sore, kami segera membereskan dan bersiap-siap untuk pulang. Sampai akhirnya kami pulang ke rumah dengan perasaan yang senang, gembira, dan bahagia karena telah menikmati momen indah bersama keluarga.

     

    Bab II Momen Makan Malam Spesial

    Suatu malam tahun baru, keluarga besarku merencanakan untuk mengadakan makan malam bersama. Ibu memutuskan untuk memasak hidangan spesial yaitu sate ayam, kepiting asam manis, dan aneka bakaran sosis. 

    “Mari kita buat makan malam ini istimewa!” ucap Ibu dengan semangat. 

    Aku Bersama sepupu membantu di dapur, menyiapkan bahan, mencuci sayuran, dan mengaduk bumbu. Kita berdua saling berbicara, bercanda tawa dan bercerita hal-hal yang lucu, sehingga kami  saling menertawakan.

    Saat makanan siap, kami membuka tikar bersama, dengan suasana penuh keceriaan. Ibuku mengajarkan anak-anaknya untuk menghargai makanan dan pentingnya kebersamaan.

    “Makanan yang enak lebih nikmat jika kita menikmatinya, bersama orang-orang tercinta” kata Ibu. 

    Kami semua mendengarkan ucapan Ibu, memang berbeda ketika makan bersama orang biasa dan makan bersama orang yang disayangi.

    Setelah selesai makan, kami segera membersihkan. Kemudian, kami duduk santai sambil melihat bintang yang indah dengan bermacam warna. Keluargaku merasa bahagia, karena di tengah kesibukannya mereka saling meluangkan waktu demi keluarganya. Akhirnya, kami semua bisa berkumpul dan menikmati makan malam yang spesial.

    Kebersamaan keluarga sangat penting, karena bisa menjaga tali persaudaraan, keharmonisan dan kerukunan dalam keluarga. Maka dari itu setiap tiga minggu sekali kami berusaha untuk berkumpul.

     

    Bab lll Menyatu dengan Alam Desa

      Setibanya di desa, kami disambut hangat oleh suasana pedesaan yang penuh ketenangan. Rumah tua milik Nenekku masih berdiri kokoh, dikelilingi oleh halaman luas dengan pepohonan rindang. Di sana Nenek sudah menanti dengan senyum penuh cinta. Kami senang akhirnya bisa berkumpul kembali dan bisa mengobati rasa rindu nenek pada cucunya. Aku dan Adik terpukau dengan pemandangan dan keindahan alam di sana.

     Di pagi hari, Aku mengajak Ayah dan Ibu untuk berkeliling desa. Kami berjalan melewati sawah-sawah hijau yang membentang luas sambil menghirup udara yang segar. Aku yang tadinya ragu, kemudian mulai merasa tertarik dengan berbagai hal yang kutemukan seperti bermacam-macam bunga dengan warna yang berbeda. Adik yang biasanya menghabiskan waktu dengan menonton film di hp, kini ikut tertawa dan berlari-lari seakan lupa dengan kesibukan di dunia digital.

     Hari-hari kami di desa diisi dengan berbagai kegiatan menyenangkan. Nenek mengajari cara membuat makanan tradisional yang kami belum pernah coba. Ibu merasa tersentuh melihat anak-anaknya begitu bahagia dan terlibat dalam kegiatan desa. Ayah juga merasa bahwa momen ini adalah kesempatan untuk lebih dekat dengan keluarga, serta Aku dan Adik juga merasakan hal yang sama.

     

    Bab IV Liburan Keluarga ke Pantai 

     Mendekati akhir semester, keluargaku memutuskan untuk berlibur ke pantai. Ayah yang pertama kali mengusulkan rencana tersebut.

    “Ayo, kita nikmati waktu bersama di laut.” kata Ayah. 

    Kami merencanakan perjalanan dengan antusias dan semangat. Liburan ini sangat kami tunggu-tunggu sejak satu tahun lalu.

      Saat tiba di pantai, deburan ombak dan angin laut menyambut kami. Aku dan Ayah berjalan ke arah laut sambil menikmati pemandangan yang indah. Ibu juga sangat senang melihat anaknya yang sangat gembira dan heboh. Kami di sana bertemu dengan teman Ibuku yang kebetulan juga sedang berlibur.

     Setelah bermain pasir, aku bermain air bersama Ayah. Tawa dan kegembiraan menggema di antara riuhnya ombak. Sekitar pukul 10.30 WIB, kami duduk bersama di tepi pantai sambil menikmati makanan yang dibeli. Suasananya semakin siang semakin ramai, jadi kami segera pulang.

      Sebelum pulang, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Setelah itu, kami mampir ke tempat oleh-oleh untuk membeli buah lontar dan baju sebagai hadiah bagi keluarga di rumah. Dalam perjalanan pulang, kami tiba-tiba kehujanan, sehingga Ayah mencari tempat berteduh dan mengenakan jas hujan. Akhirnya, kami berhasil sampai di rumah dengan perasaan gembira dan penuh kebahagiaan.

     

    BAB V Malam Hangat di Bawah Langit Berbintang 

     Malam harinya, keluarga berkumpul di halaman rumah Nenek, ditemani cahaya bintang yang bertebaran di langit. Kami menyalakan kembang api di tengah halaman dan duduk melingkar, sambil berbagi cerita tentang pengalaman yang kami rasakan sepanjang hari. Nenek ikut berbagi kisah masa muda mereka dengan disambut gelak tawa oleh cucunya. Aku dan Adik terpukau dengan cerita Nenek tentang kehidupan desa pada masa lalu, jauh sebelum teknologi berkembang.

      Aku dan sepupu saling berpandangan dengan senyum penuh makna, merasakan kedekatan yang terjalin erat di malam itu. Paman pun mengambil gitar tua yang ada di rumah dan mulai memainkan beberapa lagu. Sepupuku dan Adik ikut bernyanyi, suara mereka bergema di bawah langit malam yang tenang. Momen itu terasa begitu hangat dan penuh kisah, seolah waktu berhenti dan dunia serasa hanya milik keluarga kami.

     Saat malam semakin larut, kami masih terjaga, enggan untuk segera beranjak tidur.

    Aku mengucapkan terima kasih kepada Adik dan sepupuku karena sudah menjadi saudara yang terbaik. Adik tersenyum sambil berjabat tangan, merasa bahagia karena bisa mengumpulkan momen berharga ini. Malam itu menjadi kenangan tak terlupakan yang akan selalu kami ingat.

     

    BAB VI Kebersamaan Saat Hari Raya Idul Fitri 

      Hari ini adalah hari terakhir puasa, Aku sangat senang karena bisa menjalankan puasa dengan lancar. Malamnya, gema takbir mulai terdengar dari masjid-masjid di sekitar. Suasana hati menjadi haru, mengingat ramadhan telah berlalu dengan begitu cepat. Momen kebersamaan ini menjadi penutup yang indah sebelum menyambut Hari Raya Idul Fitri. 

      Keesokan harinya adalah hari yang paling kami tunggu yaitu melaksanakan sholat ied bersama. Setelah selesai sholat ied Aku segera memohon maaf kepada kedua orang tua. Ayah dan Ibu memelukku erat, memberikan nasihat agar selalu menjaga hati dan menghormati orang lain. Rasa haru menyelimuti, membuatku semakin bersyukur memiliki keluarga yang begitu peduli.

     Malam harinya Aku bersama Adik, Ayah, dan Ibu berkeliling untuk bersilaturahmi ke tetangga-tetangga desa. Keesokan harinya kami pergi ke rumah Nenek. Semua saudara berkumpul di rumah Nenek, sehingga suasananya menyenangkan dan sangat ramai. Kami semua saling memaafkan, kemudian bersama-sama menikmati kue lebaran yang dihidangkan di meja. Momen ini akan selalu dikenang karena kebersamaan bersama keluarga adalah hal yang sangat berharga.

     

     

    Kreator : Nabilah Qil Masfufah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Momen Indah Bersama Keluarga

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021