KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Muhasabah

    Muhasabah

    BY 04 Jan 2023 Dilihat: 148 kali

    Penulis : Aprilia Dwi Lestari (Member KMO Alineaku)

    Waktu terus berjalan menghadirkan berjuta rangkaian peristiwa dalam kehidupan manusia.Suka dan duka datang silih berganti dalam alur kehidupan saat meniti garis takdir yang telah ditetapkan.

    Hidup adalah sebuah modal yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba-Nya. Karena dengan kehidupan yang dia miliki manusia dapat menjalankan tugasnya dimuka bumi untuk menyembah Allah SWT. Dia berkesempatan untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya, baik sebagai seorang hamba maupun sebagai seorang umat. Dunia dengan segala kemegahannya merupakan ladang untuk berkebun mencari keridhaan Allah SWT. Sekaligus juga merupakan ujian yang berat bagi seorang hamba. Karena gemerlap dunia sering membuat seseorang tergelincir sehingga terperosok pada kehidupan duniawi semata. Kehidupan akhiratnya menjadi lalai dan terabaikan.

    Tuntutan ekonomi yang mendesak perlahan menggeser tujuan hidupnya, dari hanya untuk mendapatkan rezeki yang halal. Berubah menjadi ambisi untuk memiliki harta yang berlimpah. Tak ayal hukum Allah sering dilanggar. Kewajiban-kewajiban dalam agama mulai ditinggalkan dengan berbagai dalih dan alasan.

    Siang dan malam hanya disibukkan dengan urusan pekerjaan, mimpi untuk memiliki sudah perlahan terwujud. Kebanggan mulai merasuk pada pikiran, bahwa dia mampu mengalahkan yang lain. Tampil sebagai sosok orang yang terpandang. Arogansi mulai menjadi tradisi, etika mulai terkikis oleh pola hidup baru yang berkiblat pada harta dan tahta. Akibatnya, dia mulai berani terang-terangan meremehkan dan merendahkan orang lain. Barometer kesuksesan juga mulai mengalami degradasi.

    Akan tetapi dibalik kesuksesan karier dan ekonominya. Dia merasakan ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Dia sering merasa gelisah dan tidak tenang. Meski hidupnya serba berkecukupan. Ternyata, ini karena dia telah jauh dari Allah.  Kebahagian yang semula dia kira akan didapat tatkala dia kaya, ternyata tidak sepenuhnya benar. Apabila tidak diimbangi dengan ketaatan kepada hukum yang telah Allah tetapkan. 

    Momentum akhir tahun adalah momen yang tepat untuk kembali melakukan muhasabah. Atas apa yang terjadi sepanjang . Begitu banyak kesalahan dan kelalaian yang telah dilakukan. Saatnya untuk segera kembali mensucikan hati dan pikiran melalui taubatan nasoha. Jangan pernah merasa putus asa, karena rahmat Allah sangat luas. Allah juga Maha Rahman dan Maha Rahim serta Maha Pengampun. Bersegeralah karena engkau tidak tahu kapan waktumu akan berakhir di dunia ini. Muhasabah diri agar kembali dapat melihat jalan lurus dan dapat mengikutinya. Semoga Allah mudahkan  untuk kembali dapat berjalan sesuai aturan –Nya. Aamiin.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Muhasabah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021