Penulis : Aprilia Dwi Lestari (Member KMO Alineaku)
Waktu terus berjalan menghadirkan berjuta rangkaian peristiwa dalam kehidupan manusia.Suka dan duka datang silih berganti dalam alur kehidupan saat meniti garis takdir yang telah ditetapkan.
Hidup adalah sebuah modal yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba-Nya. Karena dengan kehidupan yang dia miliki manusia dapat menjalankan tugasnya dimuka bumi untuk menyembah Allah SWT. Dia berkesempatan untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya, baik sebagai seorang hamba maupun sebagai seorang umat. Dunia dengan segala kemegahannya merupakan ladang untuk berkebun mencari keridhaan Allah SWT. Sekaligus juga merupakan ujian yang berat bagi seorang hamba. Karena gemerlap dunia sering membuat seseorang tergelincir sehingga terperosok pada kehidupan duniawi semata. Kehidupan akhiratnya menjadi lalai dan terabaikan.
Tuntutan ekonomi yang mendesak perlahan menggeser tujuan hidupnya, dari hanya untuk mendapatkan rezeki yang halal. Berubah menjadi ambisi untuk memiliki harta yang berlimpah. Tak ayal hukum Allah sering dilanggar. Kewajiban-kewajiban dalam agama mulai ditinggalkan dengan berbagai dalih dan alasan.
Siang dan malam hanya disibukkan dengan urusan pekerjaan, mimpi untuk memiliki sudah perlahan terwujud. Kebanggan mulai merasuk pada pikiran, bahwa dia mampu mengalahkan yang lain. Tampil sebagai sosok orang yang terpandang. Arogansi mulai menjadi tradisi, etika mulai terkikis oleh pola hidup baru yang berkiblat pada harta dan tahta. Akibatnya, dia mulai berani terang-terangan meremehkan dan merendahkan orang lain. Barometer kesuksesan juga mulai mengalami degradasi.
Akan tetapi dibalik kesuksesan karier dan ekonominya. Dia merasakan ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Dia sering merasa gelisah dan tidak tenang. Meski hidupnya serba berkecukupan. Ternyata, ini karena dia telah jauh dari Allah. Kebahagian yang semula dia kira akan didapat tatkala dia kaya, ternyata tidak sepenuhnya benar. Apabila tidak diimbangi dengan ketaatan kepada hukum yang telah Allah tetapkan.
Momentum akhir tahun adalah momen yang tepat untuk kembali melakukan muhasabah. Atas apa yang terjadi sepanjang . Begitu banyak kesalahan dan kelalaian yang telah dilakukan. Saatnya untuk segera kembali mensucikan hati dan pikiran melalui taubatan nasoha. Jangan pernah merasa putus asa, karena rahmat Allah sangat luas. Allah juga Maha Rahman dan Maha Rahim serta Maha Pengampun. Bersegeralah karena engkau tidak tahu kapan waktumu akan berakhir di dunia ini. Muhasabah diri agar kembali dapat melihat jalan lurus dan dapat mengikutinya. Semoga Allah mudahkan untuk kembali dapat berjalan sesuai aturan –Nya. Aamiin.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Muhasabah
Sorry, comment are closed for this post.