KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Murid Rasa Teman

    Murid Rasa Teman

    BY 07 Des 2022 Dilihat: 145 kali

    Oleh : Gayuh Rahayu Utami

    Tahun 2017 pernah mengajar mengaji metode ummi di sebuah sekolah berbasis Islam di kota Malang dan pertama kalinya mengajar kitab turjuman Al-Quran metode ummi di mana jenjang ini adalah program pasca tartil dalam arti siswa yang jenjangnya lebih tinggi ketika belajar Al-Quran. 

    Pertama kali mengajar kelas turjuman adalah sesuatu banget bagi saya. Meski jumlah siswa kelas ini sebanyak sembilan orang ada tantangan tersendiri. Wajib hafal ayatnya, hafal terjemah per kata, dan menguasai terjemah kalimatnya. Belum lagi intisari yang harus dihafal oleh siswa yang menurut saya adalah beban karena hafalan yang lumayan banyak. 

    Di samping menghafal, siswa harus bisa menulis ayat dengan huruf Arab. Melemaskan tangan yang sudah lama tidak menulis huruf tersebut adalah peluang untuk memberikan motivasi jika belajar Islam adalah hukumnya wajib tanpa mengenal batas usia hingga liang lahat. Sembilan siswa adalah amanah yang harus saya emban. Untungnya anak-anak ini bisa diajak santai dan bisa menerima pelajaran yang sudah disampaikan. Bahkan mereka sudah saya anggap mereka seperti kawan sendiri. 

    Namun pengalaman yang berkesan ketika menangani salah satu siswa saya. Sebut saja namanya Daffa. Dia adalah murid kelas sembilan yang sering dapat perundungan dari teman-temannya. Sebenarnya anaknya pandai dan pernah mendapat peringkat dua di kelasnya. Karena dapat perundungan akibat sering bermain game online mentalnya sempat menurun. 

    Anehnya baru pertama kali kenal saya, dia langsung mengajak curhat. Padahal di sekolah sudah ada guru bimbingan konseling. Eh malah larinya ke saya untuk menceritakan kejadiannya bahkan kondisi kedua orang tuanya. Pertama kali melihat Daffa adalah anugerah bagi saya. Anak yang sangat butuh dorongan dan terus diberi motivasi untuk selalu dekat dengan Allah dalam kondisi apapun baik senang maupun susah. 

    Dulunya Daffa sangat kecanduan main game online dan sampai orang tuanya mengenal saya. Bahkan orang tuanya sempat mengalami kegalauan dan sering menangis menghadapi Daffa selaku putranya. Saya sebagai orang yang dipercaya Daffa berusaha untuk diajak bicara dan menjelaskan kerugian yang ditimbulkan jika terlalu banyak main game online. Alhamdulillah Daffa anaknya bisa menerima apa yang sampaikan dan tidak pernah kuduga awal kenal hingga sekarang masih kontak dengan dia maupun kepada orang tuanya.

    Orang tua dari Daffa merasa senang dan bersyukur bisa bertemu saya karena bisa memberikan semangat buat Daffa. Tepatnya lima tahun ini kenal baik sama Daffa dan orang tuanya. Kami bisa dibilang dekat dengan mereka. Setiap anak sejatinya adalah istimewa dan memiliki potensi yang harus diasah. Menghadapi perundungan yang hari ini marak di berbagai lembaga pendidikan memang butuh sekali adanya peran individu, masyarakat, dan negara. Selain memberikan edukasi kepada orang tua, lingkungan juga sangat berpengaruh untuk membentuk karakter anak yang berkepribadian kuat dan mental baja serta meningkatkan kesadaran akan hubungan dengan Allah penting untuk ditanamkan pada generasi. 

    Daffa adalah salah satu korban perundungan dari banyaknya kasus yang terjadi. Mengambil hikmahnya bahwa dengan adanya komunikasi yang baik terhadap siswa maka akan terbangun kedekatan yang baik. Semoga Daffa menjadi anak yang kuat dan bertambah dekat dengan Allah walau kini kamu telah dewasa. Murid kesayangan sepanjang hayat dalam hidup saya. 


    Bagikan ke

    Comment Closed: Murid Rasa Teman

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021