KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » My Pet

    My Pet

    BY 11 Jan 2023 Dilihat: 179 kali

    Penulis : Patrisia Carolina (Member KMO Alineaku)

    Setiap orang pasti mempunyai hewan atau benda kesayangan. Tak jarang seseorang akan membagi semua masalah pada benda atau hewan kesayangannya. Akan bercerita segalah sesuatu yang terjadi pada hari ini, bahkan meminta pendapat untuk suatu rencana. Walaupun objek yang diajak bicara hanya diam atau mengeluarkan suara tertentu. Sama sepertiku, mempunyai anjing peliharaan dengan bulu berwarna blonde, coklat, hitam pekat. Intu, Boy dan Dalkyum. 

    Aku memelihara Intu, ketika duduk di bangku kelas dua SMP. Saat itu ayahku yang seorang guru pulang dengan membawa seekor anak anjing yang sangat kecil. Saking kecilnya ayah menyimpan dalam saku jaket. Kami pikir ayah membawa roti, ternyata anak anjing yang sangat menggemaskan. Pada saat itu, sangat kurus dengan bulu berwarna blonde. Kalau berjalan akan jatuh. Mulai saat itu aku dan adikku setiap hari memberi susu formula untuknya. Intu sangat lucu, kami sering mengendong dan memandikannya. Anak-anak di kompleks juga sangat menyayangi intu. Tak jarang mereka mencium Intu. Satu bulan kami merawat Intu hingga badan Intu gemuk dan menggemaskan. Orang-orang yang bertamu akan kaget ketika kami memanggil anjing tinggi dan besar dengan sebutan Intu. Meraka akan bertanya “kenapa panggil Intu, itukan anjing besar”. Intu jika diterjemahkan berarti sangat kecil. Untuk itu mereka akan tertawa mendengar kami bercerita. 

    Boy. Anak dari Intu. Bulunya coklat terang. Boy anjing pertama yang sangat dekat denganku. Hampir tiap malam Boy tidur denganku. Boy akan ikut kemana saja aku pergi. Setiap pagi dia akan mengantar kami ke jalan untuk ke sekolah. Ketika siang dia akan menunggu kedatangan kami di lorong. Sama seperti induknya Boy sangat disayangi oleh semua orang. Dia hanya menggonggong ketika orang lewat di depan rumah. Jika ada orang yang bermaksud jahat Boy akan mengejar. Pada suatu hari, Boy yang tidak pernah menggigit orang tiba-tiba menyerang seorang tamu. Lukanya kecil dan kami segerah mengantar ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin. Karena takut menggigit orang kami ayah dan ibu memutuskan untuk membunuh Boy. Walaupun anjingku tidak terserang virus rabies. Pada saat akan di bunuh menggunakan tongkat aku tidak sanggup untuk melihatnya. Aku memutuskan untuk pergi. Mendengar suaranya membuatku sedih. Pukulan pertama mengenainya dan dia terlepas. Ketika itu Boy berlari kearahku dapat aku lihat ada air mata disana. Boy datang bersembunyi dikakiku, seolah meminta pertolongan. Boy terus tiduran dan mengelus kakiku. Namun, aku tidak bisa berbuat banyak. Akhirnya Boy di bunuh dan keesokan harinya aku deman hingga tiga hari. 

    Dalkyum. Anjing peliharaanku dengan bulu hitam pekat. Dakyum adalah hadiah dari kerabat jauhku. Ketika itu aku semeter 6. Hadiah wisudah. Kerabatku bilang “om lebih dulu memberikan hadiah. Pelihara dan jaga yang baik”. Pada saat itu Dalkyum belum memiliki nama. Dia juga sangat liar, sehingga kami mengikatnya. Tidak seperti Intu dan Boy yang kami lepas saja. Aku sangat takut mendekatinya. Hampir seminggu, akhirnya Dalkyum menjadi jinak. Karena nama yang sangat sulit, para tetangga kesulitan memanggil namanya. Mereka bilang tidak ada nama yang lebih susa lagi. Dagu, begitulah meraka memanggil namanya. Kemana aku pergi Dalkyum selalu ikut. Satu kompleks besar tahu itu anjingku. Ketika bulan Mei dan Oktober, Dalkyum akan berlaku selayaknya tuan rumah. Pada bulan itu kami akan mengunjungi setiap rumah pada malam hari untuk berdoa. Tiap malam Dalkyum akan tidur di rumah orang yang jaraknya lumayan jauh dari rumahku. Tidak tenang menganggap setiap rumah di kompleks adalah rumahnya. Hingga kami mengikat kembali, takut ada yang mencuri. 

    Tanggal 2 Oktober adalah hari kematian Dalkyum, bertepatan dengan hari wisudaku. Pada saat itu kami melaksanakan wisuda secara online. Setelah proses wisudah selesai aku kebelakang untuk memberi makan Dalkyum. Namun, aku tak menemukannya. Mereka berbohong padaku, dengan mengatakan Dalkyum mereka ikat di rumah tetangga. Aku kesana dan tak menemukannya. Aku kembali sambil menangis, semua tamu yang berada disitu kasihan melihatku. Karena mereka tahu aku sangat menyayangi Dalkyum. Bibi dan sepupuku tertawa karena aku menangis. Sampai aku mengganti baju wisuda dengan baju rumah. 

    Bibi dan tetanggaku membujukku agar aku kembali memakai pakaian wisudah. Aku terus menangis. Mereka memelukku. Mereka mengatakan akan mengganti dengan anjing yang baru, namun hingga saat ini mereka belum mengganti kembali.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: My Pet

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021