KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Negeri Pelangi

    Negeri Pelangi

    BY 15 Des 2022 Dilihat: 117 kali

    Oleh : Yesika Minarni

    Di Negeri Dirgantara, berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin Raja Baskara. Sang Raja memiliki seorang putri bernama Megantara dan  dua putra bernama Bumantara dan Jumantara. Ketiga bersaudara hidup rukun dan damai dalam daerah kekuasaannya masing-masing.

    Bumantara memimpin negeri laut, Jumantara memimpin negeri darat dan Mengantara bertugas memimpin negeri awan.

    Megantara memiliki tujuh  putri kembar bernama Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Mereka bertugas untuk memberi tanda terima kasih setelah hujan turun pada waktu-waktu tertentu dengan tujuh tongkat cahaya.

    Suatu hari saat bersiap untuk melakukan tugas mereka, Nila bertanya kepada para saudarinya.

    ‘Wahai saudariku, tidakkah kalian penasaran dengan apa yang ada diujung pelangi?”

    “Bukankah disana ada dua buah telaga? Sebuah telaga keajaiban sementara satunya lagi adalah telaga ratapan.” jawab Merah.

    “Apa yang terjadi jika kita menemukan telaga keajaiban? tanya Hijau

    “Kudengar, jika berhasil menemukannya maka kau  akan dianugerahi sebuah keberuntungan.” sahut Jingga.

    “Apakah pernah ada yang berhasil menemukannya?” tanya Nila lagi.

    “Kurasa tidak. Tak akan ada yang mau mempertaruhkan kehidupan nyaman di negeri ini untuk sekedar mencari keberuntungan dibawah sana.” tandas Jingga.

    “Sudah cukup saudariku, waktu kita segera tiba. Mari mempersiapkan tongkat pelangi kita.” 

    Ucapan Merah menyadarkan mereka untuk segera bergegas melaksanan tugasnya.

    ***

    Nila tampak duduk termenung di sebuah dipan.

    “Mengapa kau mempertanyakannya, Nila?” tanya Ungu menghampiri.

    “Tentang itu… Aku hanya penasaran saja Biru.” 

    “Tahukah kamu Nila, adakalanya justru lebih baik bagimu untuk tetap tidak tahu mengenai  sesuatu yang tidak seharusnya diketahui.” tutur Biru.

    “Apa maksudmu, Biru?”

    Yang ditanya melempar pandang keseberang.

    “Bukankah akan menguntungkan jika sungguh berhasil menemukan telaga keajaiban itu?”

    “Jangan mengharapkan sesuatu yang bukan untukmu, Nila. Telaga keajaiban tidak diperuntukkan bagi penghuni Negeri Awan.”

    Biru segera berlalu, meninggalkan Nila yang masih memendam banyak tanya. Ia memandangi kotak kaca dengan alas beludru warna putih disudut ruangan. Didalamnya terdapat tongkat cahaya miliknya.

    “Mengapa tidak boleh? Aku hanya membutuhkan satu keajaiban.” lirihnya.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Negeri Pelangi

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021