KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Nenek Moyangku

    Nenek Moyangku

    BY 13 Jul 2024 Dilihat: 172 kali
    Nenek Moyangku_alineaku

    Kakak.pernah bercerita bahwa asal usul nenek moyang kita dari Jogja, sebab logat bicara kakek  buyut bukan logat Banyumas seperti bahasa kebanyakan di kampung ku.tapi.logat bahasanya Jogja. Kalo di telusuri apa kata kakak kemungkinan kakek buyut adalah salah seorang prajurit Diponegoro .Sebagaimana kita pernah baca dalam sejarah.bahwa setelah Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda maka prajuritnya merasa  nggak aman  dan berusaha menyelamatkan diri dan  keluarga dari kejaran tentara Belanda dengan cara  bersembunyi atau berlari menghindari kejaran tentara Belanda. Tersebutlah seorang lelaki paruh baya dengan menggendong anak sambil menuntun seorang anak dan ada satu lagi anak berlari lari kecil  mengikutinya ..Mereka berjalan dari Jogja ke arah barat mengambil jalar tengah menyusur perbukitan Kendeng ke arah barat melewati jalan setapak turun naik memilih jalan sunyi menghindari kejaran serdadu Belanda..Terus..terus dan terus berjalan ke arah barat  kadang menginap di tegalan atau di bawah pohon yang rindang ia lakukan sekedar.menghilangkan rasa lelah dan penat setelah seharian berjalan dengan ketakutan diketahui ditambah tiada bekal yang ia bawa karena pergi dengan sangat tergesa – gesa. Merasa telah jauh berjalan maka berhentilah rombongan kecil itu di suatu kampung Sara Puja dikurung gunung Grenggeng. Beberapa hari tinggal di situ lantas bingung juga apa yang akan dikerjakan untuk menghidupi diri dan keluarganya beberapa hari ini juga mereka makan dari pemberian tetangga. Ketua kampung dan Kepala Desa sangat simpati kepadanya setelah tahu siapa pelarian itu. Sebenarnya karena sebetulnya semua penduduk juga sudah gak suka dengan pendudukan Belanda. Sebetulnya dia punya keahlian bisa menjahit dan membuat kain batik tapi semuanya itu kan perlu modal…dua juga nggak mau berlama-lama duduk melamun menantikan pemberian tetangga. Maka dicobalah keahlian menjahitnya dengan menjahit tanpa mesin jahit bahasa Jawanya di-kecos (karena memang tidak punya mesin jahit. Beberapa tahun dia jalani hidup baru sebagai penjahit…Karena menjahit di kampung ini merasa gak ada kemajuan  dalam arti kata kurang pelanggan dia berkeinginan untuk turun gunung mencari tempat yang agak padat penduduknya..Benar aja di kampung baru namanya Pancasan sebetulnya masih satu kelurahan Grenggeng. Di kampung baru ini usahanya tambah maju dia merasa sudah waktunya dan punya modal untuk.usaha kain batik…Singkat ceritera usaha lain batik terus bertambah maju..Oh iya kakaku bilang kakek buyut kita ialah anak yang dituntun dalam.pelarian ..setelah berumah tangga nama tenarnya .kisah Bapak Tirtawinangun

     

    Kreator : Sudarsono

    Bagikan ke

    Comment Closed: Nenek Moyangku

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021