Sore itu, Emon, Emin, Pacul, dan Yanti pulang sekolah dengan ceria. Mereka berencana untuk bermain di lapangan dekat rumah. Namun, saat melintas di pos ronda, mereka melihat seorang nenek tua yang duduk termenung di bangku panjang. Wajah nenek itu terlihat sedih dan bingung.
“Eh, ada nenek-nenek,” kata Emon sambil menunjuk ke arah nenek itu.
“Kenapa ya, Nek, kok sendirian di sini?” tanya Yanti dengan nada lembut.
Nenek itu hanya menggelengkan kepala dan menatap mereka dengan tatapan kosong. Pacul mencoba mengajak nenek itu bicara, “Nenek tinggal di mana, sih?”
Nenek itu berusaha menjawab, tapi kata-katanya terdengar tidak jelas. Sepertinya beliau sedang bingung.
“Mungkin nenek lupa jalan pulang,” ucap Emin khawatir.
Mereka berempat saling berpandangan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membantu nenek itu. Mereka mencari tahu apakah ada yang mengenal nenek itu di sekitar pos ronda. Namun, sayangnya tidak ada yang tahu.
“Kita belikan makanan untuk nenek dulu, ya,” usul Emon.
Teman-temannya setuju. Mereka pun patungan membelikan nasi bungkus dan minuman untuk nenek itu. Dengan hati-hati, mereka menyuapi nenek itu. Nenek itu terlihat sangat senang dan akhirnya mau makan.
Saat mereka sedang menemani nenek itu, tiba-tiba datang seorang bapak-bapak yang mereka kenal sebagai Pak Kardus. Bersama beliau ada seorang pemuda yang terlihat cemas.
“Pak Kardus, ini nenek saya!” seru pemuda itu sambil berlari menghampiri neneknya.
Ternyata, pemuda itu sedang mencari neneknya yang hilang sejak pagi. Neneknya menderita penyakit demensia sehingga sering lupa jalan pulang.
“Alhamdulillah, ketemu juga, Nak,” ucap Pak Kardus lega.
Pemuda itu mengucapkan terima kasih kepada Emon dan teman-temannya yang telah menemukan dan membantu neneknya.
“Terima kasih banyak, ya. Nenek saya sudah hilang sejak pagi dan kami sangat khawatir,” kata pemuda itu.
Emon, Emin, Pacul, dan Yanti merasa senang karena telah membantu orang lain. Mereka juga belajar bahwa kita harus selalu peduli terhadap sesama, terutama kepada orang-orang yang membutuhkan.
Akhirnya, nenek itu dibawa pulang oleh cucunya. Mereka semua merasa lega karena nenek itu sudah kembali ke rumah dengan selamat.
Pesan Moral:
- Kita harus selalu peduli terhadap sesama.
- Orang tua kita perlu kita jaga dan sayangi.
- Penyakit demensia bisa menyerang siapa saja. Kita harus sabar dan penuh kasih sayang dalam menghadapi orang yang mengidap penyakit ini.
Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama. Meskipun kita masih kecil, kita bisa melakukan banyak hal untuk membantu orang lain.
Kreator : arif fauriyuddin
Comment Closed: Nenek yang Hilang
Sorry, comment are closed for this post.