KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Nilai – Nilai Luhur Pesantren

    Nilai – Nilai Luhur Pesantren

    BY 04 Jan 2023 Dilihat: 477 kali

    Penulis : Aprilia Dwi Lestari (Member KMO Alineaku)

    Pesantren sebagai lembaga pendidikan non formal yang telah didirikan jauh sebelum pendidikan formal sekarang kian berkembang. Metode pendidikan yang sejak dulu ada sebagai pondok pesantren salaf pun masih dipertahankan. Belajar kitab kuning dan jawa pegon telah menjadi ciri khas dari pesantren salaf. 

    Tidak hanya itu saja. Banyak hal yang biasa dikerjakan di pesantren selain mengaji kitab kuning. Diantaranya mengamalkan ilmu. Di dalam dunia pesantren ada nilai – nilai yang selalu ditanamkan kepada seluruh santri. Almaghfurlah Mbah Yazid Abdurrahman, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ar Rohman Purbalingga pernah berpesan kepada putranya yang ke – 3, Gus Ahmad Ridho yang sekarang menjadi pengasuh Pondok Pesantren Ar Rohman Purbalingga: “Ahmad, pesantren iki ora butuh mung wong pinter, najan kowe bodo tapi nek iso kowe iso istiqomah, inshaallah kowe iso olih ridhone guru”. Artinya: ”Pesantren ini tidak butuh orang yang hanya pintar saja, walaupun kamu bodoh tapi jika kamu bisa istiqomah dalam beramal insyaallah kamu bisa mendapat ridhonya guru”.

    Ilmu, Amal dan istiqomah adalah nilai – nilai luhur pesantren yang tidak akan di dapat di lembaga pendidikan manapun. Hanya di pesantren kita bisa mengaji dan langsung menerapkan ilmu tersebut. Karena yang diharapkan dari kita belajar di pesantren ialah mendapatkan ridho dari guru. Sejauh manapun kita menuntut ilmu, maka nilai –  nilai itulah yang harus ditanamkan kepada santri dalam dunia pesantren. 

    Tahapannya, ketika seorang santri telah belajar secara teori, belajar kitab, hafalan, maka pada saatnya nanti diharapkan seorang santri bisa mengamalkan ilmunya. Dengan cara berkhidmah kepada pesantren. Ada yang mengajar, membantu segala operasional pesantren, dan masih banyak bentuk khidmah lainnya. Diharapkan nantinya seorang santri akan menemukan sendiri arti keikhlasan dan mendapatkan keberkahan. keberkahan atau biasa disebut barokah tidak dapat dilihat secara kasat mata, melainkan bisa dirasakan sendiri oleh setiap santri. Yang mana sesuatu yang barokah akan membawa kepuasan dan kebaikan tersendiri walaupun secara kuantitatif terhitung sedikit.

    Nilai tersebut tidak dapat dikalkulasikan seperti halnya kita berbuat kebaikan. Sudah berbuat kemudian langsung lupakan. Jika sudah begitu, inshaallah keikhlasan sudah tertanam dalam diri seseorang. Begitupun dengan keadaan hati yang tetap melakukan amal walaupun keadaan hati sedang berbeda. Maka istiqomah dalam melakukan amal harus tetap dijaga. 

    Walaupun zaman telah berkembang begitu modern, tetapi nilai – nilai luhur tersebut tidak akan terkikis oleh waktu. Jika sudah belajar ilmu lalu amalkan secara istiqomah, insyaallah akan timbul keikhlasan. Jika kita sudah ikhlas dalam beramal maka tidak lagi kita mengharapkan pemberian dari Allah. Bagaimana bisa seorang bayi yang belum bisa meminta sudah diberi oleh Allah jika bukan Allah yang telah dulu memberi? pemberian lebih dulu daripada permohonan. 

    Maka dari itu tetaplah istiqomah dalam beramal agar muncul keikhlasan dan tidak lagi mengharap pemberian Allah, melainkan ridho-Nya. Karena jika Allah telah ridha, sesuatu yang tidak kita minta pun akan diberi, bahkan lebih dari cukup. Semoga kita bisa menerapkan nilai – nilai luhur pesantren ini dimanapun kita berada dan dalam kondisi apapun. Tetaplah ingat guru – guru kita dengan menyambung silaturahmi ruhani mendoakan guru – guru kita.

    Sumber: Sowan Bapak Kiai Ahmad Ridho (Pengasuh Pondok Pesantren Ar Rohman, Kalikabong, Purbalingga)


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Nilai – Nilai Luhur Pesantren

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021