KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Nilai raport siswa

    Nilai raport siswa

    BY 16 Agu 2024 Dilihat: 161 kali
    Nilai raport siswa_alineaku

    Ada masanya guru dan para pendidik lebih sibuk daripada hari-hari mengajar biasa pada umumnya. Yaitu pada awal tahun ajaran masa penerimaan siswa baru, saat ujian semester, mengisi raport hingga membagikannya, dan masa perpisahan dengan siswa-siswa. Setelah  mereka menyelesaikan rangkaian pembelajaran di sekolah ataupun pondok selama kurun waktu tiga atau enam tahun lamanya ditempa di tempat tersebut. Bukan hasil yang di dapat dengan nilai tertentu, tetapi proses selama masa belajar sejak masuk hingga selesai seperti apa, inilah dijadikan landasan bagi kelulusan.

    Raport adalah Gambaran penilaian guru pada semester atau periode tertentu, mulai kehadiran, sikap spiritual, sosial, seperti: kerajinan, ketekunan, gotong royong, bersyukur, tanggung jawab. Nilai-nilai yang mereka peroleh, mata pelajaran mulok, kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti, serta kegiatan keagamaan dan hafalan juz ‘amma- Al-Qur’an, atau hafalan lain yang telah mereka selesaikan selama satu semester semua nilai-nilai tertera di raport. 

    Sekolah kami saat ini mengeluarkan dua jenis raport untuk mereka yang sekolah pulang balik dan tiga raport untuk mereka yang ditambah dengan mondok di asrama. Raport mata pelajaran sesuai standar dari Kementrian Agama dan materi mulok, raport yang dikeluarkan sekolah berisi nilai pelajaran kepesantrenan(jam 14.00-15.00), dan bagi para santri ditambah lagi raport pondok. 

    Raport pondok sejak dulu hanya lembaran-lembaran yang bertuliskan angka satu sampai angka 10 dengan nilai asli apa adanya, yang sekarang diadopsi oleh pemerintah. Lulusan pondok pun sekarang mendapatkan kesetaraan dan dapat melanjutkan sekolah-kuliah pada kampus-kampus Universitas Negeri di seluruh Indonesia, bahkan ke luar negeri. Artinya yang dilihat bukan dari lembaran kertas semata, tetapi kemampuan siswa tersebut dalam mata pelajaran atau keterampilan tertentu.

    Dinas pendidikan-pemerintah menetapkan nilai tertentu dalam raport, misalnya nilai terendah dalam raport minimal  yang harus didapat siswa 70. Apabila siswa belum mencapai nilai angka 70, maka ia harus mengulang Kembali hingga mendapatkan nilai tersebut. Apalagi apabila sekolah menentukan nilai minimal 80, sementara realitanya para siswa Ketika ulangan, Latihan, bahkan semesteran nilainya jauh dari harapan, tidak sedikit yang mendapatkan nilai 10, 20, 30, 40,50. Ini menjadi beban mental, dilema, dan bertolak belakang dalam batin para pendidik, satu segi kemampuannya masih kurang, tetapi negara meminta lebih. Akhirnya sekolah sepakat guru-guru bershadaqah jariah nilai sesuai dengan permintaan dinas, agar lulusan anak didiknya juga dapat diterima di sekolah-sekolah negeri yang memasang standar yang lebih tinggi.

    Apa artinya raport dan ijazah jika kemampuan dan skill nya masing diragukan dan dipertanyakan. Raport hanyalah selembar ijazah pengakuan dari sebuah lembaga atau perguruan tempat seseorang pernah belajar di sana. Raport sesungguhnya adalah kemampuan seseorang dalam mengamalkan dan berdedikasi ilmunya di dunia nyata masyarakat baik diamalkan untuk dirinya ataupun diajarkan kepada orang lain. Yaitu melalui pengabdian kepada masyarakat, mencerdaskan kehidupan masyarakat dan mewarnai mereka menjadi bangsa yang cerdas, mandiri, dan manusiawi. 

    Mengapa pemerintah(negara menstandarkan) nilai pada raport dengan menetapkan nilai minimal pada raport, padahal kemampuan dan kecerdasan setiap siswa berbeda-beda. Sementara dari kebijakan tersebut, setiap sekolah menetapkan standar nilai pada siswanya berbeda-beda, sehingga ada yang nilainya sama tetapi kemampuannya berbeda. Apalagi dari nilai tersebut dijadikan standar Kembali untuk penerimaan siswa baru. Hasilnya yang nilai terkecil pasti terpinggirkan oleh nilai yang lebih besar, padahal kemampuan siswa yang nilainya lebih kecil lebih baik dari pada yang nilainya besar, dia sering menjadi juara kelas, bahkan juara satu angkatan.

    Ini adalah kasus, walaupun seperti itu seharusnya menjadi masukan bagi sekolah, dinas, menteri, hingga komisi yang menangani pendidikan di sekolah. Bahwa baik nilai ataupun zona tidak dapat dijadikan standar dalam menerima siswa baru. Lebih baik mengadakan tes kembali dengan soal yang dipersiapkan oleh sekolah tersebut. Sedikit repot harus mengoreksi tidak mengapa, asal hasilnya obyektif sesuai dengan harapan orang tua semua. Jadi tidak akan ada lagi seorang juara kelas dan berada di dekat sekolah tetapi tidak dapat melanjutkan sekolah di tempat tersebut karena tergeser oleh orang lain yang rumahnya mungkin lebih jauh. 

    Nilai raportnya kalah karena lebih kecil dibanding dengan siswa lain yang sekolahnya menetapkan nilai para siswanya dengan nilai yang tinggi, sementara kemampuan akademiknya masih diragukan karena tidak melalui test. Kalau penerimaan siswa baru melalui tes kemampuan siswa yang daftar, maka tidak akan ada kasus lagi manipulasi nilai seperti yang sedang marak tahun ini. Emas akan tetap emas dimanapun ia berada, tidak akan berubah menjadi perak, kualitas diri seseorang tidak akan terbalik dengan kualitas orang lain.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          

    Mungkin hampir setiap orang ingin sekolah dekat dengan tempat tinggal dan keluarganya masing masing sesuai dengan zona agar urusan lebih mudah. Walaupun menuntut ilmu terus hingga ke tempat yang jauh yang dianalogikan dengan cina(yang saat itu peradabannya lebih maju dari pada Arab). Dianjurkan untuk mencari ilmu berpetualang ke tempat yang jauh, musafir, mondok sampai berhasil dan pulang menyebarkan ilmu yang di dapat.

    Semua pelajar pun ingin mendapatkan nilai yang tinggi, namun tidak semua pelajar mampu mendapatkannya karena kemampuannya berbeda-beda. Jadi lebih baik nilai asli apa adanya, sehingga benar-benar terlihat kemampuan para pelajar negeri balinesia ini, siapa yang mampu mendapatkan nilai tertinggi dan siapa yang mendapatkan nilai terendah. 

    Dari kemampuan intelektual itulah siswa dapat diarahkan kelanjutan pendidikannya. Yang nilai intelektual nya tinggi terus diarahkan hingga mencapai perguruan tinggi dan menjadi ahli di bidangnya masing-masing, mendapat beasiswa dari negara hingga sampai jenjang pendidikan S3. Sedangkan yang kemampuannya sedang dan rendah, dapat diarahkan untuk menjadi ahli-ahli bidang keterampilan yang tidak membutuhkan pemikiran yang dalam tetapi keahlian yang lain dari 8 kecerdasan yang disebutkan oleh Howard Gardner. 

    Diantara sembilan kecerdasan(multiple intelligences) yang digagas oleh Howard Gardner pada tahun 1983 adalah:

    • Kecerdasan verbal linguistic: yaitu kecerdasan dalam kemampuan berbahasa seperti membaca, menulis, mengingat informasi secara verbal dan tertulis, menjelaskan suatu topik, mengutarakan pendapat berdebat, menggunakan humor saat bercerita. Orang yang mempunyai kecerdasan ini sangat menikmati kegiatan membaca dan menulis yang biasa ia tuangkan dalam sebuah buku, agar ide dan pemikirannya dapat dibaca dan dinikmati oleh orang banyak.
    • Kecerdasan logis matematik: yaitu kemampuan dalam menalar, mengenal pola, menganalisa masalah secara logis dan matematik. Misalnya menentukan arah mata angin, membaca bagan, peta, memahami video, gambar, menggambar, mendesain ruangan. Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini berpikir konseptual, ia memiliki rencana Langkah demi Langkah dalam benaknya sebelum melakukan sesuatu. 
    • Kecerdasan spasial-visual: siapa yang mempunyai kecerdasan ini memiliki kemampuan baik dalam memvisualisasikan sesuatu yang masih bersifat abstrak, baik arah, pola, maupun jarak. Maka kelebihan yang memiliki kecerdasan ini adalah dalam menentukan arah mata angin, membaca peta, membaca bagan, menafsirkan gambar, menggambar, mendesain ruangan, Menyusun ataupun menjawab teka teki.
    • Kecerdasan kinestetik jasmani, orang yang mempunyai kecerdasan ini lebih memiliki control motoric, keseimbangan tubuh yang baik seperti guru olah raga. Orang yang memiliki kecerdasan inni juga biasanya menonjol juga pada kerajinan tangan, menari, ataupun olahraga. Dalam belajar, ia akan lebih mudah mempelajari dan mempraktekan melalui lisan, tulisan, gambar, video, ataupun bagan.
    • Kecerdasan Musikal Kecerdasan untuk mengembangkan mengekspresikan, membedakan, mengubah, ataupun menikmati bentuk dan suara music. Siapa yang memiliki kecerdasan ini sangat peka terhadap ritme, melodi, dan intonasi. Ia juga memiliki kemampuan baik dalam memainkan instrumen music.
    • Kecerdasan intrapersonal Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan untuk memahami diri sendiri, termasuk mengetahui potensi kekuatan, kelemahan, dan motivasi diri. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri yang tinggi, mampu membuat rencana, Keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Biasanya ia akan lebih menikmati kegiatan yang bersifat personal, seperti: menganalisis kekuatan dan kelemahan diri, merefleksikan kegiatan sehari-hari, melamun-merenung, menganalisis berbagai teori dan ide bagi dirinya, hingga mengeksplor kemampuan diri dalam dalam membangun relasi dengan orang lain.
    • Kecerdasan interpersonal Kecerdasan interpersonal adalah kebalikan dengan kecerdasan di atas intrapersonal yang berfokus pada diri sendiri. Kecerdasan interpersonal membuat seseorang memiliki kemampuan yang lebih untuk memahami orang lain. Maka seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal akan lebih ahli dalam: mengkomunikan sesuatu secara verbal dengan orang lain, berkomunikasi menggunakan Bahasa tubuh, memahami perasaan orang lain, melihat suatu situasi dalam berbagai perspektif, membangun relasi positif dengan orang lain, dapat menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam kelompok sosialnya, mampu menunjukan empati kepada orang lain, bermusyawarah untuk mendapatkan solusi dari sebuah permasalahan.
    • Kecerdasan naturalis Seorang yang memiliki Kecerdasan naturalis memiliki kemampuan lebih baik untuk menganalisa alam, dan tertarik dengan berbagai makhluk hidup. Sifatnya yang menonjol dari seseorang yang memiliki kecerdasan naturalis diantaranya adalah: tertarik dalam bidang biologi, botani, dan zoologi, mudah dekat dengan hewan, suka berkebun, suka menjelajah di alam terbuka, cerdas mengklasifikasikan hal-hal yang berhubungan dengan alam, misalnya mengklasifikasikan jenis-jenis serangga, tidak suka belajar hal baru yang tidak berhubungan dengan alam, akan mudah memahami perubahan kecil yang terjadi di lingkungan sekitar.
    • Kecerdasan eksistensial Kecerdasan eksistensial adalah kecerdasan majemuk, adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang  untuk menggali pemahaman tentang makna kehidupan. Mengapa manusia hidup, dan bagaimana cara mengisi kehidupan dengan penuh makna. Itulah yang sering mengisi benak seseorang yang memiliki kecerdasan eksistensial. Maka ia akan cenderung memiliki pandangan jangka panjang kedepan seperti kehidupan setelah mati, memiliki minat yang besar terhadap pertanyaan tentang hidup dan mati, memiliki minat dan kepedulian yang kuat terhadap orang lain, mampu melihat gambaran besar dalam suatu permasalahan, mampu memandang suatu permasalahan dari perspektif orang ketiga, selalu bertindak berdasarkan pertimbangan sebab akibat yang akan berpengaruh pada hasil di masa yang akan datang.(Buku Bimbingan Konseling kelas delapan)

    Dengan mengetahui dan memahami kecerdasan di atas, maka seseorang dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya serta kecerdasan apa yang ingin dikembangkannya untuk dapat menjadi seorang profesional. Dari keprofesionalan seseorang, dapat menjadi popularitas-tenar-terkenal, dan dapat menghasilkan pundi-pundi kesejahteraan hingga kebahagiaan hidup. Apabila kecerdasan yang ada pada diri terus dilatih dan dikembangkan hingga menjadi seorang yang profesional, apalagi menjadi multi talenta ahli pada beberapa bidang.

    Keahlian seseorang pada beberapa bidang yang berbeda dapat terlihat dari Sejarah abad keemasan Islam era Golden Age Dinasti Bani Abbasiyah yang pernah berkuasa selama 508 tahun(750-1258 M/132-565H). Zaman itu seorang ilmuwan ahli dan profesional dalam beberapa bidang sekaligus, misalnya salah satu ilmuwannyfAl-razi ahli di bidang kedokteran, filsafat, kimia, biologi, music, fiqih,                                                                   Yang menulis dalam satu tahun mencapai 20.000 lembar, artinya dalam satu hari ia dapat menulis  kira-kira sebanyak 53 halaman. Padahal pada waktu itu era abad ke 8-13 fasilitas dan referensi belum selengkap dan secanggih sekarang, tentu ia menulis dengan pemikiran dan penelitiannya yang dilakukan sendiri tanpa menggunakan referensi. Jikapun menggunakan referensi, mungkin menggunakan buku-buku dari para ilmuwan Yunani seperti Plato, Aristeteles dan lain sebagainya yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab.   

    Jadi semua siswa dapat memiliki kecerdasan lebih dari satu sesuai bidang yang diminati untuk dikembangkan masing-masing dan semua orang dapat menjadi ahli dan pahlawan pada bidang yang ditekuninya. Yang diawali dari cara belajar mereka masing-masing, apakah visual, auditori, ataukah kinestetik, maka guru akan menempatkan posisi duduk hingga memberi tugas individual sesuai kemampuan siswa.

    Disinilah Bimbingan Konseling dapat berperan aktif dalam memetakan kemampuan anak saat mereka masuk sekolah untuke mengikuti ekstrakulikuler apa yang mereka inginkan sesuai dengan bakat dan minat mereka. Dan saat menjelang mereka lulus pun dapat di konseling, diberi pemahaman untuk sekolah lanjutan yang akan mereka pilih nanti. Apakah akan menjadi seorang atlet professional, pengusaha, petani, nelayan, dokter, dan lain sebagainya. Semua pekerjaan mulia dan dapat menjadi Sejahtera dan Bahagia dengan mengerjakannya professional.

    Jadi tidak ada nada cerita lagi seorang yang kuliah di mekanik dan kerjanya di sekolah… karena hari ini(sekarang) banyak orang yang bekerja berbeda dari latar belakang pendidikannya. Bisa jadi kerja karena ada koneksi, daripada tidak bekerja dan belum mendapat kesempatan dibidangnya. Sehingga menjadi pelarian dari ilmu yang ia miliki, seperti menjadi tabrakan bertolak belakang dari apa yang ia pelajari selama ini. Walaupun tidak ada salahnya juga kerja dimana saja yang bukan latang belakang dari pendidikan yang ia tekuni. Ilmu itu tidak ada yang basi, ia dapat belajar ilmu baru, dan suatu saat ada kesempatan dapat mengamalkan ilmu yang ia terima di bangku kuliah.

    Sebagai contoh seorang mahasiswa kuliah di jurusan pertanian dan tamat dengan hasil yang memuaskan, ia pun tinggal di kampung dengan harapan dapat menggarap lahan pertanian orang tuanya dengan baik dan professional. Tetapi karena ada koneksi untuk kerja di sebuah bank di metropolitan, ia memiliki urban ke kota dan mengais rizki menjadi karyawan salah satu ban dari koneksi tersebut hingga mencapai kemapanan dan kebahagiaan-kesejahteraan hidupnya.

    Kala usianya sudah matang, ia merancang peternakan domba di kampung sebagai usaha sampingan pada akhir pekan. Segala persiapkan mulai dari lahan, kendang, karyawan, hingga pakan dirancang dengan baik. Setelah memulai bidang peternakan menjadi berhasil dan dapat mensejahterakan karyawannya, dapat mengkaryakan juga saudara-saudaranya di kampung halaman.

    Semoga raport negeri bangsa Indonesia yang terbentang luas dari Merauke hingga Sabang ini ke depan akan menjadi baik dan meningkat dari negara-negara lain di dunia dari hal-hal yang baik-baik. Dan dapat mengurangi keburukan-keburukan yang ada dengan lahirnya anak-anak bangsa yang professional dibidangnya masing-masing. Mampu mandiri, peduli, bermental baja, berkarakter, berakhlak mulia, menjadi negara maju dan jaya di dunia.

    Rocky Gerung pernah berkata: “Raport-Ijazah hanyalah tanda bahwa kita pernah sekolah di Lembaga atau kampus tersebut bukan kita pernah berpikir”.  Ijazah memang hanya selembar kertas yang bertuliskan angka-angka belum dapat menunjukan apalagi menjamin                                                                                                                                                 kualitas diri seseorang. Kualitas seseorang terlihat ketika beradu pemikiran atau diskusi, memamerkan karya hasil pemikiran sendiri atau inovasi sesuatu.(Mila Hadi)

     

    Kreator : Mila Hadi

    Bagikan ke

    Comment Closed: Nilai raport siswa

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021