Beberapa bulan kemudian, Rian meminta Mily untuk menjadi pacarnya, “Mily, aku mau bicara sama kamu” Kata Rian. “Kamu mau bicara apa?” tanya Mily. “Emm..Mil, kamu itu cantik, dan sebenarnya aku suka sama kamu sejak awal kita bertemu. Mil, mau kah kamu menjadi pacarku?” kata Rian. Kata-kata yang diucapkan Rian membuat Mily terkejut hingga jantung berdegup lebih kencang dari sebelumnya. “Maaf Yan, aku belum bisa menjawab pertanyaan kamu sekarang, aku butuh waktu untuk menjawabnya” kata Mily. “lagi pula sebenarnya, aku takut pacaran, takut dimarahi orang tuaku karena kalau mereka tau pasti mereka khawatir belajarku akan terganggu,” sambung Mily. “Baiklah. Aku beri kamu waktu selama tiga hari, dan aku tunggu jawaban darimu.” Kata Rian seolah mengerti apa yang dirasakan Mily.
Hari-hari telah berganti, tibalah hari ketiga dimana Mily harus menjawab pertanyaan Rian beberapa hari yang lalu. Mily belum bisa menjawab pertanyaan Rian, karena Mily menyukai Norman, temannya waktu masih di SD, Mily juga belum siap untuk pacaran, dan juga dia takut dimarahi ayahnya, jika ayahnya mengetahui bahwa Mily mempunyai pacar. “Duuuuh, aku harus terima Rian apa tidak ya?” gumam Mily dalam hati. Vita pun memberi saran dan membujuk Mily untuk menerima Rian jadi pacarnya. Mily memutuskan untuk mencoba menerima Rian sebagai pacarnya meskipun Mily belum bisa menyukainya. “Yes! Akhirnya Mily mau menerimaku” gumam Rian dengan senang hati. “Terima kasih ya Mil, kamu mau jadi pacarku” kata Rian dengan tersenyum senang. “Iya, sama – sama Yan. Aku senang kalau kamu senang” kata Mily. Rian adalah pacar pertama Mily, laki-laki yang cukup tampan, tinggi dan gagah, bahkan sebenarnya Mily tidak tau apakah Rian benar-benar menyukai nya atau tidak.
Hubungan Rian dan Mily sudah berlangsung selama satu bulan. Rian mudah mencairkan suasana dan suka nge-gombal dan juga puitis namun bagi Mily tidak masalah baginya. Lama kelamaan, Mily pun mulai suka dan tertarik kepada Rian. Mily mulai bisa mengimbangi Rian dengan membalas puisi dari Rian yang dikirimkan untuk nya. Hubungan mereka pun berjalan dengan mulus dan penuh dengan kegembiraan. Syair-syair yang dikirimkan ke Mily membuat hati Mily berbunga-bunga, karena memang hal pertama yang menyenangkan bagi Mily. Rian yang puitis mengirimkan lirik lagu dari band Jikustik dengan judul ‘Puisi’. Mily mulai mencari lagu itu di Google kemudian mengunduh lagu itu lalu diputar lagu itu. Menurut Mily lagu itu lumayan bagus. Entah apa maksudnya Rian mengirim lagu itu. Lagu itu adalah lagu pertama yang Rian kirim kepada Mily. Hari-hari selanjutnya Rian masih suka mengirim beberapa lagu yang lain.
Lebaran telah tiba, hubungan Mily dan Rian telah genap 2 bulan. Ketika Mily di rumah kerabatnya, Mily mendapatkan nomor HP orang yang dia sukai yaitu Norman. Mily mendapatkan nomor HP Norman dari saudara sepupunya yang bernama Nisa. Mily memang menyukai Norman dengan parasnya yang tampan, pintar dan sekilas terlihat mirip dengan artis Nicky Tirta. Sejak itu, Mily berteman dengan Norman.
“Man, aku mau jujur sama kamu, sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu, sampai – sampai aku memimpikan kamu terus” kata Mily.
“Memangnya kamu mau aku jadikan yang ke-dua?” kata Norman.
“Bagimana ya? Nggak ah, lagi pula aku cuma ingin berteman dengan kamu aja kok!” kata Mily. Hubungan Mily dengan Norman hanya sebagai teman biasa, Mily hanya sesekali menghubungi Norman sekedar basa-basi tanya kabar saja.
Walaupun hubungan sudah terjalin selama dua bulan, Mily dan Rian belum bertemu untuk kedua kalinya. Mily dan Rian seperti menjalin hubungan dalam dunia maya. Beberapa Minggu setelah lebaran Mily memutuskan hubungan dengan Rian tanpa alasan yang jelas, karena sebenarnya Mily mulai bosan dengan kata-kata puitis nya, namun Mily tidak mengatakannya kepada Rian.
“Yan, aku rasa hubungan kita cukup sampai disini. Lebih baik sekarang kita berteman saja ya” kata Mily.
“Salahku apa Mil? Kenapa kamu mengakhiri hubungan kita secara sepihak?” tanya Rian penasaran.
“Kamu nggak salah apa – apa, Yan. Justru kamu itu sudah baik sama aku, aku cuma pengen sekarang kita berteman saja.” Kata Mily dan Rian hanya diam tidak membalas SMS dari Mily.
Comment Closed: Pacaran singkat
Sorry, comment are closed for this post.