Nelly seorang sosok yang rumit untuk digambarkan. Seperti paket lengkap. Agak sulit kalau digambarkan dengan kata-kata. Dia ini kalau dilihat dari gayanya sangat jauh dari kata mewah malah terkesan sangat sederhana. Dan satu hal yang paling keren dari sosok ini, tidak suka banyak bicara tapi tindakan nyata. Dia tidak pamer seolah jadi pahlawan paling berjasa. Namun ia ingin melakukan sesuatu dan tidak ingin terlihat bahwa dirinya yang melakukannya, yang dia inginkan adalah manfaat yang dilakukan dinikmati oleh orang yang ia bantu.
Nelly adalah seorang sosok yang resah melihat segala hal yang berlangsung dengan tidak semestinya. Dia resah melihat sampah yang berserakan di pinggir jalan nasional, di pinggiran kota kecamatan. Sesibuk apakah pejabatnya sehingga sampah seberantakan itu tak terlihat oleh mereka? Sangat banyak yang melintas melewati jalan nasional ini, apakah mereka tutup mata saat melintasi kawasan sumpek dan berbau sejorok kawasan tersebut? Apakah tidak ada lagi tempat di Provinsi seluas 153.564 kilometer persegi ini untuk tempat pembuangan akhir sampah?
Mana Bagian Lingkungan Hidupnya? Mana Dinas Pekerjaan Umum? Mana Dinas kebersihan kota? Apakah sedang sibuk saling lempar pekerjaan, tugas dan wewenang? Sementara sampah semakin menggunung dan semakin menyebarkan aroma busuk dan pemandangan yang semakin menyakitkan mata hingga ke jiwa. Tidak adakah jiwa yang berontak melihat sampah yang bertebaran itu.
Mungkin saja yang melintasi jalan tersebut membahas hal tentang sampah ini sambil tancap gas karena malas mencium baunya yang merebak masuk ke dalam mobil be-AC yang tertutup rapat. Ingin mengambil foto untuk dimuat ke media sosial namun tidak sempat membuka kamera ponselnya. Bisa jadi yang melewati tempat itu adalah pejabat yang berkompeten mengenai masalah ini, lalu berniat dalam hati untuk membahas masalah ini dengan stafnya lalu melupakan begitu saja niat itu setelah berada di kilometer berikutnya.
Ah, Nelly mendesah resah. Ia membongkar plastik kresek berisi kumpulan bungkus-bungkus kopi kesukaan suaminya. Menggunting kedua sisi atas bawahnya dengan ukuran yang sama, melipatnya sedemikian rupa sehingga memperoleh bentuk lipatan dan gambar yang terlihat seragam. Lalu menganyam bungkus-bungkus kopi tersebut membentuk tas. Tapi masih kurang banyak bungkus kopinya. Ia ingin meminta ke tetangga sekompleknya supaya tidak membuang bungkus kopi yang sudah kosong isinya ke tempat sampah. Ternyata mereka dengan senang hati mengumpulkan untuknya. Sehingga akhirnya Nelly bisa membuat tas belanja. Lalu Nelly membuat keranjang belanja besar yang bisa digunakan untuk membawa belanjaannya saat ke pasar. Sesekali ada juga temannya ibu-ibu gaul masa kini yang mengomentari keranjangnya yang cantik.
Akhirnya banyak ibu-ibu yang mengikuti jejaknya membuat karya dari limbah plastik atau bungkus makanan menjadi barang lain yang sangat bermanfaat.
Nelly pun berpikir lebih kreatif lagi. Dia memiliki banyak sekali botol air mineral kemasan satu setengah liter yang dikumpulkan rapi dalam kardusnya. Dengan panduan dari saluran you tube Nelly dan suaminya merangkai botol-botol tersebut menjadi pohon Natal. Lalu melingkarkan lampu-lampu LED yang berkedip-kedip indah pada pohon Natal tersebut.
Hasilnya adalah Natal syahdu yang mereka rayakan pada akhir tahun lalu dilengkapi dengan pohon Natal yang berasal dari rangkaian botol bekas air mineral. Pohon Natal yang dikagumi anak-anak dan dengan bangga mereka memandanginya lalu minta difoto didekatnya. Adakah makna yang berkurang dari sebuah perayaan Natal bila pohon Natalnya dari botol bekas? Sama sekali tidak, bukan? Malahan mereka memberi penilaian positif, tentang kreativitas dan terinspirasi.
Nah itulah Nelly yang selalu resah.
Resah akan segala hal yang terlanjur salah.
Namun apalah dayanya untuk membuat semuanya berubah?
Mungkinkah sosok kecilnya mampu membuat semua tergugah?
Ah, ini keinginan yang terlalu mewah
Biarlah, aku yang mengalah
Aku mulai dari diriku saja lah
Nelly mendesah
Comment Closed: Paket Lengkap
Sorry, comment are closed for this post.