PALESTINA TAK AKAN MENYERAH

Berita tentang keadaan saudara-saudara kita di Palestina masih setia mengisi halaman media sosial sehari-hari, pembantaian masih terus berlangsung yang dilakukan oleh orang-orang yang meneriakkan teroris tapi tak pernah sadar diri jika mereka lah teroris sebenarnya. Sejak serangan 7 Oktober 2023 nama Palestina menggema di seluruh dunia. Israel yang secara membabi buta menyerang warga Palestina, baik lewat jalur udara, darat dan laut.

Mulai dari anak kecil, orang tua, lansia maupun bayi dalam kandungan menjadi korban kebengisan negara penjajah ini. Tapi sayangnya, tak ada satu pun negara Arab ataupun negara Islam yang berhasil mengalahkan Israel, si bangsa monyet. Para mujahid tetap masih melawan hingga hari ini, karena penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan.

Penjajahan Israel terhadap Palestina sudah lama berlangsung sejak tahun 1946, namun pecah di tanggal 7 oktober tahun 2023. Yang membuat mata dunia terbuka lebar, sehingga membuka kedok siapa teroris sebenarnya selama ini. Namun, Israel tetap dengan kesombongan dirinya, mengirim bom kepada orang-orang yang tak bersalah tanpa belas kasih, bahkan ada yang menggiling hidup-hidup warga Palestina dengan buldoser. Tak hanya itu, kebiadaban Israel juga ada saat kuburan yang nyata-nyatanya tidak bersalah apapun, tetap menjadi target kebengisannya dengan menggilas kuburan tersebut memakai alat berat sehingga mayat yang telah dikuburkan keluar lagi.

Israel adalah negara penjajah yang terkenal arogan dan sombong, namun masih tetap berharap bantuan pada negara boneka yang dia miliki yakni Amerika. Tanpa Amerika, Israel tak akan bisa apa-apa. Apakah segala bentuk penindasan bagi rakyat Palestina selama puluhan tahun ini membuat mereka mundur? Tidak! Palestina adalah negara tempat Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanannya untuk berjumpa dengan Tuhan-Nya, yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsa dan terkenal dalam sejarah sebagai kiblat pertama umat islam. Perjumpaan Rasulullah SAW dengan Allah SWT di sebut isra miraj.

Palestina adalah negara yang merupakan umat Nabi Muhammad yang imannya tak bisa ditukar dengan apapun. Mereka rela disiksa dalam penjara Israel hanya karena mempertahan keimanannya, walau hidup mereka penuh penderitaan, namun sampai hari ini mereka percaya Allah tak akan meninggalkan mereka sedikitpun. Ketika wartawan bertanya, apakah kamu tak takut dengan peluru Israel yang sewaktu-waktu datang menghujam tubuhmu? Jawabannya, membuat iman di dada yang sekiranya mau redup seketika bercahaya kembali, “Allah sudah menentukan kapan aku syahid, jadi jika peluru itu Allah tak perintahkan mengarah ke tubuhku maka dia tak akan menembus tubuhku.” 

Sungguh iman yang seperti itu hanya akan kita temui pada orang-orang yang kecintaannya terhadap Rasulullah begitu besar, imannya pada Allah begitu kuat, hingga tak ada yang mampu menggoyahkan walau nyawa menjadi taruhannya.

Palestina tak akan menyerah walaupun hingga hari ini serangan Israel dari udara tak ada berhentinya sama sekali. Mereka tetap bertahan meskipun dalam kedinginan dan kelaparan. Makan apabila ada yang bisa dimakan. Minum apabila air hujan turun. Sayangnya, seluruh dunia tak bisa berbuat apa-apa, bahkan penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel pun hanya sebatas ancaman saja. Terbukti hingga hari ini Netanyahu masih menggonggong, menunjukan bahwa dia adalah orang terkejam di muka bumi ini. 

Palestina tak akan menyerah hingga kemerdekaan yang Allah janjikan itu nyata adanya. Meski tidur beralaskan tanah dan beratapkan langit, iman mereka tetap kokoh. Para pejuang hingga kini masih di medan perang melawan dan tetap melawan karena itu adalah tanah mereka, yang direbut secara paksa, padahal Israel adalah pendatang yang hanya datang ke tanah tersebut tapi lama-kelamaan berkuasa dengan cara yang bengis.

Walau bagaimana pun keadaannya, Palestina takkan menyerah dan tetap menjadi simbol perlawanan umat Islam oleh segala bentuk kezaliman yang dilakukan kaum kafir hingga kemudian pertolongan Allah itu datang.

Salam, perempuan yang menyukai senja

Menulis adalah cara mengabadikan rasa

Kreator : RIFA DATUNUGU