Bu Darmi adalah seorang guru Taman Kanak-Kanak yang berada di sebuah desa pinggiran sebuah kota ternama di pulau Jawa. Bu Darmi yang berperawakan tinggi besar ini terbiasa bergerak cepat di setiap aktivitasnya. Kebiasaannya bekerja dan bergerak membuatnya terbiasa dengan segala aktivitas yang melibatkan seluruh anggota tubuhnya bergerak. Kalau dalam istilah PAUD, lebih banyak mengembangkan motorik kasar.
Semasa kecilnya, dia tidak terlatih duduk diam, duduk anteng, dan fokus dalam waktu yang lama. Hal itu terbawa sampai dia dewasa dan sampai usia setengah baya seperti sekarang ini.
Dia mengabdikan dirinya untuk negeri ini dengan memilih peran sederhana, yaitu berkecimpung dalam dunia pendidikan anak usia dini. Pilihan yang dia ambil adalah sebagai Guru Pendidik Anak Usia Dini (PAUD) karena sejak kecil dia bercita-cita menjadi seorang guru.
Walaupun bukan sebagai guru dengan status pegawai negeri, dia sudah senang bekerja sebagai guru swasta di sebuah lembaga yang menaunginya. Yang artinya tercapai cita-citanya dan bekerja sesuai dengan hobi.
Rasa syukurnya senantiasa memenuhi benaknya atas ridho Allah dia berkesempatan beraktivitas dalam sehari-harinya dengan berkecimpung di bidang pendidikan yang artinya adalah sebagai wahana untuk senantiasa mengontrol perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengajak anak-anak dan masyarakat untuk senantiasa berbuat baik pada intinya adalah mengajak diri sendiri untuk berbuat baik dan terus berbuat baik. Tidak puas dengan kebaikan yang telah dilakukan sehingga harus terus menerus dalam berbuat baik. Sampai dia bersemboyan “terus berbuat baik dan tetap semangat.”
Dia berpikir bahwa puncak kepandaian seseorang tidak diukur dari tingginya ijazah yang diraih. Tapi akan tampak dari karakternya, akhlak mulianya, dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu menjadi pemicu dirinya untuk tetap semangat berpetualang bersama anak-anak generasi penerus bangsa. Untuk bersama-sama belajar dan memperbaiki diri dalam setiap aksinya. Disinilah tempat yang paling tepat untuk senantiasa mengontrol perilakunya dalam kehidupannya. Dan berusaha semaksimal mungkin untuk berperan aktif membentuk karakter anak dengan karakter yang mulia. Karena dia merasa sebagai tugas dan tanggung jawabnya juga lah menanamkan tauhid kepada anak-anak bangsa ini.
Dengan beberapa kemampuan yang dimilikinya, Bu Darmi memiliki tekad untuk menjadi agent of change yaitu berperan sebagai Agen Perubahan. Dia bersikeras untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik. Seperti yang sering dia dengar bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Jika menoleh ke belakang dari jaman ke jaman, dia ingin berperan dalam upaya mempertahankan warisan para leluhur yang mengajarkan kebajikan. Mengamalkan kebajikan dan senantiasa berbuat baik, berpikir baik, bercita-cita baik, dan mengisi hidupnya dengan segala hal yang baik, serta mewariskan segala kebaikan kepada anak cucu generasi penerus bangsa.
Dari sini Bu Darmi merasa memiliki tanggung jawab moral untuk kembali mewariskan nilai-nilai kebaikan kepada generasi penerusnya. Karena bukan tidak mungkin adanya halangan dan rintangan dalam hal menanamkan kebajikan. Dalam kehidupan di dunia ini isinya ada dua hal yang berlawanan, yaitu ada kebaikan dan keburukan yang berlawanan namun seiring sejalan mewarnai kehidupan. Ibarat ada siang ada malam, ada panas ada dingin, ada hitam ada putih, ada baik ada buruk.
Begitulah kebaikan berbanding terbalik dengan keburukan. Maka setiap kebaikan dilakukan artinya telah meninggalkan satu keburukan. Pijakan dari hal mana yang baik dan mana yang buruk telah jelas dalam tuntunan hidup manusia yang telah di setting oleh Dzat yang menciptakan manusia.
Panggilan jiwa Darmi lah yang membuatnya semangat untuk belajar walaupun sudah tidak muda lagi. Sebagai guru, dia berpikir bahwa tidak ada guru yang bisa hebat jika skill-nya tidak mendukung. Maka yang menjadi semboyan baginya adalah tidak ada kata terlambat untuk belajar dan tidak ada kata malu untuk mencari ilmu.
##########################
Kreator : Endah Suryani, S. Pd AUD
Comment Closed: PANGGILAN JIWA
Sorry, comment are closed for this post.