KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pedagang yang Curang

    Pedagang yang Curang

    BY 06 Sep 2024 Dilihat: 290 kali
    Pedagang yang Curang_alineaku

    Panas matahari membakar kulitku. Sinarnya seakan-akan tiada ampun bagi siapa saja yang keluar pada siang hari ini. Debu pun tidak mau kalah ikut menerbangkan dirinya. Menambah pengap dan sesak nafas. Jam 2 siang, seperti biasa aku mengantar Rika anakku pergi ke tempat bimbingan belajar. 

    Kusambar tas selempangku dan ku ambil selembar uang seratus ribuan. Tidak lupa aku mengambil helm berikut kunci motorku. Aku berencana setelah mengantar Rika akan mampir ke toko buah yang ada di pasar terdekat. Buah yang mengandung banyak air tentu sangat cocok di makan di cuaca seperti ini. Pasti menyegarkan.

    Aku menghidupkan motor kesayanganku dan bersiap menerjang terik matahari dan debu yang menjemukan. Membonceng Rika di lalu lintas yang padat.

    Sesuai rencana semula, aku mampir ke pasar menuju toko buah. Aku membeli beberapa macam buah. Dan total yang harus kubayar adalah Rp 46.000. Kusodorkan uang merahku ke pedagang itu.

    Lama kutunggu kembaliannya. Pedagang itu memberiku Rp 4.000. Anehnya aku menerima begitu saja kembalian tersebut, tanpa protes apa pun. Sampai ketika di parkiran, aku pun tersadar jika uang kembalian yang kuterima ternyata kurang.

    Aku pun bergegas kembali ke toko itu. Pelan-pelan dan sesopan mungkin, aku menyampaikan maksudku. “Permisi…Maaf, Bu. Sepertinya uang kembalian yang ibu berikan ke saya kurang. Uang saya tadi Rp. 100.000. Seharusnya kembaliannya Rp 54.000”.

    Dengan cepat pedagang buah itu mengatakan kalau uang yang aku berikan adalah Rp 50.000, makanya kembaliannya Rp.4000.

    Dari pembicaraan itu, aku menyadari kalau pedagang itu masih ingat denganku bahkan jumlah uang yang diberikannya juga masih ingat. Karena aku malas berdebat, akhirnya aku mengatakan “Biarin deh,Bu..”.

    Aku kembali ke parkiran. Lucunya aku sempat-sempatnya curhat dengan Pak Petugas Parkir. “Pak…Uang saya hilang”.  Random sekali memang.

    Sepanjang jalan aku memikirkan uang kembalian itu. Betapa sayangnya uang Rp 50.000 hilang begitu saja. Hilang karena pedagangnya yang pikun, atau sengaja memberikan yang salah, atau memang aku yang salah memberikan uang. Sesampai di rumah, aku menceritakan kejadian ini kepada suamiku. Suamiku pun menghibur dan meyakinkanku untuk mengikhlaskan uang itu. Kalau memang pedang buah itu berniat baik, pasti dia juga akan berusaha mengingat transaksi yang baru saja berlangsung.

     

     

    Kreator : Fatrisia Yulianie

    Bagikan ke

    Comment Closed: Pedagang yang Curang

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021