KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pelabuhan Cinta

    Pelabuhan Cinta

    BY 24 Jul 2024 Dilihat: 169 kali
    Pelabuhan Cinta_alineaku

    Bagi sebagian orang,  melewati jalan di tepian pelabuhan itu adalah hal yang biasa. Tidak ada suasana yang lain atau berbeda. Pelabuhan itu hanya  Pelabuhan itu , ya, hanya sebuah dermaga di mana kapal-kapal pengakut , perahu-perahu ikan , dan tongkang-tongkang yang mengangkut batu bara bersandar.

    Di pagi hari para pekerja  berdatangan untuk melakukan pekerjaannya masing-masing.  Tapi itu pun bagi kebanyakan pekerja pelabuhan, ya…, hanya area di mana mereka bekerja mencari nafkah. Tidak lebih dari itu.

    Panas terik membakar, hujan badai membasahi, dinginnya malam menyelimuti, pelabuhan itu yang hanya sebuah tempat yang sunyi di saat malam tiba. Mungkin hanya para nelayan yang bersandar keluar masuk mencari kopi panas dan hangatnya seduhan mie instan sebagai pengganti makan malam di dermaga tempat  mereka bersinggah. Di pojok-pojok area, di bawah tenda-tenda terpal dan bangku-bangku panjang dengan sinar lampu temaram, terdengar cekikikan perempuan-perempuan malam, dermaga menjadi tempat memenuhi hasrat kehidupan yang saling menguntungkan dengan pedagang-pedagang minuman hingga subuh menjelang.

    Kumandang adzan di pagi subuh membangunkan kaum muslimin dan muslimat untuk menunaikan kewajiban imannya, pergi ke musola – mushola yang berdiri di sekeliling pelabuhan , pelabuhan hanya saksi mereka yang bermunajat kehadirat Allah SWT untuk mengais berkah dari Yang Kuasa. Dermaga, ya, tetap dermaga. 

    Tapi berbeda dengan Riani dan Riano, siswa siswi SMP Cahaya Kasih . Pelabuhan adalah firdaus yang berhias hamparan bunga seperti Taman Bunga di Cipanas. Aneka warna bunga dan jenis dengan penataan dan perawatan menciptakan suasana agung seperti di Taman Firdaus. 

    Sudut-sudut jalan dan gedung-gedung perkantoran seakan  memancarkan cahaya sukacita gembira dan menyambut kebersamaan Riani dan Riano.  Energi kebahagiaan seakan dipancarkan oleh relung-relung gedung yang berjejer , lekuk-lekuk jalan, hamparan perahu yang bersandar dan riak ombak di pagi hari. Matahari tak ketinggalan hadir dalam senyum terpendar menghangatkan setiap nadi persahabatan. 

    Dan kebahagian mereka beralih ke altar gereja. Kini, bunga-bunga itu menghiasi alta. Aneka bunga, mawar merah, putih, kuning yang melambangkan cinta dan kasih sayang. Teruntai juga anggrek melambangkan kemewahan, keindahan, dan keagungan. Menyempurnakan niat suci dan kemurnian hati mereka  dengan lilin putih. Beberapa tangkai tulip terpasang pertanda ada  cinta dan kegembiraan. Semuanya menambah sentuhan visual yang menawan selain makna yang terselip di dalamnya.

    Riani dan Riano mengucapkan janji perkawinan di hadapan Imam disaksikan oleh segenap keluarga, kerabat dan handai tolan teman-teman alumni SMP Cahaya Kasih. Sambil berjabat tangan kanan dan bergantian mengucapkan janji pernikahan. Pengikraran janji mereka adalah awal mereka mengarungi bahtera hidup baru. Mereka bahagia.

    Kebahagiaan mereka semakin bertambah dengan kehadiran anak pertamanya. Bayi mungil, laki-laki, berkulit putih, rambut tebal dalam gendongan Riano. Lucu dan menggemaskan. Aku menjumpainya  di pelataran sekolah di saat acara jumpa alumni.  Di sampingnya ada  Riani dengan membawa tas kecil bergambar hello kitty berwarna kuning,  berisi  perlengkapan anak  mendampingi dengan setia Riano yang menggendong anaknya.

    “ Apa kabar Kalian, “ sapaku. 

    “ Kabar baik, Pak. Bagaimana juga kabar Bapak, “ Riano dan Riani kembali bergantian membalas sapaanku.

    Mereka kemudian bercerita panjang lebar dengan penuh antusias. Riano saat ini bekerja di Dinas  Perhubungan, Bidang Angkutan Darat, dengan Tupoksinya, membantu Kepala dinas dalam melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan penyelenggaraan kegiatan angkutan jalan dan angkutan orang dan barang serta merumuskan kebijakan di bidang transportasi darat dan kegiatan keselamatan pengguna lalu lintas dan angkutan jalan darat. 

    “ Intinya, kelancaran,  keamanan, dan  keselamatan pengguna lalu lintas adalah bagian tanggung jawab kami, Pak” papar Riano ketika Pak Syukur menanyakan pekerjaannya.

    “ Wah, itu pekerjaan yang sangat mulia, No, “ tugas Pak Syukur menimpali cerita Riano. “ Kok, bisa ambil jalur perhubungan, No. Bagaimana kisahnya, No” Tanya Pak Syukur.

    “ Betul , Pak “ tugasnya. “ Kan Bapak yang mengajarkan sehingga saya seperti ini di saat ini, “ timpalnya.

    Pak Syukur  tertegun sejenak.  Kemudian ,” Oooh…ya..ya, Bapak ingat !”  Berulang kali, Pak Syukur mengatakan ingat sembari menepuk pundak Riano dengan bangga dan gembira. 

    Rupanya, Riano membawa pengalaman di masa lalunya menjadi dasar pilihan profesinya sekarang.

    Saat itu, secara kebetulan materi pembelajaran adalah membuat teks  laporan kegiatan. Hari itu saya menugaskan anak dalam satu kelas untuk membuat laporan arus mudik lebaran.  Anak-anak dipersiapkan dalam kelompok terdiri dari empat orang dengan pembagian tugas, satu reporter, satu kamerawan, satu orang  penyusun naskah, dan yang terakhir koordinator yang membantu persiapan semuanya. 

    Lokasi tempat laporan dibuat, anak-anak diminta mengamati peristiwa nyata yaitu arus mudik lebaran. Anak-anak diberi kebebasan untuk menentukan lokasi pembuatan laporan. Maka, mereka ada yang memilih pintu tol. Ada yang memilih terminal. Ada yang memilih stasiun kereta. Ada juga yang memilih tempat-tempat membeli oleh-oleh khas daerah. Ada juga yang memilih tempat-tempat kuliner. 

    Tugas mereka mengamati, bertanya dengan pola 5W1H, kemudian mencatat. Setelah data terkumpul disusun menjadi teks laporan. Selesai menjadi teks seiring dengan kemajuan teknologi, anak-anak membuat video laporan kejadian arus mudik menjelang lebaran.

    Mereka mempersiapkan segala sesuatunya. Reporter dengan mengenakan kostum layaknya seorang reporter, minimal rapi, kamerawan menggunakan kamera handphone atau menggunakan kamera khusus, dan kemudian mereka membuat shooting laporan. Kepandaian mereka terlihat saat perlu mewawancarai narasumber di lokasi. Dengan cekatan baik reporter dan kameramen langsung beralih-alih mengarahkan kameranya kepada narasumber.  

    Tidak berhenti sampai di situ. Kepandaian mereka juga secara tidak langsung terasah dengan kegiatan mengedit video yang sudah dibuat. Mereka juga dengan belajar mengedit video dengan menambahkan unsur-unsur lain sehingga laporannya  menjadi video tayangan yang baik menarik dan ril seperti yang sering kita lihat tayangan-tayangan laoran di televisi. 

     Tibalah giliran kelompok Riano melaporkan hasil kerja kelompoknya. Operator laptop sudah siap, salah satu teman Riano. Riani dan satu teman Riano menemani Riano di depan kelas yang bersiap menyampaikan laporan.

    Tayangan laporan dimulai. Tampil di layar screen infocus, seperti introduksi musik di televisi dan gerak detail digital yang mengantarkan reporter yang siap melaporkan kejadian. Tampak, Riani tampil dalam kostum blus dengan memegang mikrofon siap melaporkan. 

    “ Pemirsa dimanapun Anda berada, siang ini saya akan melaporkan kondisi arus lalu lintas yang dipenuhi pemudik. Saat ini saya berdiri di persimpangan Mandiri, berdekatan dengan pelabuhan. Tampak di bagian belakang saya. Siang ini arus mudik lembaran semakin memenuhi jalanan khususnya sepeda motor. Tampak di belakang saya, para pemudik yang beristirahat setelah beberapa jam perjalanan. Kita tanyakan kepada mereka bagaimana perjalanan dari Jakarta, “ ajak Riani, sambil berjalan menuju pemudik yang sedang beristirahat bersama anggota keluarganya. Riano sebagai kamerawan bergegas mengarahkan kameranya kepada Riani yang berjalan menuju pemudik. Ada dua anak kecil yang mengikuti perjalanan mudik mereka dalam satu kendaraan sepeda motor.

    “ Selamat siang , Bapak. Maaf mengganggu istirahatnya, “ ujar Riani. “ Hendak mudik ke mana Bapak,” Tanya Riani .

    “ Ke Yogyakarta, De, “ jawab pemudik.

    “ Bagaimana kondisi perjalanan Bapak dari Jakarta ?” lanjut tanya Riani .   

    “ Wah, perjalanan kali ini menyenangkan sekalipun saya bawa anak-anak. Hanya masih perlu pengamanan di beberapa titik seperti pasar  dan penyeberangan—penyeberangan. Karena penduduk suka seenaknya parkir di depan pasar atau penyebrangan jalan tanpa mengindahkan para pemudik, “ ujar pemudik saat  ditanyai Riani tentang kondisi perjalanannya. 

    “ Terima kasih informasinya, Pak. Selamat melanjutkan perjalanan. Hati-hati di jalan. Jaga kesehatan dan keselamatan  bapak dan keluarga, ya.  Keluarga Bapak, menanti di rumah dalam suka cita untuk menyambut  hari Raya Idul Fitri,” tutur Riani kepada pemudik. Yang disambut sukacita oleh para pemudik.  

    Sejenak Riani berbalik menuju kamera lagi, “ Sekian laporan kami dari area sekitar pelabuhan Tanjung Mas. Salam kami, Riani bersama kamerawan yang bertugas,  Riano, “ mengakhiri laporan. Dan tayangan video pun berakhir.

    Sambutan guru dan teman-teman Riano dengan tepuk tangan menggema dalam ruang kelas berukuran 7 X 8 meter itu  sebagai isyarat puas dengan laporan mereka.  Mereka disuguhkan hasil kerja yang bagus.  

    “ Riani…!, Riano…!, “ berulang-ulang kali  mereka pekikkan di ruang kelas itu. Dan reaksi Riano – Riani hanya bisa tersenyum mesam-mesem. Entah apa maksudnya. Hanya yang pasti pelabuhan itu bagi Riano dan Riani menjadi pelabuhan cinta Riano gara-gara tugas  bareng menyelesaikan membuat laporan  Bahasa Indonesia.

    Kelas kembali menjadi sepi saat bel istirahat berbunyi. Tinggal Riani dan Riano yang berada di kelas membereskan segala perlengkapan laporannya. 

    Sejak itu, Riano bertekad ingin bekerja di bidang perhubungan. “ Kasihan pemudik , Pak. Saat mereka harus menempuh perjalanan jauh untuk berjumpa keluarga di hari yang fitri. Dan, saya berjanji kelak dewasa saya ingin bekerja di Dinas Perhubungan supaya saya bisa ikut berperan serta membantu para pengguna jalan, khususnya di saat arus mudik dan arus balik, “ pungkas  Riano yang diangguki Pak Syukur tanda sangat setuju.

     

     

    Kreator : Hanya

    Bagikan ke

    Comment Closed: Pelabuhan Cinta

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021