KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pelajaran Berharga untuk Fajar

    Pelajaran Berharga untuk Fajar

    BY 17 Okt 2024 Dilihat: 135 kali
    Pelajaran Berharga untuk Fajar_alineaku

    Fajar putra Bu Rina dikenal sebagai anak yang rajin dan sopan, sehingga bu Rina tidak pernah khawatir saat ia memasukkan Fajar ke sebuah pondok pesantren di luar kota. Pondok itu terkenal dengan disiplin yang ketat , dan Bu Rina yakin anaknya akan tumbuh menjadi pribadi yang baik di sana

    Suatu hari, ketika Bu Rina sedang menyiapkan makanan di dapur, telepon rumahnya berdering. Di seberang telepon, seorang ustaz dari pondok Fajar berbicara dengan nada tenang namun tegas.

    “Bu Rina, mohon maaf mengganggu, tapi kami ingin menyampaikan bahwa Fajar terlibat dalam kasus merokok bersama beberapa teman di asrama.”

    Mendengar hal itu, Bu Rina tertegun. Tangannya yang sedang memegang pisau berhenti seketika. Hatinya campur aduk antara marah, kecewa, dan tidak percaya. Fajar? Anak yang selalu ia banggakan?

    Keesokan harinya, Bu Rina bergegas ke pondok untuk menemui Fajar. Sesampainya di sana, ia dipertemukan dengan ustaz dan anaknya di sebuah ruangan kecil. Fajar menunduk, tidak berani menatap ibunya.

    “Kenapa, Nak?” tanya Bu Rina lembut, meski hatinya ingin marah. “Kenapa kamu merokok? Bukankah Ibu selalu mengingatkan?”

    Fajar diam beberapa saat, lalu berkata pelan, “Maaf, Bu. Saya ikut-ikutan teman. Saya nggak pikir panjang.”

    Bu Rina menarik napas dalam-dalam. Ia tidak langsung memarahi Fajar, meski hatinya hancur. Sebagai seorang ibu, ia tahu bahwa marah tidak akan menyelesaikan masalah. “Fajar,” kata Bu Mira dengan suara yang bergetar, “merokok itu bukan hanya melanggar aturan pondok, tapi juga berbahaya buat kesehatanmu. Ibu kecewa, tapi yang lebih penting, Ibu ingin kamu belajar dari kesalahan ini.”

    Air mata mulai mengalir di pipi Fajar. “Saya janji, Bu, nggak akan mengulanginya lagi.”

    Bu Rina memeluk anaknya erat. “Ibu percaya padamu, tapi ingat, Nak, setiap tindakan ada akibatnya. Jangan biarkan kesalahan kecil ini merusak masa depanmu.”

    Setelah pertemuan itu, Fajar dihukum oleh pihak pondok, namun ia belajar banyak dari kejadian tersebut. Bu Rina tetap mendukungnya dengan penuh kasih sayang, berharap bahwa cobaan ini akan menjadi pelajaran penting bagi Fajar untuk lebih bijaksana di masa depan.

     

     

    Kreator : Safitri Pramei Hastuti

    Bagikan ke

    Comment Closed: Pelajaran Berharga untuk Fajar

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021