KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara

    Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara

    BY 02 Des 2024 Dilihat: 6.138 kali
    pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara

    Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara Pancasila? Dan, apa peran Soekarno dalam penetapan Pancasila sebagai dasar negara? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan bahasa yang santai namun tetap informatif.

    Apa Pemikiran Soekarno tentang Dasar Negara Pancasila?

    Soekarno memiliki pandangan yang sangat visioner tentang dasar negara Indonesia. Dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Soekarno mengusulkan konsep dasar negara yang kemudian dikenal sebagai *Pancasila*. Pemikiran Soekarno tentang Pancasila didasari oleh keyakinannya bahwa Indonesia harus memiliki dasar negara yang mampu mempersatukan keragaman suku, agama, dan budaya di nusantara.

    Dalam pidato tersebut, Soekarno merumuskan lima prinsip utama, yaitu: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kelima sila ini mencerminkan nilai-nilai universal yang relevan untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan berdaulat.

    Lebih dari itu, Soekarno menekankan pentingnya Pancasila sebagai alat pemersatu. Menurutnya, tanpa dasar yang kokoh, Indonesia yang beragam ini sulit untuk bersatu. Oleh karena itu, ia menginginkan sebuah ideologi yang tidak hanya memihak satu golongan, tetapi juga mampu mencakup seluruh elemen masyarakat.

    Apa Peran Soekarno dalam Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara?

    Peran Soekarno dalam penetapan Pancasila sebagai dasar negara sangatlah signifikan. Tidak hanya sebagai penggagas ide, ia juga menjadi tokoh yang berhasil meyakinkan para anggota BPUPKI tentang relevansi dan pentingnya Pancasila. Pidatonya yang penuh semangat dan argumentasi logis berhasil menyatukan berbagai pandangan yang semula berbeda.

    Setelah usulan tersebut, Pancasila terus dikaji dan disempurnakan oleh para tokoh lainnya hingga menjadi dasar negara seperti yang kita kenal sekarang. Meski proses perumusan melibatkan banyak pihak, tidak dapat disangkal bahwa Soekarno adalah sosok sentral yang membawa konsep ini ke permukaan. Tanpa kontribusi Soekarno, Pancasila mungkin tidak akan memiliki landasan filosofis yang kuat seperti sekarang.

    Pandangan Soekarno tentang Nilai Kebangsaan

    Selain merumuskan Pancasila, Soekarno juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang kuat dalam setiap pemikirannya. Ia percaya bahwa dasar negara harus berakar pada kepribadian bangsa Indonesia, bukan meniru ideologi asing. Dalam pandangannya, Pancasila adalah representasi dari nilai-nilai luhur yang telah hidup di masyarakat nusantara sejak lama.

    Soekarno juga menekankan pentingnya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Dalam pidatonya, ia sering kali mengingatkan bahwa Pancasila tidak hanya sekadar simbol, tetapi juga panduan hidup bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan begitu, setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

    Kesimpulan

    Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara mencerminkan visi besar seorang pemimpin yang ingin membangun bangsa yang kokoh di tengah keberagaman. Dengan konsep yang ia usulkan, Soekarno tidak hanya memberikan dasar filosofis bagi Indonesia, tetapi juga menunjukkan arah bagi generasi mendatang.

    Melalui pidato bersejarahnya, ia berhasil menyampaikan pentingnya Pancasila sebagai alat pemersatu dan panduan hidup berbangsa. Perannya yang signifikan dalam penetapan Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya patut dikenang, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021