Suatu siang di sebuah pusat perbelanjaan, anak sekitar usia tiga tahun, tiba-tiba menjerit secara histeris, bahkan disertai dengan melempar mainan dan barang yang ada di dekatnya. Ternyata, anak tersebut melakukan hal itu saat keinginannya tidak terpenuhi.
Hal seperti itu sering terjadi di rumah, di sekolah, bahkan di tempat umum seperti supermarket, mall dan tempat rekreasi. Hal yang dialami anak bisa membuat orang tua, pengasuh atau pendidik merasa bingung, bahkan cemas menghadapi perilaku tersebut. Perilaku tersebut sering disebut tantrum.
Jadi, apa itu tantrum?
Tantrum adalah ledakan emosi yang biasanya ditandai dengan perilaku marah, menangis, menjerit, menendang, memukul, atau melempar benda. Tantrum umumnya terjadi pada anak usia 1-5 tahun, ketika mereka belum sepenuhnya mampu mengendalikan emosi dan mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. Tantrum merupakan bagian normal dari perkembangan anak, terutama selama periode ketika mereka belajar tentang batasan diri dan lingkungan mereka.
Penyebab tantrum antara lain: 1) Terhalangnya keinginan untuk mendapatkan sesuatu ; 2) Ketidakmampuan anak untuk mengungkapkan diri; 3) Tidak terpenuhinya kebutuhan; 4) Pola asuh orangtua; 5) Anak merasa lelah, lapar atau dalam keadaan sakit sehingga rewel; 6) Anak sedang stress dan merasa tidak aman.
Lalu bagaimana menghadapi anak yang mengalami tantrum?
Mengatasi anak tantrum bisa dengan cara :
- Mengurangi stres pada anak dengan mengantisipasi sebelum anak stres.
- Orang tua / Guru / pengasuh harus tetap tenang saat menghadapi anak yang tantrum.
- Mengalihkan perhatian anak dengan kegiatan yang disukai anak atau makanan kesukaannya.
- Berikan anak ruang untuk mengekspresikan emosinya.
- Memeluk ketika anak mulai tantrum.
- Jauhkan anak dari benda-benda berbahaya, misalnya balok, kaca atau sumber listrik.
- Hindari memukul atau mencubit anak.
- Berikan anak waktu untuk menenangkan diri.
- Setelah tantrum mereda, ajak anak berkomunikasi untuk mengetahui penyebab tantrum.
Jadi, tantrum adalah bagian dari perkembangan normal anak usia dini dan seringkali merupakan cara mereka mengungkapkan frustasi atau kebutuhan. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab tantrum dan penerapan strategi penanganan yang tepat, orang tua atau pendidik dapat membantu anak mengelola emosi mereka dengan lebih baik dan mengurangi intensitas tantrum. Kunci dari penanganan adalah tenang, memberi perhatian dan menjaga konsisten dalam rutinitas.
Kreator : Tri Welas Asih
Comment Closed: Penanganan Tantrum Pada Anak Usia Dini
Sorry, comment are closed for this post.