Suatu hari di kelasnya, Carolina yang pemurung merasa sedih karena sering merasa diacuhkan oleh teman-teman sekelasnya. Di sekolah, ia jarang dipilih bergabung dalam tim atau diajak bicara saat istirahat. Carolina bertanya-tanya mengapa ia kurang diperhatikan seperti teman yang lain. Meski begitu, ia terus bersikap baik dan membantu teman yang membutuhkan bantuan. Meski hatinya seringkali berat, Carolina tetap tersenyum.
Pada suatu pelajaran agama, Guru menceritakan tentang Injil Lukas 9:46-50. Yesus mengajarkan murid-Nya perihal siapa yang paling mulia di antara mereka. Bukan yang paling kuat atau populer, tetapi yang menerima orang lain dengan tulus, seperti anak kecil yang mungkin dianggap meremehkan. “Barang siapa menerima anak kecil seperti ini karena Aku, ia menerima Aku,” kata Yesus. Kata-kata itu menyentuh hati Carolina, ia merasa meski seringkali diacuhkan, Tuhan selalu menerimanya dengan penuh kasih.
Pada suatu kesempatan, saat ada kegiatan di sekolah, tiba-tiba teman-teman Carolina membutuhkan bantuan menyiapkan dekorasi kelas. Carolina dengan senang hati menawarkan bantuan. Ketika pekerjaan selesai, semua sadar tanpa bantuan Carolina, kegiatan tidak akan berjalan lancar. Sejak itu, mereka mulai melihat Carolina dengan cara berbeda, bukan hanya karena bantuannya tetapi karena ketulusan dan kebaikan hatinya yang selalu ditunjukkan.
Carolina teringat kutipan Santo Vincentius a Paulo: “Cintailah orang miskin dan kamu akan menemukan Kristus di sana.” Ia menyadari cinta dan penerimaan sejati tidak datang dari popularitas atau kekuatan, tetapi dari hati penuh kasih yang mau menerima dan memberi tanpa pamrih terutama kepada mereka yang sering dikesampingkan. Dalam momen itu, Carolina merasakan kehadiran Kristus yang nyata dalam dirinya dan teman-temannya.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa penerimaan bukan tentang seberapa populer diri atau berapa banyak teman yang dimiliki, tetapi tentang bagaimana membuka hati menerima orang lain dengan kasih. Seperti yang diajarkan Yesus, mereka yang paling rendah hati dan penuh kasih, merekalah yang paling mulia di antara kita semua. Marilah kita berusaha menerima satu sama lain dengan tulus, seperti Carolina, dan menemukan Kristus dalam setiap tindakan kasih kita.
“Cinta dan ketulusan adalah jalan menuju penerimaan, dan di dalam setiap tindakan kasih, kita menemukan kehadiran Kristus.”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Penerimaan
Sorry, comment are closed for this post.