KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Penerimaan dan Toleransi

    Penerimaan dan Toleransi

    BY 24 Jun 2024 Dilihat: 61 kali
    Penerimaan dan Toleransi_alineaku

    Dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat, penting bagi setiap siswa untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai penerimaan dan toleransi. Pendidikan karakter memainkan peran penting dalam membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga bijak secara emosional dan sosial. Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, pernah mengatakan, “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” Kutipan ini mengingatkan kita bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain.

    Sebagai siswa, Anda akan bertemu dengan berbagai macam orang yang memiliki latar belakang, keyakinan, dan pandangan hidup yang berbeda. Menerima perbedaan tersebut dengan hati yang terbuka adalah langkah pertama dalam menciptakan lingkungan yang harmonis. St. Yohanes Bosco, seorang santo yang dikenal dengan dedikasinya terhadap pendidikan anak-anak muda, mengajarkan bahwa “Cintai apa yang dicintai oleh kaum muda, maka mereka akan mencintai apa yang Anda cintai.” Melalui pendekatan yang penuh kasih dan pemahaman, Anda dapat membangun hubungan yang kuat dan positif dengan sesama.

    Toleransi bukan berarti kita harus setuju dengan semua pandangan atau perilaku orang lain, tetapi lebih kepada menghormati hak mereka untuk memiliki pandangan dan keyakinan tersebut. Dalam dunia yang semakin global dan terhubung ini, kemampuan untuk hidup berdampingan dengan orang lain yang berbeda adalah keterampilan yang sangat berharga. Ki Hajar Dewantara juga menegaskan pentingnya pendidikan yang memerdekakan, yaitu pendidikan yang membebaskan manusia dari ketidaktahuan dan prasangka.

    Penerimaan dan toleransi juga berarti mengakui bahwa setiap individu memiliki potensi unik yang bisa dikembangkan. Sebagai siswa, Anda memiliki kesempatan untuk belajar dari satu sama lain dan tumbuh bersama. Dalam komunitas sekolah, mari kita ciptakan budaya saling mendukung, di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan memberdayakan.

    Akhirnya, mari kita renungkan kata-kata St. Yohanes Bosco: “Hanya cinta yang bisa menyelamatkan dunia.” Dengan mempraktikkan penerimaan dan toleransi, kita tidak hanya membantu diri kita sendiri untuk menjadi individu yang lebih baik, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih damai dan harmonis. Mari kita jalani setiap hari dengan semangat kasih, pengertian, dan rasa hormat satu sama lain, karena itulah inti dari pendidikan karakter yang sejati.

     

    “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.”

    ≈ Ki Hajar Dewantara ≈

     

     

    Kreator : Silvianus

    Bagikan ke

    Comment Closed: Penerimaan dan Toleransi

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021