Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas penggunaan kata mimpi dan impian. Sebetulnya makna dari kedua kata tersebut sama atau tidak ya? Jika menganggap kedua kata tersebut memiliki arti yang sama, kalian keliru. Jadi, apa sih arti mimpi dan impian itu?
Secara bahasa, mimpi dan impian adalah dua hal yang berbeda. Namun dalam penggunaannya masih banyak terdapat kekeliruan. Kita sering sekali salah dalam menempatkan kedua kata tersebut di dalam sebuah kalimat.
“Kita harus meraih mimpi”, “mimpi itu harus diwujudkan”, “kita harus bermimpi setinggi mungkin”, dan masih banyak lagi contoh penempatan kata yang tidak tepat. Di dalam kalimat-kalimat ungkapan tersebut, maksud dari orang yang mengatakannya adalah tujuan secara sadar, target atau cita-cita yang ingin diraih. Mungkin yang dimaksud adalah impian.
Padahal menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mimpi artinya sesuatu yang dilihat atau dialami dalam tidur. Berdasarkan KBBI tersebut, berarti mimpi terjadi pada seseorang dalam keadaan tertidur, ataupun dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Pepatah lama malah lebih sering menganggapnya sebagai ‘bunga tidur’, karena mimpi hanya terjadi ketika tidur. Dengan beragam warna kejadian yang berkaitan dengan si pemiliknya, mimpi bisa berupa bayangan peristiwa baik, buruk, maupun tentang kejadian yang diyakini akan dialami seseorang di masa yang akan datang.
Mimpi yang baik tentu sangat diharapkan ketika tidur. Setelah itu mimpi baik tersebut dinanti-nantikan wujudnya di kehidupan nyata. Sedangkan mimpi buruk tentu tak seorang pun ingin membayangkannya, apalagi mengalaminya dalam kehidupan yang nyata. Nah, berkaitan dengan masa yang akan datang, kata mimpi kerap kali terikat dengan kata impian. Kedua kata ini tak jarang tertukar pemakaiannya.
Menurut KBBI, impian adalah sesuatu yang sangat diinginkan. Bila seseorang berkeinginan mencapai sesuatu, berarti ia mengharapkannya dalam keadaan sadar. Impian bisa juga berkaitan dengan cita-cita, harapan, dan keinginan yang kuat untuk dimiliki atau diwujudkan.
Bila mimpi dikaitkan dengan cita-cita, mungkin orang-orang yang malaslah yang paling banyak cita-citanya. Karena mereka yang paling sering dan paling panjang durasi tidurnya. Bangun pagi kesiangan, tidur siang jarang ketinggalan.
Namun pada kenyataannya tidaklah demikian. Mimpi dialami seseorang dalam keadaan tidak sadar atau tidur. Sedangkan impian direncanakan dengan sadar. Mimpi tak selalu diharapkan menjadi kenyataan (bila mimpi buruk), sedangkan impian yang sudah tersusun dengan baik sangat diharapkan terwujud di masa depan, tentu bersama doa dan ikhtiar.
Setiap langkah yang terjadi tak bisa kita tentukan. Kita hanya mampu merangkai berbagai rencana dalam sebuah impian. Semua jalan yang kita lalui telah ditentukan oleh Allah Yang Maha Kuasa.
Begitu juga ketika kita memiliki harapan, keinginan, dan target dalam hidup. Biasanya Kita akan kecewa saat realita tidak sesuai dengan impian dan harapan selama ini. Sebaliknya, bahagia rasanya saat impian berbuah jadi kenyataan.
Comment Closed: Penggunaan Kata Mimpi dan Impian yang Tepat
Sorry, comment are closed for this post.