Laju perkembangan teknologi dan arus gelombang kehidupan global saat ini tidak mungkin dibendung. Ini mengisyaratkan bahwa kehidupan masa mendatang akan menjadi pilihan yang rumit dan manusia akan didesak ke arah kehidupan yang amat kompetitif.
Situasi kehidupan semacam ini memiliki pengaruh kuat terhadap dinamika kehidupan remaja yang tengah mencari jati diri. Berbagai fenomena remaja perlu memperoleh perhatian pendidikan. Fenomena yang tampak antara lain perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan obat dan alkohol, reaksi emosional yang berlebihan, dan berbagai perilaku yang mengarah pada tindak kriminalitas.
Dalam konteks proses belajar, gejala yang tampak adalah kurang mandiri dalam belajar. Kebiasaan belajar yang kurang baik yakni baru belajar setelah menjelang ujian, membolos, menyontek, dan mencari bocoran soal ujian.
Problem remaja ini, merupakan perilaku-perilaku reaktif, semakin meresahkan jika dikaitkan dengan situasi masa depan remaja yang diperkirakan akan semakin kompleks dan penuh tantangan. Oleh karena itu, sangat penting mempersiapkan remaja bagi masa depannya. Di samping mereka mencari jati diri, mereka juga tengah berada pada tahap perkembangan yang amat potensial.
Potensi remaja menjadi penting dan amat menguntungkan jika ikhtiar pengembangannya difokuskan pada aspek-aspek positif remaja daripada lebih menyoroti sisi negatifnya. Ikhtiar mempersiapkan remaja menghadapi masa depan yang serba kompleks, salah satunya adalah mengembangkan kemandirian .
Definisi Kemandirian
Pengertian mengenai kemandirian ini mempunyai banyak penafsiran berbeda dari para ahli tetapi pada dasarnya hampir semua pendapat tersebut mempunyai persamaan. Dengan demikian dapat dikatakan tidak terdapat perbedaan yang serius karena pada hakikatnya pendapat tersebut adalah mempunyai tujuan yang sama, hanya saja yang menyajikannya dan menginformasikan tema dari arti kemandirian itu agak berbeda.
Kemandirian berasal dari kata “Autonomy” yaitu sebagai sesuatu yang mandiri, atau kesanggupan untuk berdiri sendiri dengan keberanian dan tanggung jawab atas segala tingkah laku sebagai manusia dewasa dalam melaksanakan kewajibannya guna memenuhi kebutuhannya sendiri.
Ciri-Ciri Kemandirian
Remaja yang mandiri akan memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Percaya diri
Remaja yang mandiri, lebih yakin dan percaya diri dalam melakukan sesuatu. Apapun yang dilakukannya, hal itu dipercayai sebagai suatu kepastian demi kebaikannya.
b. Mampu bekerja sendiri
Dalam hal ini, remaja tidak perlu menunggu bantuan atau perintah orang lain untuk melakukan sesuatu. Ia mampu bekerja sendiri karena ia memang mampu melakukannya. Selain itu, kemampuannya bekerja sendiri didukung pula oleh sikapnya dalam berinisiatif terhadap apa yang dikerjakannya
c. Menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya.
Remaja yang mandiri, akan melakukan/mengerjakan sesuatu berdasarkan keahlian atau keterampilan yang sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Pada umumnya, remaja mandiri tidak terlalu mengharapkan bantuan orang lain, sehingga keterampilan atau keahlian yang dimiliki sangat mendukung terhadap penyelesaian pekerjaannya.
d. Menghargai waktu
Tidak ada waktu yang tersisa atau terbuang secara Cuma-Cuma bagi remaja mandiri. Mereka sangat menghargai waktu, sehingga apa yang dilakukan harus memberikan hasil yang berarti.
e. Tanggung jawab
Bagi remaja mandiri, bila melakukan sesuatu harus sampai selesai. Tanggung jawab remaja mandiri cukup besar dibandingkan remaja yang tidak mandiri. Hal ini dikarenakan mereka melakukan semuanya lebih banyak sendiri, sehingga mereka pulalah yang harus menyelesaikannya. Cara kerja mereka yang juga cenderung berbeda dengan remaja yang tidak mandiri, menjadikan mereka kurang bisa menerima bantuan orang lain.
f. Mengembangkan cara berpikir positif
Selain inisiatif yang dimiliki, remaja mandiri cenderung mengembangkan cara berpikir positif. Hal ini dapat dilihat pada sikap mereka ketika menanggapi dan menyelesaikan suatu masalah, mereka mengembangkan solusi yang dibutuhkan bagi penyelesaian masalah tersebut.
g. Memandang masa depan dengan optimis bagi remaja mandiri, apa yang mereka lakukan selalu penuh semangat dan harapan
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan kemandirian Peserta didik
- Gen atau keturunan orang tua
Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi sering kali menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga
- Pola asuh orang tua
Cara-cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi perkembangan kemandirian anak remajanya. Orang tua yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya akan dapat mendorong kelancaran perkembangan anak sedangkan orang tua yang cenderung sering membanding-bandingkan anak yang satu dengan lainnya akan berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan kemandiriannya anaknya.
- Sistem pendidikan di sekolah
Proses pendidikan di sekolah yang banyak menekankan pentingnya pemberian sanksi atau hukuman dapat menghambat perkembangan kemandirian remaja. Sebaliknya, proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward dan penciptaan kompetisi positif akan memperlancar perkembangan kemandirian remaja
Proses Pembelajaran untuk membantu perkembangan Kemandirian
Kemandirian sebagai aspek psikologi berkembang tidak diturunkan oleh orang tua, maka intervensi positif melalui ikhtiar pengembangan atau pendidikan sangat diperlukan bagi kelancaran perkembangan kemandirian .
Intervensi dapat dilakukan sebagai ikhtiar pengembangan kemandirian sebagai berikut
- Penciptaan partisipasi dan keterlibatan dalam keluarga. Ini dapat diwujudkan dalam bentuk:
- Penciptaan keterbukaan
- Penciptaan kebebasan untuk mengekspresikan lingkungan
- Penerimaan positif
- Empati
- Penciptaan kehangatan hubungan
Pentingnya mempersiapkan remaja bagi masa depannya agar kelak menjadi manusia berkualitas dan memiliki kemandirian yang tinggi.
Kreator : Hutbaya
Comment Closed: Pentingnya Kemandirian bagi Remaja
Sorry, comment are closed for this post.