KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pentingnya Toilet itu Bersih

    Pentingnya Toilet itu Bersih

    BY 27 Jun 2024 Dilihat: 422 kali
    Pentingnya Toilet itu Bersih_alineaku

    Mau bersih atau jorok? Dan pasti semua orang akan memilih bersih. Namun, nyatanya tidak semua orang sadar dan selalu ingat pentingnya bersih itu. Akibatnya banyak orang yang tanpa sadar sering membuat jorok alam sekitarnya.

     

    Perhatikan toilet, baik di rumah sendiri maupun di tempat umum. Toilet yang dimaksud di sini adalah kamar kecil atau biasa disebut WC. Cek WC di tempat Anda yang sedang digunakan! Atau, perhatikan betul apakah toilet di tempat-tempat yang keren seperti mal, wedding hall, bandara, terminal, restoran, stadion dan banyak lagi di tempat-tempat  umum (public area), toilet-nya sudah benar-benar bersih?

    Kriteria toilet bersih, menurut Ketua Asosiasi Toilet Indonesia Naning Adiwoso, adalah bebas dari kotoran tertinggal, selalu dalam keadaan kering, tersedia air bersih untuk bilas, tersedia sabun atau cairan anti septik, dan tersedia tisu untuk mengeringkan. Di toilet, tersedia juga tempat sampah, tidak ada kerak air pada wastafel, dan keran air, serta lantai tidak licin atau berlumut.

     

    Bersih itu nyaman

    WC yang bersih menjadi faktor penentu keberhasilan industri pariwisata di suatu daerah. WC bersih itu nyaman. WC yang nyaman akan membuat pengunjung betah. Jangan sampai kondisi WC justru menjadi faktor yang melemahkan industri wisata, karena WC yang jorok, bisa membuat pengunjung misuh, mual dan muntah.    

     

    Kalau perlu WC atau toilet harus dibuat mewah. Mewah dalam arti WC lebih bersih dan asri daripada bagian bangunan/ gedung yang lain. Bukan malah sebaliknya. Mentang-mentang lokasinya di belakang atau di pojok, WC tidak diperhatikan sehingga gelap dan kotor.

     

    Para pelaku industri wisata seperti pengusaha rumah makan, hotel, transportasi, pengelola tempat/objek wisata, para penjual souvenir, pedagang kaki lima dan lain-lain harus paham benar, bahwa WC yang bersih bisa menentukan kesuksesan dan kelangsungan usahanya. Tempatnya boleh di pojok atau di belakang gedung, tetapi soal bersih, harus lebih bersih dari bagian gedung lainnya. Sebab, seringkali pengunjung rumah makan yang biasa memperhatikan kebersihan dan kesehatan akan melihat WC-nya dulu. Jika bersih ia akan makan di situ, dan mungkin akan menjadi pelanggan. Namun jika sebaliknya ada yang jorok di kamar belakang, maka ia akan kabur selamanya, dan akan menceritakan ‘WC jorok’ itu ke orang lain. 

     

    Kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan toilet tidak sekadar soal kesehatan. Kebersihan juga mencerminkan peradaban suatu masyarakat. Peradaban, menurut ahli antropologi Koentjaraningrat, adalah unsur-unsur budaya yang bernilai halus, maju, tinggi dan canggih. Masyarakat yang beradab bisa dilihat dari teknologi yang dipakai, apakah canggih dan maju, seni yang bernilai keindahan yang tinggi, tata pergaulan yang penuh dengan tata krama atau sopan-santun, lalu lintas yang tertib, antrian yang tertib, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, bangunan-bangunan yang berarsitektur indah, unik dan megah, dan lain-lainnya.

     

    Perilaku masyarakat dalam menggunakan toilet mencerminkan tingkat peradaban masyarakat juga. Seorang turis yang baru saja mendarat, lalu masuk ke toilet/kamar kecil di bandara itu, bisa menilai peradaban masyarakat yang ia kunjungi dengan merasakan dan melihat seperti apa kondisi toilet itu. Jika toilet itu bersih dan aromanya harum, maka perasaan positif akan tertanam dalam benak turis itu. Selanjutnya, turis itu akan melenggang bahagia. Namun jika sebaliknya yang ia alami, maka turis itu akan berpikir ulang untuk melanjutkan perjalanan wisatanya. 

     

    Sekilas Sejarah Toilet

    Toilet bisa berarti barang atau benda sebagai perlengkapan buang air. Ada dua jenis toilet, yaitu toilet duduk dan toilet jongkok. Toilet jongkok biasa digunakan oleh bangsa-bangsa Asia, sedangkan toilet duduk pada umumnya digunakan oleh bangsa Eropa. Namun sekarang, kita pun sudah biasa menggunakan toilet duduk, lengkap dengan alat penyiramnya atau flash yang weeees, bersih, tidak meninggalkan kotoran.

     

    Beralih dari menggunakan toilet jongkok ke toilet duduk membutuhkan pembiasaan. Biasa menggunakan toilet jongkok, biasa pula mengguyur toilet dengan air bercintung-cintung. Masalahnya, kamar mandi dengan toilet duduk biasanya tidak dilengkapi dengan cintung, tetapi keran air atau flash. Akibat belum terbiasa malah kadang orang lupa memencet flash. Setelah membersihkan ‘perabot’ sendiri, lalu berdiri dan pergi.   

     

    Buang hajat itu ada sejak manusia ada. Caranya ya macam-macam. Setelah manusia hidup menetap dalam kelompok-kelompok muncul pula kebiasaan masyarakat dalam urusan ke belakang. Dalam masyarakat yang masih sederhana, mereka menggunakan fasilitas alami seperti sungai, parit atau langsung di tanah.

     

    Pada tahun 1990-an, penulis tinggal selama dua minggu bersama beberapa teman satu jurusan, di sebuah desa terpencil. Seperti kebiasaan masyarakat desa itu, pagi-pagi kami mandi di sungai kecil yang mengalir di tengah pemukiman. Seorang teman memisahkan diri untuk buang hajat. Dia memilih jongkok di tempat yang dia rasa sudah super aman. Ketika teman saya itu sedang asik-asiknya, tiba-tiba seorang ibu menyapanya. “Nderek langkung mas.”. Hampir kejengkang, nyebur di air dia saking kagetnya.

     

    Jika tidak buang hajat di kali, masyarakat di desa biasa menggunakan jamban. Jamban itu WC ala desa. Dibuat lubang dalam tanah, lalu ditutup dengan anyaman bambu atau batu putih. Masyarakat modern mempunyai kebiasaan buang hajat yang lebih maju. Ada yang menggunakan toilet duduk atau toilet jongkok itu.

     

    Sejarah mencatat, urusan ke belakang dengan menggunakan toilet yang paling tua itu milik bangsa Romawi. Mereka menggunakan parit-parit di sungai Mohenjodaro sebagai kloset. Sedangkan warga kota London pada masa lalu membuang hajat di pispot, lalu melemparnya ke parit melalui jendela rumahnya. Seperti dicatat Wikipedia, pada tahun 1596, Sir John Harington menemukan kloset bilas. Kloset ini menggunakan bejana penampung tinja dan tangki air untuk menyiram. Jenis kloset ini masih menimbulkan masalah bau tak sedap.

     

    Pada tahun 1775, Alexander Cummings menemukan kloset bilas yang disebut Valve Closet. Rahasianya adalah dengan menggunakan saluran pembuangan leher angsa atau mirip huruf S. Bentuk ini membuat air menggenang di leher angsa tersebut. Genangan air ini menghalangi keluarnya bau kotoran. Pada tahun 1889, Bostell membuat kloset bilas yang disebut Wash Down. Bentuknya mirip kloset sekarang ini.

     

    Membaca sejarah perkembangan bentuk kloset, tampak bentuknya kian disempurnakan. Namun proses itu membutuhkan waktu.  Demikian halnya dengan kebiasaan suatu masyarakat dalam menggunakan kloset, sampai memiliki kebiasaan yang higienis juga membutuhkan waktu. Yang biasa buang hajat di kali ramai-ramai sambil mengobrol, jelas tidak mudah jika harus buang hajat di toilet umum yang antriannya sudah panjang. Buang hajat butuh rileks tidak kemrungsung. Yang terjadi malah tidak bisa ke luar, lalu perut menjadi begah,

     

    Bayangkan itu terjadi pada para wisatawan. Perjalanan mereka untuk menikmati obyek-obyek wisata yang menarik menjadi kandas. Menarik pengunjung itu sulit. Sebaliknya, membuat para wisatawan kapok, itu mudah sekali. Ingatlah bahwa tukang-tukang batu membutuhkan waktu setahun untuk mendirikan satu katedral, tetapi hanya butuh waktu sehari untuk meruntuhkannya.  

     

    Bagaimanapun bersih itu suatu kenyamanan. Termasuk toilet, di tempat manapun toilet itu berada, kondisikanlah selalu bersih, terang dan aman. Toilet di stasiun Gambir bisa menjadi contoh. Kapan pun orang masuk ke toilet, kondisi selalu harum, tidak basah lantainya apalagi sampai ada air menggenang, terang dan mudah dijangkau. Selama ini toilet sering menjadi salah satu kelemahan di bidang pariwisata. Maka, dengan lebih memperhatikan kondisi toilet, justru akan menjadi salah satu nilai lebih di tempat bisnis Anda.

     

    Kreator : Breska

    Bagikan ke

    Comment Closed: Pentingnya Toilet itu Bersih

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021