KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Penyesalan mandor surip

    Penyesalan mandor surip

    BY 29 Agu 2024 Dilihat: 181 kali
    Penyesalan mandor surip_alineaku

    “Mau kemana rip?”

    Seperti mau  pergi jauh, bawa-bawa ransel segala.”

    “Mau ke kota mas,diajak Gatot tuh”

    “Bener, mau pergi sama kamu tot,?”

    “Iya mas,biar tambah wawasan”

    “Gatot kmarin bilang ke aku, katanya hidup di desa susah, tidak ada kemajuan, hayu ke kota saja ikut aku, dikota gampang cari duwit,kata mas Gatot.”

    “Benar kamu bilang begitu tot.”

    “Ya mas, memang kenyataannya begitu.”

    “Sudah pamitan ke pak Rt belum.?

    “Belum mas,tolong sampaikan ya Sarip pamit mau urban ke kota cari pengalaman, jadi bukanya aku nggak kerasan tinggal di desa, bilang begitu takut kuwalat.”

    “Enak saja kamu nyuruh pamitan ke pak Rt, ogah ah.”

    Bukan hanya pak Rt yang kehilangan, warga juga pasti merasa kehilangan.

    Surip itu anaknya rajin dan  ringan tangan, suka disuruh warga untuk membetulkan genteng bocor, sanyo rusak, rumah perlu di cat dan banyak lagi.

    Kalau sedang kerja bhakti, apalagi bikin panggung buwat perayaan HUT-RI pasti selalu hadir tidak pernah absen.

    Kalau orang lain belum apa-apa sudah ribut, mana kopi, mana rokok, berbeda dengan Surip

    “Rip, berhenti dulu,istirahat dulu ini banyak makanan,minuman sumbangan dari warga.”

    “Terima kasih pak,ini lagi tanggung.”

    Di tempat kerja yang baru di kota Surip sangat rajin dan disiplin dalam menjalankan kewajibannya.

    Baru kerja setahun sudah diangkat jadi mandor,karena serba bisa dalam menangani berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bangunan.

    Yang demikian itu menjadikan Surip sangat dipercaya oleh Pimpinan Proyek dimana ia bekerja.

    Surip juga sangat teliti dan cekatan jika disuruh ini itu,pasti bisa dan hasilnya memuaskan.

    Sudah 35 tahun Surip kerja di proyek bangunan ,suka duka sudah dialaminya.Usia juga bertambah, badan lekas capai ditambah suara mesin-mesin yang membisingkan yang lebih utama sudah merasa jenuh, kemudian  berimbas pada kesehatan  yang mulai menurun

    “Juragan , maaf saya ingin mengundurkan diri dan berhenti kerja,bukan kurang sesuatu,tapi Surip mulai lemah,tidak sekuat dulu lagi, dan rasanya mulai jenuh berada di lingkungan yang kondisi dan situasinya itu-itu juga.”

    “Aku sebetulnya ,masih membutuhkan tenaga pak Surip, tapi kalau mau berhenti itu hak pak Surip aku tidak boleh menghalanginya.

    Untuk terakhir kali sebelum berhenti,saya minta tolong untuk dibuatkan satu rumah,bagaimana, bisa kan.”

    Dengan setengah malas dan ogah-ogahan Surip menjawab  

     : siap juragan.

    Di perjalanan pulang Surip menggerutu :Gimana juragan Pimpro, sudah tahu Surip sering sakit dan sudah jenuh dengan pekerjaan ginian eh masih nyuruh -nyuruh lagi.Surip benar-benar kecewa, hingga dalam.mengerjakan pekerjaannya tidak sungguh-sungguh 

    kerjanya seperti kejar tayang, yang mestinya membutuhkan waktu 6 bulan sudah selesai dalam waktu 3 bulan.

    “Selamat sore juragan, pekerjaan buwat membangun rumah sudah selesai ini koncinya sekalian Sarip.pamitan.”

    “Terima kasih pak Sarip, sudah menyelesaikan membangun rumah.Mengingat pak  Sarip sudah cukup lama mengabdi disini.sebagai tanda mata dan

     kenang-kenangan rumah ini saya berikan ke pak Sarip, ini koncinya.harap diterima kembali.”

    Tergagap pak Sarip kembali menerima konci rumah dengan perasaan amat kecewa dan menyesal

    Andaikan aku tahu bakal begini pasti akan kubangun rumah dengan sebaik-baiknya.

    Penyesalan memang selalu datang belakangan.

     

     

    Kreator : Sudarsono

    Bagikan ke

    Comment Closed: Penyesalan mandor surip

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021