Kali ini penulis mendapatkan inspirasi dari puisi “Pitutur Jawi”. Bahasa jawa itu memiliki makna sangat luas namun berisi pesan tersirat. Terkesan dengan isi pesan yang tersirat itulah terlampirlah puisi yang dikembangkan sebagai berikut:
PITUTUR JAWI
Memayu hayuning pribadi
Memayu Hayuning kulawarga
Memayu Hayuning sesami
Memayu Hayuning bawana
Ojo dumeh, ojo nyeleneh
Ojo gersulo, ojo suloyo
Urip iku rasah neko-neko
Lakoni sing saget dilakoni liyane haturno Gusti
Gusti iku dumunung ana atining manungsa
Kang becik mula iku
Diarani Gusti iku bagusing ati
Atine apik uripe seneng
Puisi telah dikembangkan penulis sedemikian rupa guna menyampaiakan pesan baik bagi pembaca yang berkenan. Jika puisi ini diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut:
PEPATAH JAWA
Membentuk sikap bagi pribadi, keluarga ,sesama dan dunia
Pembentukan sikap dimulai dari pribadi
Dilanjutkan ajaran sikap dari keluarga
Selanjutnya dipraktikkan kepada sesama kita
Pembentukan sikap dan karakter yang baik
Inilah yang akan membentuk dunia menjadi lebih baik
Belajarlah memahami, jangan suka meremehkan
Bertingkah laku sewajarnya
Tidak perlu banyak mengeluh
Hindari perselisihan, hidup selayaknya
Lakukan bagianmu silanjutnya berserah pada Tuhan
Tuhan itu maha baik
Tuhan hadir di dalam hati manusia
Maka persiapkanlah hatimu dengan baik dan bersih
Hati yang baik sejak awalnya pasti hidup menjadi bahagia
Bait pertama mengajak kita sebagai insan ciptaan-Nya untuk melatih diri membentuk sikap yang baik dan pantas. Ajaran tentang pembentukan sikap dan karakter dimulai dari pribadi dan keluarga kita. Selanjutnya, kita bisa memahami sikap orang lain terhadap kita. Pesannya ambillah sisi positif dari tiap pandangan orang lain agar hati selalu aman dan tentram.
Bait kedua merupakan pesan antar sesama. Kita sebagai sesama manusia hendaknya saling memahami satu sama lain sebaik-baiknya. Bersikaplah secara wajar tanpa perlu berlebihan. Ketahuilah apa yang akan engkau katakan karena yang baik bagimu belum tentu berkenan bagi yang lainnya. Namun jangan menjadi lelah untuk selalu berbagi kebaikan antar sesama manusia. Masalah kehidupan akan selalu ada, pahamilah semua yang terjadi punya tujuan baik adanya. Ambil bagianmu dan peranmu sebagai pelaku kehidupan, selalu berusaha dan berdoa selanjutnya berserah pada sang Pencipta.
Bait terakhir berkaitan dengan ketuhanan. Kita sebagai manusia perlu menyadari kehadiran Tuhan Allah sebagai pencipta kita. Bersyukurlah selalu kepada Allah karena Dia baik. Dia yang menciptakan alam semesta dan seisinya begitupun kita sebagai cipataan-Nya yang mulia. Sebagai insan manusia kita pasti punya kelemahan dan terkadang sering ingkar. Ingatlah kembali untuk apa kita ini diciptakan? Hal yang utama adalah untuk melanjutkan karyaNya atas dunia dan untuk keberlangsungan daur kehidupan pada intinya. Maka dari itu persiapkanlah hatimu dengan sebaik-baiknya karena Allah berkenan hadir dalam hati setiap manusia. Bersikaplah jujur senantiasa dan jangan lelah untuk selalu berbuat baik karena Allah Bapa melihat yang tak terlihat.
Kreator : Irene Anggara
Comment Closed: pepatah jawa
Sorry, comment are closed for this post.