Di sinilah Isa berada sekarang, di lokasi transmigran lokal dan transmigran yang berasal dari luar pulau Kalimantan. Lokasi transmigrasi ini berada tepat di perbatasan dua kabupaten sehingga keberadaan pendudukya sangat beragam. Isa melihat lokasi transmigrasi ini seperti potret kecil Indonesia, suku-suku yang ada di sini berasal dari berbagai wilayah negeri ini. Mereka bisa hidup berdampingan dengan damai, membangun kehidupan di daerah baru yang pada awalnya berupa daerah hutan belantara yang sepi dan tanpa akses jalan yang memadai. Terbayang bertapa sabarnya dan betapa kerasnya perjuangan orang-orang di masa lalu. Jauh-jauh mereka datang dari daerah asal mereka lalu ditempatkan di tengah hutan Kalimantan yang lebat dan menyeramkan ini. Dengan tekun mereka bekerja mengolah tanah, menanam dan merawat tanamannya dengan telaten. Dapat dibayangkan bahwa mereka yang datang ke daerah ini adalah orang-orang pemberani, kuat, rajin dan ulet.
Sekarang yang terlihat adalah hasil jerih payah mereka tiga puluh atau empat puluh tahun lalu. Bukti kegigihan mereka dapat dinilai dari tanaman yang tumbuh di daerah itu seperti, pohon-pohon kelapa yang tinggi sekali, pohon pinang yang menjulang, pohon durian, mangga, nangka, alpukat dan lain sebagainya. Kebun karet mereka rata-rata sudah dapat disadap, dan menjadi sumber mata pencaharian penduduk setempat. Untuk buah-buahan musiman akan terdapat berbagai macam buah tersedia dan dijual di pasar rakyat desa misalnya buah durian, buah manga, buah asam dan lain-lain.
Dinilai dari keadaan masyarakat di daerah ini, jelas terlihat bahwa mereka hidup dengan berkecukupan. Ditandai dengan keadaan rumah yang ditempati, menunjukkan bahwa rumah mereka adalah bangunan baru, bukan lagi bangunan rumah awal yang disubsidi dan dibangun pemerintah pada saat awal mereka datang ke wiayah transmigrasi ini. Dan banyak pula yang memiliki mobil baik mobil angkutan maupun mobil penumpang. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pemerintah melakukan perpindahan penduduk ke daerah ini tercapai yaitu taraf hidup warga yang meningkat, lokasi yang ditempati mampu diolah dengan baik sehingga menghasilkan produk pertanian dan perkebunan yang bisa bermanfaat untuk menopang hidup mereka secara berkesinambungan.
Tanah yang diolah masyarakat secara rutin menghasilkan bahan pangan yang menjadikan sumber pengadaan bahan pangan yang disalurkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Masyarakat transmigrasi ini mengelola kebun pisang, jagung, , buah semangka, buah salak, buah papaya, buah naga dan berbagai jenis sayur-sayuran.
Yang menjadi kendala dalam pendistribusian bahan pangan ini adalah kondisi sarana dan prasarana jalan yang kurang memadai. Suatu saat jalan menuju desa dan lahan warga sangat rusak, dan hampir mustahil untuk dilewati, akhirnya pisang tidak dapat diangkut dari lokasi kebun ke pasar-pasar, akibatnya pisang tersebut matang dan membusuk. Bila sangat mendesak terkadang warga membayar tenaga pengangkut hasil pertanian mereka, akhirnya petani merugi karena harga jual harus dipotong dengan upah angkut barang hasil panen.
Sebaiknya ada keseimbangan antara hasil pertanian dan penyaluran hasil pertanian tersebut kepada konsumennya. Adanya pembeli hasil panen dan tersedianya bahan pangan untuk memnuhi kebutuhan masyarakat. Sejauh ini di lokasi pertanian warga transmigran di daerah perbatasan kabupaten Barito Utara dan Barito Selatan masih terdapat keseimbangan pasokan hasil pertanian yang disalurkan ke pasar-pasar rakyat. Hasil perkebunan jagung selalu ada pembelinya yang membawa hasil kebun jagung ke pasar atau ke pabrik jagung untuk diproses lebih lanjut misalnya dikeringkan, dipipil, diremukan dan dikemas untuk selanjutnya dipasarkan sebagai pakan ternak. Pembeli jagung di daerah setempat sudah banyak, baik itu berasal dari pembeli perorangan atau disalurkan melalui koperasi warga.
Selanjutnya hasil pertanian akan bagus bila penanganan dalam penanaman bagus dan pengolahan tanahnya mendukung. Bila hasil yang diperoleh tidak seimbang dengan biaya mengolah tanahnya berarti petani merugi. Untuk mencegah terjadi kerugian dalam proses pertanian ini petani perlu dibekali dengan pengtahuan dan ketrampilan dalam mengolah tanah dan perawatan tanaman dan pengendalian hama pengganggu tanaman.
Pendistribusian pengendali hama dan pupuk yang bersubsidi harus ditangani dengan benar, diharapkan jangan ada pihak atau oknum yang menyalahgunakan peruntukkan yang sudah diatur pemerintah. Termasuk pula untuk pengadaan bibit jagung misalnya, bisa diperoleh petani yang tergabung dalam kelompok tani menurut RDKK-nya (Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok) dengan harga subsidi. Untuk mengantisipasi penjualan pupuk dan bibit ke pihak pengusaha perkebunan maka pemerintah mengeluarkan Kartu Tani yang fungsinya untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan benih sehingga penyalurannya tepat sasaran menurut kuota yang terdapat dalam kartu itu.
Untuk menunjang sektor pertanian pemerintah memberikan bantuan kepada kelompok tani seperti alat-alat pertanian seperti hand tracktor, perontok padi, alat pipil jagung dan alat pemanenan. Dan untuk menambah penghasilan lainnya pemerintah juga memberikan bibit ternak berupa bibit kambing, ternak ayam, sapi, dan benih ikan.
Semua bentuk bantuan pemerintah ini jelas tujuannya dan perlu komitmen segala pihak dalam memanfaatkan dan mengawasi prosesnya agar tercapai tujuan yang diharapkan yaitu petani dan warga dapat meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik, perekonomian meningkat, masalah pengangguran teratasi. Tidak perlu diragukan lagi program pemerintah ini sudah pasti berhasil meningkatkan kesejahteraan transmigran dan untuk menciptakan pemerataan penduduk.
Isa kembali memacu sepeda motornya melintasi kawasan transmigran yang nampak berbeda dengan desa lain yang dihuni oleh penduduk lokal. Kawasan ini lebih tertata, dengan kebun yang digarap dengan terencana. Terlihat olehnya pada kebun jagung yang terhampar luas, subur menghijau menyegarkan mata. Tak terbayangkan bahwa puluhan tahun lalu lawasan ini adalah hutan belantara yang lebat dan angker, kini berubah menjadi kawasan pemukiman yang asri dengan kebun-kebun yang mengelinginya. Selamat berbaur di bumi Kalimantan Saudaraku, selamat merambah harapan, ucap Isa dengan tulus dalam batinnya.
1 Komentar Pada PERAMBAH HARAPAN
Tulisan yang sangat runtut. Bagus. Jadi tau kehidupan para transmigran.
Teruslah menulis mas Isa. In shaa Allah, Anda kelak akan menjadi penulis yang disenangi banyak orang.