KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pergi

    Pergi

    BY 26 Des 2022 Dilihat: 131 kali

    Oleh : Nurkaisah Moka

    Aku sudah mantap akan pergi kesuatu tempat yang kudambakan seorang diri. Ya seorang diri. Aku tidak mengajak siapa pun. Aku pergi benar-benar seorang diri.

    Aku telah mempersiapkan semuanya. Bersamaku ada satu tas cukup besar berisi semua keperluanku selama masa “pelarian”ku.

    Yaaa, aku sengaja pergi seorang diri tanpa memberitahu suami dan anak-anak ke mana aku akan pergi. Semua serba rahasia. Dan itu sangat menantang dan membuat ku sangat bergairah melakukannya.

    Dimulai dengan aku berjalan kaki ke luar rumah tanpa diketahui oleh siapa pun. Beruntung ketika aku ke luar tak seorangpun tetangga yang melihatku. 

    Aku lalu memesan gocar setelah berjalan cukup jauh dari rumah. Tujuanku jelas, menuju penginapan di suatu tempat wisata. Aku sudah membayangkan, betapa akan  menyenangkan berada di sana

    Sepanjang jalan aku berusaha  untuk tidak mengingat orang-orang yang mungkin mulai mempertanyakan keberadaan ku.

    Aku telah memblokir semua contack person orang yang kemungkinan akan menghubungi ku. Aku benar-benar tidak mau diganggu. Aku ingin melayani diriku sendiri. Aku hanya ingin sendiri. Itu saja

    Sepanjang jalan aku tidak membuka percakapan dengan driver kecuali hanya memberi tahu tujuanku. 

    Aku mulai menuangkan apa yang kurasakan ke dalam aplikasi catatan yang ada dalam gadgetku.

    Ternyata rasanya jauh lebih excited dibanding ketika semua ini hanya ada dalam angan-angan.

    Tempat yang kutuju adalah penginapan yang cukup unik. Bentuk kamar dibuat dengan fasad rumah berbentuk segi tiga. Ruang yang ada di dalamnya cukup luas. Di sana ada satu bad, meja kecil, jemuran handuk. Dan di ruang belakang terdapat kamar mandi yang luas. 

    Oww, alangkah lega rasanya bisa sampai di tempat ini seorang diri.

    Aku menyapu seluruh ruangan dengan pandangan takjub. Seakan tak percaya, aku bisa ada di sini seorang diri. Sesaat aku hanya duduk di tempat tidur dan mulai menata hatiku untuk memulai hari yang telah kurajut beberapa waktu lalu.

    Lalu akupun membuka tas besar yang kubawa. Aku mengeluarkan Al-Qur’an, notebook dan ballpoint dan meletakkannya di atas meja. Aku sengaja membawa buah jambu,peer, pisang dan jeruk. Tak.lupa 2 botol aqua ukuran 1,5 ltr.  4 Susu kotak, roti tawar dan slei coklat. Mie instan, cabe rawit dan jeruk nipis tidak ketinggalan. 

    Aku membutuhkan air panas. Untuk itu aku membawa termos dan gelas stainless listrik yang dapat dipakai merebus air dan mie instan. Semuanya kuletakkan di rak bawah meja.

    Pakaian dan peralatan mandi tetap kubiarkan di dalam tas. 

    Ah… Alangkah senangnya.

    Aku melepas kerudung kemudian berbaring telentang memandang langit-langit kamar yang tinggi. Suasana hening menghadirkan perasaan agak asing sebenarnya. Tetapi aku berusaha untuk menyukainya.

    Hari masih pagi, angka waktu diponselku menunjukkan angka 09.05.  

    Sebaiknya aku memulai aktivitas ku dengan sesuatu yang baik. Aku lalu bangkit dari tempat tidur dan mengeluarkan mukenah dan sajadah lalu ke kamar mandi untuk berwudhu. 

    Dalam hadist Bukhori yang aku kaji, aku menemukan riwayat, Rosulullah bersabda, bahwasanya Allah akan membangunkan rumah berlian di surga bagi orang iman yang kontinyu mengerjakan sholat Dhuha 12 raka’at. Sejak penemuan itu aku berusaha keras untuk mengerjakan sholat Dhuha 12 raka’at setiap hari. Dan di sini, di tempat yang jauh dari rumahku ini, dimana aku hanya seorang diri, aku juga melakukan nya.

    Rasanya tenang dan rileks. Tidak seperti bila aku berada di rumah. Sering aku disindir suami, kenapa aku tidak keluar-keluar dari Musholla. Yaa memang sih, kewajiban ku menyediakan sarapan harus kudahulukan. Tetapi menurut ku sarapan tidak perlu terlalu pagi. Membiarkan perut kosong dan keroncongan di waktu pagi sangat baik untuk memberi kesempatan enzim yang ada di dalam tubuh memakan  sel-sel tubuh yang sudah rusak. Pengetahuan inilah yang mendasari kenapa aku sering menyiapkan sarapan agak siang. Tetapi itu hanya “pengetahuan” yang tak

    penting untuk diterapkan menurut suamiku, jadinya yaaa pengetahuan tinggallah pengetahuan, taat suami harus dinomorsatukan.

    Di sini aku sendiri. Aku akan melakukan apa yang ingin aku lakukan. Hanya itu.

    Bagikan ke

    2 Komentar Pada Pergi

    • Umi Nadhifah berkata:

      Sampai kapan?.Apakah kau puas setelah kejenuhan telah terobati?.

      Puaskan. Setelah kwjenuhan telah terobati, segera kembali dengan pribadi yang baru, tentunya yang lebih baik.

      Semangat, semoga sehat sll.

    • Titie Moka berkata:

      Ayo dong coment. Boleh kritik, saran, akan saya terima dengan senang hati.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021