KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Perhatian Terhadap Kesehatan Mental Pekerja (Bagian 19)

    Perhatian Terhadap Kesehatan Mental Pekerja (Bagian 19)

    BY 29 Nov 2024 Dilihat: 159 kali
    Ketidaksesuaian Kebijakan K3 Dengan Praktek di Lapangan_alineaku

    Perusahaan terkadang menghadapi kondisi tempat kerja yang memiliki kendala terhadap tenaga kerja dalam memiliki Kesehatan mental yang harus diperhatikan. Sudah banyak disinggung dari materi sebelumnya mengenai Kesehatan mental, namun untuk dapat mengatasi ini agar tujuan dan sasaran K3 tercapai yang berdampak serius pada keselamatan, kesehatan, dan produktivitas di tempat kerja. Untuk memastikan hal tersebut tercapai, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah untuk memperhatikan dan mendukung kesehatan mental pekerja. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil diantaranya;  

    1. Buat kebijakan yang secara khusus menangani kesehatan mental pekerja, termasuk dukungan, sumber daya, dan prosedur untuk menangani masalah tersebut.
    2. Sosialisasikan dan didokumentasikan kebijakan kesehatan mental dan pastikan bahwa semua tenaga kerja memiliki akses dan memahami kebijakan tersebut.
    3. Memberikan dukungan Kesehatan mental untuk layanan konseling  profesional baik secara internal maupun melalui. Ini bisa berupa konselor, psikolog, atau program Employee Assistance Program (EAP). 
    4. Implementasikan program dukungan kesehatan mental seperti pelatihan manajemen stres, kelompok dukungan, atau sesi berbagi pengalaman. Berikan pelatihan kepada manajer dan karyawan mengenai kesehatan mental, tanda-tanda masalah kesehatan mental, dan cara memberikan dukungan. Pelatihan ini juga harus mencakup cara merespons jika seseorang mengalami masalah kesehatan mental.
    5. Tingkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental untuk mengurangi stigma yang mungkin ada. Edukasi tenaga kerja tentang pentingnya kesehatan mental dan mengapa dukungan itu penting.
    6. Bangun budaya kerja yang mendukung kesejahteraan mental dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung keseimbangan kerja-hidup. Ini termasuk penghargaan atas kontribusi karyawan dan dukungan terhadap kebutuhan mereka.
    7. Pastikan bahwa beban kerja dan jam kerja tidak menyebabkan stres berlebihan. Implementasikan kebijakan yang memungkinkan fleksibilitas kerja, seperti jadwal kerja yang fleksibel atau opsi kerja dari rumah jika memungkinkan.
    8. Sediakan sumber daya seperti materi edukasi, alat bantu manajemen stres, atau aplikasi kesehatan mental yang dapat diakses oleh tenaga kerja. Pastikan bahwa tenaga kerja yang dimaksud memiliki akses ke alat dan sumber daya yang dapat membantu mereka mengelola stres dan kesehatan mental mereka.
    9. Menyediakan mekanisme saluran yang aman dan rahasia bagi tenaga kerja dengan masalah kesehatan mental atau mencari bantuan tanpa takut akan pembalasan secara positif oleh manajemen atau pengurus perusahaan.
    10. Evaluasi efektivitas program dan kebijakan kesehatan mental secara berkala. Gunakan umpan balik dari karyawan dan data untuk menilai dampak dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Serta di monitor kesehatan mental tenaga kerja dengan menggunakan survei atau alat pemantauan yang sesuai untuk mengidentifikasi tren atau masalah yang perlu diatasi.
    11. Implementasikan program kesejahteraan yang mencakup aspek fisik, mental, dan emosional, seperti yoga, meditasi, atau program relaksasi.
    12. Sediakan fasilitas atau program yang mendukung kesejahteraan fisik dan mental secara bersamaan, seperti gym di tempat kerja atau program kesehatan holistik.
    13. Libatkan tenaga kerja dalam perencanaan dan implementasi program kesehatan mental. Ajak mereka memberikan masukan tentang apa yang mereka butuhkan dan cara terbaik untuk menyediakan dukungan.
    14. Terima dan tanggapi umpan balik tenaga kerja mengenai kebijakan dan program kesehatan mental untuk memastikan bahwa program tersebut relevan dan efektif.

    Dengan langkah-langkah ini, perusahaan dapat memastikan bahwa perhatian terhadap kesehatan mental pekerja diintegrasikan dengan baik dalam sistem K3. Mengelola kesehatan mental dengan efektif tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kecelakaan dan absensi di tempat kerja.

     

     

    Kreator : Refdi Madefri

    Bagikan ke

    Comment Closed: Perhatian Terhadap Kesehatan Mental Pekerja (Bagian 19)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021