Perkenalkan nama saya Syarifah Layla, saya seorang guru pembelajar dan suka menulis. Kala kecil dahulu setiap anak biasanya memiliki cita cita yang menjadi mimpinya. Layla kecil anak yang pemalu namun tekun dalam belajar. Saat di masa SD terpikir mau jadi dokter atau guru. Dokter adalah salah satu cita-cita favorit anak-anak, hhee.
Dan nggak tahu kenapa saya senang kalau lihat ibu guru sedang di depan kelas, senang sekali kalau lihat ibu guru lagi ngajar terus anak anak memperhatikan. Jadi kaya kepengen gitu suatu hari mau jadi guru.
Umat Islam di tahun 90n sekitar tahun 1998 kalau dahulu pagi sekolah, dan sorenya ngaji. Dulu ngaji pakai kitab Iqra dan pulangnya bisa jajan. Salah satu jajanan favorit adalah es moni yang punya varian rasa jeruk, strawberry dan anggur.
Melihat anak anak ngaji rasanya senang gitu, terus melihat anak anak bermain riang gembira kaya suka gitu dengan pemandangan dan suara riuhnya. Mungkin bisa didefinisikan saya suka dengan dunia anak-anak. Sekian tahun berlalu nggak nyangka sekarang sudah 13th jadi guru SD, Alhamdulillah.
Sewaktu kecil saya pernah bertanya kepada orangtua kenapa saya diberi nama Syarifah Layla? Beliau menjawab Layla artinya malam, namun saya tidak puas dengan jawaban singkat. Kemudian beliau menjelaskan Syarifah artinya mulia dan artinya Layla artinya malam. Jadi Syarifah Layla artinya malam yang mulia. Beliau lanjut menjelaskan diberi nama tersebut karena lahirnya di malam agung yaitu malam isra mi’raj malam dimana Rasulullah bertemu langsung dengan Allah SWT untuk menerima perinta salat 5 waktu. Beliau ceritakan di malam itu Rasulullah diperjalankan dari masjid Haram ke Masjidil Aqsa dan bertemu beberapa Nabi, beliau jelaskan peristiwa Isra mi’raj.
Setelah masa aqil baligh barulah saya mengerti, dalam nama itu ada harapan sederhana dari orangtua yaitu ingin kelak saya selalu menjaga shalat. Sebab apapun yang ingin diraih dan apapun yang terjadi semua akan baik baik saja selama kita menjaga shalat.
Selain itu, malam adalah saat yang paling syahdu bagi seorang hamba untuk bertemu Tuhannya, untuk mengadu dan bermunajat kepada-Nya atas segala hiruk pikuk untuk merasakan ketenangan hati dan jiwa yang hakiki. Ketenangan dengan berdekatan kepada Allah rabbul izzati.
WaAllahu a’lam.
Pendidikan formalku dimulai dari SD, tepatnya SDN Margahayu IX. Awal di sekolah SD boleh dikatakan aku siswi yang tidak pandai dan sangat pemalu. Termasuk kesulitanku adalah belajar membaca. Karena sangat pemalu aku kesulitan untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayaku namun demikian sesekali aku mengobrol dan cukup sering bermain dengan mereka. Permainan kanak-kanak kami saat ini bola bekel, karet, congklak dan lainnya.
Menuju kelas 3 aku mulai mengalami kemajuan dan perkembangan belajarku meningkat. Di kelas ini mulai terlihat bakatku di pelajaran matematika dan kesenanganku dengan pelajaran agama. Sejak di kelas ini mulai lebih giat belajar hingga mendapat perkembangan yang cukup baik. Naik ke kelas 4 semangat belajarku semakin tinggi, ya sejak kecil aku suka dengan belajar dan menuntut ilmu.
Seiring meningkat perkembanganku aku mulai masuk peringkat di kelas meski masih 10 besar. Di kelas 5 aku masuk 3 besar hingga di kelas 6 aku mendapat peringkat 2 dan akhirnya saat kelulusan aku mendapat peringkat 1 dengan nilai tertinggi di sekolah, alhamdulillah Allah Maha Baik. Aku ingat sekali teman yang menjadi teman kompetisiku dia Elvira Bawazier anaknya cantik dan cerdas akupun berteman cukup baik dengannya kami tidak bermusuhan.
Suasana SD tahun 90n semua masih khas anak-anak berteman sambil cerita-cerita tanpa gadget. Menikmati jajanan ibu warung depan sekolah ada martabak mini, kojek atau semacam cilok bumbu kacang, keripik singkong chuba, es potong, es kue warna warni, es teh yang hanya seharga Rp 100-, dan lainnya.
Setiap kali melihat ibu guru menjelaskan pelajaran yang terbayang “enak ya jadi ibu guru berdiri di depan sambil menyampaikan ilmu, bisa bikin anak anak pandai” pikiran seorang kanak kanak.
Setelah lulus dari SD karena nilaiku bagus aku ingin mencoba di beberapa SMP favorit di dekat rumahku. Namun orangtua menginginkan aku mendapat Pendidikan agama yang baik hingga mereka memilihkan sekolah MTs Annida Al Islamy Bekasi sebagai sekolah lanjutanku.
Hari Pertama di MTs Annida kami melaksanakan MOS (Masa Orientasi Siswa). Disini ada beberapa games penguatan mental dan penjelasan singkat tentang Ma’had Annida yang didirikan oleh Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar Addariy. Pak Kyai Muhaadjirin merupakan seorang kyai yang sangat alim dan cerdas, beliau bukan hanya mendirikan ma’had namun juga telah menulis lebih dari 30 kitab dari berbagai disiplin ilmu agama, MasyaAllah. Lokasi Ma’had Annida tidak terlalu jauh dari rumah dan aku biasa naik angkot 04B untuk sampai ke sekolah. Beberapa pekan pertama aku sering mual karena aku memiliki mabuk perjalanan. Dan alhamdulillah lambat laun mulia terbiasa.
Kelas 7.1-7.3 adalah kelas khusus siswa putra sedangkan kelas 7.4-7.6 adalah untuk siswi putri. Kelas 7.4 adalah kelas pertamaku melanjutkan Pendidikan di sekolah ini. Disini kelas siswa dan siswi terpisah karena untuk menjaga batas pergaulan laki-laki dan perempuan sebagaimana ajaran Islam. Sebuah prinsip yang juga ditanamkan oleh orangtuaku aba dan ummi. Mereka selalu menekankan kepada ku untuk menjaga shalat, mengaji, menjaga aurat dan pergaulan. Dan hal yang juga selalu ditanamkan kepada kami adalah cita Nabi. Kenali dan cintai Rasulullah sebagai suri tauladan sepanjang hayat, perbanyak shalawat dimanapun dan kapanpun.
Di Mts Annida kami diajarkan berbagai ilmu dan akhlak. Akhlak para guru yang hangat dan kekeluargaan dengan sesama guru dan siswa. Meski demikian ketegasan juga ditanamkan disini untuk menanamkan disiplin dan tanggung jawab siswa. Sekolah ini memiliki 2 pilihan belajar yaitu sekolah saja dan sekolah+pondok. Untuk siswa yang memilih sekolah selesai pembelajaran dapat kembali ke rumah, sedangkan yang memilih sekolah+mondok selesai pembelajaran melanjutkan pesantren Annida Al-Islamy yang lokasinya dekat dari gedung sekolah sehingga dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Suasana sekolah yang masih banyak ditanami pohon membuat suasana adem dan rindang. Banyak siswa yang senang berada dibawah pohon bahkan untuk sekedar ngobrol ngobrol.
Berbagai disiplin ilmu dipelajari di sekolah ini mulai dari berbagai ilmu agama diantaranya Tauhid, Tajwid, Fiqih, Hadis, Nahwu, Sharaf, Tarikh, Balaghah, Tafsir dan lainnya. Begitu juga umum diantaranya matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PPKN, IPS, Biologi, Fisika, Olahraga, TIK dan lainnya. Selain itu kami mendapat tambahan kegiatan ekskul bahasa Arab dan Inggris. Organisasi kesiswaan di sini dinamakan dengan KAPPANI semacam OSIS. Saat masuk kelas 8 siswa kelas tingkat ini boleh menjadi anggota untuk turut dalam organisasi sekolah. Kala itu ada teman yang mau mencalonkan saya sebagai anggota namun karena 1 dan lain hal yang terpilih adalah siswa lain.
Selama 3 tahun di MTs Annida alhamdulillah saya termasuk siswi yang cukup berprestasi. Selalu masuk 3 besar dan sering mendapat peringkat 1. Alhamdulillah Allah memberikan saya kemudahan dalam memahami ilmu-ilmu yang diberikan di sana. Sekolah ini didikan oleh Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar Addari seorang ulama besar kota Bekasi yang juga telah melahirkan lebih dari 30 karya tulis dalam berbagai ilmu agama.
Di wilayah Bekasi Timur sekolah Annida Al Islamy sudah terkenal dengan budaya menghafal yang cukup banyak, mulai dari hadis, Nahwu, Sharaf. Sekolah ini juga merupakan sekolah yang mengkaji berbagai kitab kuning. Bahkan di pondok pesantren juga di buka pengajian untuk umum, sehingga siswa dan masyarakat yang ingin hadir diperkenankan.
Perjalanan sekolah biasa saya tempuh dengan naik angkot nomor 04B bersama adik dan kakak yang juga bersekolah di sekolah yang sama. Kami berasal dari keluarga yang sederhana namun alhamdulillah mendapat penanaman agama yang baik. Sepulang sekolah saya biasa sesekali bermain, mengulang pelajaran dan mencuci pakaian sendiri. Ya, sejak kelas 3 SD kami mulai diajarkan mencuci yang ringan ringan hingga di kelas 4 SD mencuci sendiri. Sehingga saat di MTs kami sudah terbiasa mencuci, menyetrika dan merapikan barang sendiri.
Di kelas 9 siswa kelas 9 mengikuti kegiatan UN sebagaimana biasa. Dan alhamdulillah saya kembali mendapat nilai terbaik saat itu. 3 tahun belajar disini membuat saya sangat senang karena merasa banyak melihat sinar agama Islam melalui ilmu-ilmu yang diberikan. Saya memiliki ketertarikan dengan pelajaran agama dan eksakta. Perkembangan saya cukup baik dalam pelajaran eksakta, pernah saat pelajaran matematika guru saya Bapak Gunawan melihat saya mengerjakan soal dengan cepat dan tepat beliau memuji “Layla kalau kamu tekun, kamu bisa jadi profesor. MasyaAllah tidak terbayang untuk menjadi profesor, pujian yang menambah motivasi belajarku”. Beberapa waktu lalu ada perlombaan matematika antar sekolah aku terpilih menjadi salah satu perwakilannya bersama 2 teman lainnya. Guru kami meminta ku untuk berada di posisi tengah sebagai ketua timnya. Namun sayang sekali kami hanya sampai babak semifinal. Ada rasa sedih, namun juga bersyukur karena mendapat pengalaman baru. Semula masuk sekolah ini tentu ada kesulitan terlebih bukan pilihan sendiri. Namun berjalannya waktu aku menjadi sangat bersyukur dan merasa beruntung sekali.
Setelah lulus MTs Annida Al Islamy aku melanjutkan Pendidikan ke Madrasah Aliyah Annida Al Islamy. Di sini selain keinginan orangtua, juga ada keinginan dari diri sendiri karena merasa senang banyak ilmu yang didapatkan. Di Kelas 10 Siswa putra dan putri masih terpisah, selanjutnya di kelas 11 dicampur karena ada program penjurusan. Guruku menjelaskan salah satu kebolehan tercampur laki laki dan perempuan dalam satu ruangan adalah jika adanya ilat litta’lim (alasan untuk pembelajaran).
Di sini program penjurusan terbagi 4 yaitu IAI (Ilmu Agama Islam), IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), Bahasa. Ada 2 pilihan jurusan yang aku inginkan yaitu IAI atau IPA. Setelah berfikir aku memutuskan memilih jurusan IPA karena di jurusan ini aku tetap mendapat ilmu agama yang cukup sedangkan di jurusan IAI tidak mendapat ilmu eksakta yang cukup.
Selain pembelajaran normal, kami mendapat tambahan kegiatan KDK (Kelompok Diskusi Kelas) dan ekskul TIK. Dahulu aku kurang menyukai pelajaran TIK karena menurutku susah dan aku tidak tertarik. Namun kini aku merasa hal itu keliru karena pembelajaran makin berkembang dengan berbasis digital. Dan perlahan lahan aku mulai mengubah mindsetku TIK menyenangkan dan bermanfaat.
Pelajaran agama yang di dapat di Madrasah Aliyah lebih kompleks dari Tsanawiyah. Kitab yang digunakan juga sedikit lebih tinggi. Diantara pelajaran yang dipelajari yaitu pelajaran tsanawiyah ditambah dengan usul fiqih, usul tafsir, mustahalah hadis, Arudh, mantiq, falaq, tasyri, adabul bahas wal munazharah dan lainnya. Diantara ilmu yang cukup menarik buat ku adalah mantiq yaitu ilmu logika dan adabul bahas wal munazharah (ilmu tata cara diskusi).
Selama 3 tahun mengikut pendidikan di Madrasah Aliyah aku berhasil mendapat juara umum di setiap semester sehingga alhamdulillah di sekolahku free SPP. Ketika kecil fisikku kadang lemah dan mudah sakit jika sangat capek. Qoddarullah di saat mau ujian Nasional aku sakit dan itu berpengaruh pada prestasiku, dalam ujian nasional aku tidak lagi mendapat nilai tertinggi. Sedih sekali rasanya dan perlu waktu untuk menenangkan diri. Dengan doa dan support dari keluarga alhamdulillah aku semangat kembali untuk melanjutkan pendidikanku.
Kreator : Syarifah Layla
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]
Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]
Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Perjalanan Menemukan Cita Part I
Sorry, comment are closed for this post.