KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » PERJALANAN SI KUTU BUKU MENEMUKAN PASSIONNYA (BAB 1)

    PERJALANAN SI KUTU BUKU MENEMUKAN PASSIONNYA (BAB 1)

    BY 22 Agu 2024 Dilihat: 138 kali
    PERJALANAN SI KUTU BUKU MENEMUKAN PASSIONNYA_alineaku

    “Pagi anak-anak”, ucapku kelu. Bagaimana tidak hari ini adalah hari pertamaku mengajar 17 Juli 1991, dengan pengalaman mengajar yang benar-benar 0%. Aku memang kurang suka dengan profesi guru, tapi aku terpaksa melakoninya karena aku tak lulus UMPTN dan AKPER yang sangat aku idamkan, dan dengan terpaksa aku pulang ke desaku yang Alhamdulillah ayahku memegang salah satu sekolah milik ABRI yaitu SD Kartika Chandra Kirana (KCK) yang kebetulan saat itu kekurangan guru karena salah satu seniornya pensiun dan akhirnya aku menjadi bagian dari mereka. Alhamdulillah, aku syukuri takdir yang telah terjadi dihidupku ini.

    Pagi itu aku benar-benar senang dan merasa surprise atas hasil kerjaku yang benar-benar tak terbayangkan sebelumnya, bahwa aku bisa. Aku diamanahkan untuk memegang kelas 6, bagiku ini cukup berat bagaimana tidak, aku yang sama sekali tidak punya pengalaman mengajar dan hanya suka bermain kini harus mengemban tugas berat ini yaitu menghantarkan murid-muridku ke masa depan yang lebih gemilang, tapi Alhamdulillah dengan hobiku membaca dan bermain ternyata mampu menunjang pekerjaanku, aku mengajak murid-muridku belajar sambil bermain dan ternyata metode ini malah disukai mereka dan bisa di bayangkan aku berhasil membawa mereka dengan nilai yang memuaskan dan mereka juga menjadi teman-teman yang sangat ku sayangi.

    Tak terasa sudah dua tahun aku menjadi bagian dari warga SD Kartika Candra Kirana Bangunrejo, anehnya tak ada duka ataupun kesulitan yang berarti dalam menjalani tugasku, aku hanya merasa senang dan bahagia apalagi melihat mereka dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya dan disanalah aku banyak belajar arti kehidupan anak-anak,  yang tak pernah ada duka yang berarti hanya ada suka dan ceria dan itu membuatku mencintai profesi ini, dan semakin semangat untuk menggapai cita cita, dan akhirnya pada tahun 1993 aku putuskan untuk melanjutkan kuliahku. Aku mengambil jurusan FKIP agar aku bisa dengan sungguh-sunggug merangkul dunia pendidikan. 

     Tahun 1993 aku diterima dan  mulai kuliah meski hanya di perguruan tinggi swasta, dan otomatis aku terpaksa meninggalkan murid-murid ku yang sangat aku sayangi. Ada rasa sedih, haru, hingga sesak di dada ini saat harus berpamitan pada rekan-rekan kerjaku dan pada murid-muridku, hingga tak terasa air mata telah meluncur deras dari mataku yang membuatku semakin sesak, hingga acara berakhir tak sepatah kata yang terucap dari mulutku hanya uraian air mata. Ahhhhh, ternyata perpisahan itu bukanlah hal yang menyenangkan, tapi meski demikian aku harus kuat karena semakin bulat keputusanku untuk melanjutkan studyku. Demi memperdalam pengetahuan, aku tidak boleh lelah belajar karena hati ini sudah terlanjur cinta akan profesi baruku yang ternyata sangat menyenangkan.

    Hari pertama kuliah, ketika dosen memulai pelajaran aku mulai tersenyum-senyum sendiri mengingat murid-murid kebanggaanku yang menggemaskan, aku teringat salah satu murid laki laki ku yang sedikit over, lalu ku dekati dia dan ku elus kepalanya sambil berkata, 

    “ada apa nak?” “Apakah ada sesuatu yang ingin disampaikan?” 

    Mungkin karena bahasaku yang terdengar terlalu formal mereka malah tertawa terkekeh-kekeh hingga suasana benar-benar penuh kegembiraan. 

    “Duh… apa kabar kalian saat ini?” ucapku dalam hati. Tiba-tiba suara menggelegar memecahkan lamunanku, membuatku terperangah seperti ayam kalkun yang plonga-plongo, dengan nyalang mata ku mengitari sekeliling dan terlihat semua mata tertuju padaku, duh malunya….

    “Ma…maaf bu”, ucapku terbata-bata dan wajah merah kepiting rebusku dengan cepat menjalar, duh… apa lah yang mereka pikirkan tentang ku. Aku benar-benar gagu.  Kuliah pertama berakhir dengan sedikit malu, dan itu memberikan pelajaran bagiku sekaligus membangkitkan semangatku untuk segera menyelesaikan kuliahku agar bisa segera kembali bersama anak-anak yang menggemaskan.

    Satu bulan sudah aku duduk di bangku kuliah aku mulai berpikir untuk mencari kesibukan, karena kuliahku belum banyak menyita waktu, dan ku putuskan untuk mencari keberuntungan. Pagi itu aku bersiap untuk mengunjungi beberapa SD. Mana tau mereka membutuhkan guru, sudah dua sekolah kudatangi tapi belum juga ada yang butuh guru baru, SD ketiga sama saja sampai SD keempat semua belum membutuhkan tambahan guru, aku pulang dengan gontai harapanku pupus ternyata tak semudah yang dibayangkan.

    Oktober 1995 tiba-tiba keinginan itu kembali terwujud, dalam sebuah pertemuan yang tak di sengaja, seorang teman mencari guru bahasa inggris untuk sekolahnya, dan memintaku untuk membantunya. Tanpa basa-basi tawaran itu langsung ku sambut dengan senang hati meski ku tau kemampuan bahasa inggrisku belum memadai, tapi aku yakin aku bisa bekerja sambil belajar. Dan sejak itu jadilah aku warga SMP Negeri 5 di sebuah kota kecil di provinsi Sumatera Selatan.

     

     

    Kreator : Sukma Wijayati

    Bagikan ke

    Comment Closed: PERJALANAN SI KUTU BUKU MENEMUKAN PASSIONNYA (BAB 1)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021