KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » perjuangan Menjadi seorang ibu 1

    perjuangan Menjadi seorang ibu 1

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 101 kali
    perjuangan Menjadi seorang ibu 2_alineaku

    Agustus hampir saja berakhir dengan rintikan hujan yang belum saja usai. Empat tahun yang lalu rasanya belum begitu lama, setelah diri ini resmi menjadi seorang ibu. Perjuangan di atas darah dan air mata dimana hampir merenggut nyawa demi melahirkan sang buah hati di dunia ini adalah perjuangan panjang yang akan tetap dikenang meski jiwa telah hilang dari raga.

    JULY 2020

    Kontraksi yang datang silih berganti membuatku harus tetap terlihat nyaman, waktu magrib di tanggal 26, darah mulai keluar dari jalan lahir. Aku ajak suami untuk pergi kebidan dengan membawa semua perlengkapan bayi, sesampai di sana ternyata pembukaan 1 telah dimulai dan akan menuju ke pembukaan dua, bidan menyarankan aku untuk balik dulu dan akan kembali pada apabila mulai pembukaan lengkap. Akhirnya aku kembali pada pukul 10 malam, dengan kontraksi yang lebih sering. Saat ku datangi bidan, beliau mengatakan agar tak usah kembali dan bisa tidur di bangsal yang telah disediakan. Hingga jam 2 subuh, kontraksi kian hebat, aku diminta berbaring kekiri untuk mempercepat pembukaan, hingga akhirnya aku pecah ketuban. 

    Ku pikir setelah pecah ketuban, proses kelahiran akan segera di mulai, ternyata tidak. Pembukaanku belum lengkap, aku harus menunggu 6 pembukaan lagi. Ya Allah sakit luar biasa tak bisa lagi aku gambarkan dalam tulisan ini. Aku hanya meminta doa dan doa serta keridhoan pada suami, sembari menahan sakit tapi aku tak bisa menahan tangis.

    Pukul 06.00 pagi pembukaan lengkap dimulai, aku harus mengejan sekuat tenaga, agar si bayi bisa keluar, segala minuman manis aku minum agar aku tetap bertenaga, beberapa bidan telah datang bergantian bahkan ada yang bidan senior, mereka datang untuk membantuku melahirkan, tapi nihil, anak yang kukandung ini tak juga mau keluar.

    Hingga pukul 11 siang aku berusaha mengejan tapi tetap saja, si bayi masih betah dalam rahim ibunya. Hingga aku kehabisan tenaga dan bidan membawaku rujuk di rumah sakit ibu dan anak yang ada di kota ini. Sampai di sana, ada 6 orang perawat dan tiga orang dokter yang membantuku kembali agar bisa mengejan dan melahirkan normal tapi ya Allah tenaga yang kupunya sudah tak ada lagi, aku pasrah , semua takdir aku serahkan padaNya, dalam keadaan lemas ku pegangi tangan dokter, dan berkata “dok, operasi saja, tak apa, kasihan anakku sudah dari semalam ketuban pecah tapi dia belum keluar, dokter kaget, mereka tidak tahu jika ketuban pecah dari malam, karena bidan yang merujuk tak memberitahukan hal itu.

    Akhirnya perjuangan belum juga berakhir, aku di bawa ke ruangan operasi dengan pakaian tipis berwarna hijau seadanya. Dan disinilah semuanya aku serahkan pada Allah, sendiri tanpa ada suami ataupun kerabat di dekat, karena waktu itu virus covid 19 baru saja merebak di indonesia. di ruangan yang full Ac ini segala doa aku panjatkan, ya Allah selamatkan aku dan anakku, karena ada seorang laki-laki dengan tangisan dan doa sedang menanti diluar sana. Tepat pukul 12.59 wita, di samarinda kalimantan timur tepatnya tanggal 29 july, lahirlah seorang anak perempuan berkulit kuning langsat, dengan berat 2,9 dan panjang 4,9 yang kami beri nama, KHADIJAH SYIFA QOLBI, yang berarti seorang perempuan pejuang tangguh yang mengobati hati bagi siapa saja yang melihatnya. Tangisan pertama dia membuat rasa sakit sepanjang malam hilang seketika, seorang dokter anak langsung mendekatkan dia padaku. Untuk bisa aku cium. Ya Allah beginilah rasanya menjadi seorang ibu, tangis yang pertama adalah tangis kesakitan kali ini aku menangis terharu. Aku bahagia, putriku cantik ya Allah. Lagi dokter mengatakan agar aku jangan menangis, karena bekas caesarku sedang dijahit. Setelah itu aku anakku di bawa ke ruang perawatan anak, dan aku harus dipindahkan sementara keluar dari ruang operasi sebelum akhirnya harus dirawat dalam ruang observasi.

    Bersambung….

     

     

    Kreator : rifa ditanugu

    Bagikan ke

    Comment Closed: perjuangan Menjadi seorang ibu 1

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021