KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » perjuangan Menjadi seorang ibu 2

    perjuangan Menjadi seorang ibu 2

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 93 kali
    perjuangan Menjadi seorang ibu 2_alineaku

    Dear khadijah, mamamu menuliskan perjuangan melahirkan dirimu di dunia ini, bukan berarti mama mengungkit segala perjuangan mama. Tidak sama sekali, mama hanya ingin berbagi kisah ini, agar kelak kau besar nanti, kau akan paham bagaimana nantinya menjadi seorang ibu. Dan kelak umur mama tak panjang lagi, ada kisah yang bisa khadijah baca, jika tak ada satupun orang yang mengisahkan tentang kelahiranmu. Mama mencintai khadijah, jadilah anak solehah, kelak doakanlah mama dan bahagiakan lelaki pertama yang mencintaimu yakni Abahmu.

    JULY 2020

    Aku pikir, setelah perjuangan hampir 24 jam berjuang melahirkan anakku, semua kesakitan akan berakhir, tapi ternyata tidak. Dua hari di rumah sakit, dokter memintaku kembali, namun anakku belum bisa kembali karena harus dirujuk di rumah sakit besar untuk mendapatkan penanganan yang serius akibat tertelan air ketuban. Dua hari di rumah tepat tanggal 3 agustus aku merasakan kesakitan yang luar biasa, ya, perutku membengkak seperti orang hamil 3 bulan. Tepat jam 11 malam suami membawaku kembali ke rumah sakit, sampai di sana dokter dengan sigap melayaniku, dokter mengatakan apa yang ibu rasakan?

    “aku tidak bisa buang air besar dan buang air kecil dok”, kataku pada dokter.

    Setelah selang keteter dipasang alhasil 1000 liter air urine berhasil keluar dalam perutku dan perutku kempis seketika. Setelah itu aku dipindahkan dalam ruangan perawatan untuk kembali dirawat.

    Keesokan harinya, dokter yang datang memeriksa keadaanku menanyakan seperti apa keadaanku, ku katakan bahwa aku tak bisa BAK dan BAB, akhirnya dokter memberiku obat sebesar ibu jari yang kemudian dimasukkan kedalam tubuh melalui dubur untuk memberikan kontraksi agar aku bisa merasakan sakit perut hingga bisa buang air besar. Akhirnya pertolongan itu pun datang, obat tersebut sangat manjur sehingga aku bisa buang air besar. Namun selang keteter belum dilepaskan. Sekitar tiga hari aku di rumah sakit aku pikir semua akan baik-baik saja, ternyata tidak. Saat selang keteter dilepaskan aku merasakan sakit yang luar biasa di bagian perut, aku berteriak kesakitan, akhirnya dokter datang memeriksaku dan mengatakan akan membedah perut. Allahu akbar, apa ini belum hilang rasanya sakit akibat operasi caesar, aku harus menghadap ruang operasi lagi. Akhirnya aku terbaring kembali di ruangan pendingin ini, dan hilang kesadaran dengan waktu yang cukup lama. Setelah sadar perutku merasakan nyeri yang luar biasa, dan di atas perut sudah terilit berbagai macam perban, dan juga selang, aku seperti tiang listrik yang berjalan karena dipenuhi selang.

    Setelah itu aku dipindahkan dalam ruangan observasi, sampai di sana aku harus berpuasa selama 24 jam belum bisa makan ataupun minum. Beberapa hari aku dirawat akhirnya dokter membolehkan aku kembali. Alhamdulillah aku bisa menggendong anakku, itu yang ada dalam pikiranku saat itu. Namun sepertinya takdir berkata lain, setelah selang keteter dilepas dan dokter memberikan resep obat aku mulai berkeringat dingin, ku pikir saat itu aku hanya kena AC, tapi ternyata tidak. Perutku sakit kembali, aku berteriak meminta pertolongan melalui mic yang ada di samping kepala pasien, tapi perawat belum juga datang, aku hanya sendirian, tak ada yang menemani, covid 19 berhasil menghancurkan segalanya. Pihak rumah sakit tak membolehkan penjagaan pasien lebih dari satu orang. Dan  di saat aku kesakitan, di saat yang sama, suami harus kembali kerumah menjenguk anakku yang hanya dijaga oleh nenek dan uwaknya.

    Saat itu aku sudah pasrah, seseorang dikamar sebelah akhirnya berinisiatif memanggil dokter dan tak lama suami pun datang, tapi dokter ataupun perawat belum ada muncul. Aku kesakitan ya Allah, sakit yang memang aku tak pernah merasakan sebelumnya, suami membimbingku dengan kalimat tauhid, nafasku tercekat semua terasa dingin saat itu aku merasakan hidupku tak akan lama lagi, ku bisiki ditelinga suamiku, agar menjaga titipan kami satu-satunya, aku hanya minta ridhonya lepaskan aku dengan segalai ikhlas, karena aku memang tak tahan dengan sakit ini. Di saat yang sama dokter yang sedang melakukan visit pasien tiba di kamarku dan terkejut dengan keadaanku,  Dokter berteriak agar aku tetap bertahan, beberapa perawat dengan sigap  langsung membantuku, bahkan obat kembali dimasukkan lewat dubur. Aku pasrah ya Allah, aku terima takdir ini jika harus berpisah dengan suami dan anakku, dan lagi-lagi dokter mengatakan aku harus masuk ruang operasi kembali, perutku harus di belah kembali, ya Allah apa ini.

    Akhirnya kembali diri ini, terbaring di atas bangsal kamar operasi. Jarum anastesi kembali di suntikan dan aku hilang kesadaran dalam waktu yang cukup lama. Setelah sadar dokter dan perawat mengelilingiku, dan mengatakan “ ibu syukurlah sudah sadar, alhamdulillah ibu tak jadi di operasi hanya saja selama perawatan hingga kembali ke rumah, selang keteter tak akan kami lepaskan, kami akan istirahatkan kandung kemih ibu, karena waktu ibu melahirkan kepala bayi menutupi kandung kemih dengan cukup lama bahkan sempat di vakum kepala bayinya, tadi saat ibu tak sadar, air urine ibu berhasil ditampung dengan cukup banyak yakni 3200 air urine”.

    Penjelasan dokter membuatku lega, alhamdulillah, dan aku harus kembali ke kamar perawatan. Dan selama dua hari aku di rawat,akhirnya dokter membolehkan aku di rawat jalan alias kembali ke rumah, namun harus tetap melakukan pemeriksaan 2 kali dalam seminggu. Alhamdulillah ya Allah aku bisa kembali berkumpul dengan anak dan suamiku walau aku belum bisa apa-apa. 

    Dan keajaiban Allah datang, saat melepaskan selang keteter kurang lebih selama tiga minggu di rawat di rumah, akhirnya aku bisa BAK dan BAB secara mandiri. Alhamdulillah, semoga selalu diberikan kesehatan untuk merawat keluarga kecilku hingga kembali ke pangkuan Ilahi.

    Salam cinta wanita yang menyukai senja.

     

    Samarinda, Augst 2024

     

    Kreator : rifa ditanugu

    Bagikan ke

    Comment Closed: perjuangan Menjadi seorang ibu 2

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021