Hari pertama sampai hari ke tiga biji kangkung yang mereka tanam sudah ada perubahan. Biji sudah mulai merekah. Tadinya kecil berubah menjadi besar.
Mereka melakukan pengamatan setiap hari. Di hari ke lima sudah mulai biji membelah. Sebagai tanda bahwa biji tersebut akan tumbuh. Selain itu akar pun mulai keluar. Sepertinya lagi mencari tanah sebagai pijakan.
Hari ke delapan sudah mulai tumbuh batangnya agak tinggi dan daunnya pun sudah mulai tumbuh. Tinggi tanaman sudah mulai bisa diukur kira-kira sekitar dua centimeter.
Di antara mereka ada yang bilang, “Tanaman kangkung aku banyak tumbuhnya!”
Ada juga yang mengatakan, “Tanaman aku baru sedikit tumbuhnya!”
Mereka gembira melihat ada perubahan terhadap tanamannya. Bahkan di hari Senin, 21 November 2022 di waktu pagi sehabis upacara melakukan penyiraman dengan penuh semangat.
Setelah disiram tanaman tersebut dipindahkan ke tempat yang ada sinar mataharinya. Dengan rasa bahagia ada juga yang memiliki sikap peduli. Memindahkan tanaman punya temannya yang izin sekolah.
Lucu celotehan mereka, “Bu Guru nanti kangkungnya boleh dibawa pulang?”
“Boleh-boleh, he he!” jawab bu guru.
“Kalau aku mau dijual!” ucap Yuna.
“Aku mah mau dimasak buat temen nasi, boleh kan bu guru?” ucap Raja.
“Kamu mah makan melulu Raja!” ucap Rafa.
“Biarin yah bu guru biar gendut!” jawab Raja.
“Boleh-boleh biar gendut kaya bu guru he he!” jawab bu guru sambil canda.
Setelah semua beres menyimpan tanaman di tempat yang kena sinar matahari. Mereka kembali ke kelas untuk melanjutkan pembelajaran.
Sekitar pukul sebelas mereka harus mengembalikan tanaman tersebut ke tempat semula. Supaya tidak kena tendangan atau lemparan anak-anak yang lagi main.
Sekitar pukul sebelas mereka bersiap-siap untuk mengembalikan tanaman ke tempat semula. Itulah yang harus mereka lakukan setiap hari dalam mengelola projeknya.
Sepertinya harus melakukan penggemuran. Mereka akan diberi pengarahan bagaimana supaya tanah yang ditanami biji kangkung tersebut tidak padat tapi gembur.
Mereka akan diajari cara menggemurkan tanaman secara sederhana. Caranya dengan menggunakan tangan. Jari telunjuk yang lebih banyak berperan dalam menggemburkan tanah.
Mereka mengangkat tanah secara pelan-pelan. Supaya tanaman tidak mengalami kesempitan di dalam tanah. Hal itu dilakukan juga supaya tanaman cepat tumbuhnya dengan baik dan sempurna.
Itulah yang akan dilakukan mereka di hari ke Sembilan. Selain itu mereka akan belajar mengukur tinggi tanaman dengan menggunakan ukuran tidak baku.
Ukuran tidak baku bisa menggunakan jari, jengkal atau benda yang ada di sekitarnya. Paling untuk sementara mereka melakukan pengukuran dengan jari karena tanaman belum tinggi.
Selain itu kegiatan besok akan menghitung jumlah pohon biji tanaman kangkung yang tumbuh. Dan jumlah daun di setiap tangkainya.
Tibalah waktu yang telah direncanakan. Mereka semangat menyiram, memindahkan tanaman ke tempat yang terkena sinar matahari sebagai kegiatan rutin setiap hari.
Setelah itu mulai menggemburkan dan mengukur tinggi tanaman juga menghitung banyak pohon yang tumbuh dan daun.
Lucu yang dirasa. Karena yang menanam kelas satu wajar kalau ada yang keliru melakukan yang telah direncanakan. Apalagi dalam menuliskan hasil proses dan pengamatannya.
Selalu ada pertanyaan yang diulang-ulang. Mereka masih ingin mendapat jawaban yang pasti dari pembimbing atau guru. Padahal sudah dijelaskan mengerjakan dilakukan bersama dengan kelompoknya.
Hal ini dilakukan supaya diantara mereka ada pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya. Diantaranya bisa saling membantu, saling bertukar pikiran atau berdiskusi. Bisa juga membandingkan tanaman yang dimilikinya dengan tanaman punya yang lain. Tentu denagn cara dan kemampuan mereka sesuai usianya.
Alhamdulillah semua proses sudah dilakukan. Walau masih ada kekurangan. Kekurangan itulah yang bisa dijadikan evaluasi untuk perbaikan selanjutnya ke arah yang lebih baik.
Terpenting mereka mendapatkan pengalaman berharga dari sebuah projek. Mereka bisa belajar langsung melakukannya. Lewat menanam pohon kangkung.
1 Komentar Pada Perkembangan Tanaman Kangkung
Tulisan yang menarik. Aku membacanya sampai habis loh. Lebih sering ya, menulis. Biar tambah bagus.