KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Persahabatan yang Sebenarnya

    Persahabatan yang Sebenarnya

    BY 08 Des 2022 Dilihat: 246 kali

    Penulis : Kak Dicky (Member KMO Alineaku)

    Hari itu Robi Kancil sedang berjalan-jalan, mengelilingi hutan  untuk mencari makanan. Namun di dalam perjalanan itu Robi bertemu Ura Kera. Betapa riangnya Ura saat bertemu Robi.

    “Hei, Kawan! Nampaknya kamu bahagia sekali pagi ini?” tanya Ura.

    “Tentu saja karena aku ingin mengunjungi kawanku,” jawab Robi.

    “Siapa kawanmu itu?” Ura memastikan.

    “Kawanku itu Bau-bau!”

    “Maksudmu Bau-bau si Kerbau itu! Dia  pasti sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk bermain denganmu! Jadi lebih baik bermain saja denganku saja dan kita bisa bermain-main ke atas pohon,” pungkas Ura.

    “Aku tidak bisa memanjat pohon! Jadi lebih baik kamu bermain sendiri saja!” tukas Robi sedikit kesal.

    “Oya, aku lupa! Maaf, jika begitu aku ikut saja bersamamu,” Ura langsung lompat ke punggung Robi.

    “Hei, mengapa kamu di atas punggungku bukankah kamu bisa berjalan sendiri. Cepat turunlah dari punggungku,” perintah Robi.

    “Sudahlah Kawan jangan marah. Lagi pula apa salahnya kamu sedikit membantuku,” kata Ura.

    “Tapi aku bukan kendaraanmu jadi jangan mengusikku,” Robi memberitahukan kembali.

    “Baiklah, dasar pelit sekali! Aku turun sekarang!” kesal Ura pada Robi.

    Mereka pun akhirnya memutuskan berjalan bersama-bersama. Tidak lama kemudian sampailah di tempat Bau-bau.

    Dengan bertemunya Bau-bau betapa senangnya Robi.  Akhirnya mereka pun saling berbagi cerita. Tapi, tunggu…! Tunggu Robi mengajak siapa itu? Bau-bau pun terheran-heran.

    Bau-bau pun merasa aneh pada Robi. Tidak biasanya Robi datang bersama Ura. Karena Bau-bau melihat Robi datang bersamaan. Maka Bau-bau mencoba menyapa mereka dan ingin bertanya pada Robi. Kenapa Robi kompak sekali berjalan dengan Ura saat itu.

    “Hai, Kawan!  Hari ini tidak biasanya kamu bersama Ura biasanya selalu sendirian,” tanya Bau-bau.

    “Sebenarnya  aku ingin sendirian datang kesini. Tapi Ura ingin ikut dan mau bermain bersama kita,” jawab Robi.

    “Oh, tidak masalah itu, Kawan! Ayo kita pergi ke taman sana untuk melihat pemandangan yang indah” ajak Bau-bau. Setelah Robi tiba dan memberitahukan kenapa Ura bersama dengannya pada Bau-bau.

    “Ayo, tunggu apalagi,” seru Ura agar cepat permainan dimulai. Ura pun langsung menaiki punggung Bau-bau.

    “Hei, Ura!  Kamu jangan menaiki punggung kawanku. Cepat turun itu tidak baik!” pangkas Robi.

    “Tidak masalah, Robi! Asal ia tidak menganggu saja,” jawab Bau-bau.

    “Iya sudah, Kawan! Tapi nanti kamu akan kesal melihat kelakuannya,” kata Robi mengingatkan.

    Selama perjalanan Ura sangat usil. Terus menerus menarik telinga dan kepala Bau-bau.  Namun Bau-bau telah mengingatkan Ura untuk berhenti mengusiknya. Tapi diabaikannya oleh Ura. Hingga pada akhirnya Bau-bau mulai kesal dan melempar Ura sampai sangat jauh, karena telah habis kesabarannya pada Ura jadi Bau-bau secara spontan melakukan ini pada Ura.

    “Aduh sakit sekali tubuhku,” Ura kesakitan.

    “Itu hasil perbuatanmu sendiri Kawan! Aku sudah ingatkan tadi jadi terima sajalah akibatnya itu,”  pangkas Robi.

    “Ayo cepat bantu aku jangan hanya bicara saja” teriak Ura saat ia terlempar jauh.

    “Maafkan aku karena kamu terlalu mengusikku. Jadi tanpa sadar aku melakukan ini,” sesal Bau-bau

    “Tidak perlu disesali, Bau-bau! Ia memang pantas mendapatkan semua ini karena keusilannya sendiri,” jawab Robi.

    “Ayo, Kawan kita bantu dirinya,” ajak Bau-bau.

    “Baiklah! Mari kita bawa Ura ke punggungku saja”  jawab Robi.

    Tetapi dengan rasa menyesal Bau-bau terlihat sedih karena takut kondisi Ura terluka berat. Maka Bau-bau dan Robi pun segera memeriksa tubuh Ura karena mereka ingin memastikan apakah ada luka atau tidak.

    Tapi karena keusilannya sehingga Ura harus mengalami kesakitan yang membuat dirinya terluka. Namun dengan cara seperti itu akan membuat Ura sadar untuk tidak mengusik dan menganggu siapapun lagi. Karena itu jugalah  yang membuat Ura kehilangan dan di jauhi teman-temannya. Tapi beruntung Ura memiliki teman seperti Robi dan Bau-bau yang senantiasa mengerti dan memaklumi perilaku temannya itu.

    Akhirnya setelah kejadian itu mereka pun semua dapat saling memaafkan dengan hidup rukun, damai dan saling bersahabat dengan baik. Tanpa saling mengusik dan menganggu satu sama lain lagi. Itulah  yang namanya bersahabat bisa saling memaafkan dan memahami satu dengan yang lainnya.

    Kalau begitu, apakah kamu seperti kami bilang ada yang salah saling memaafkan dan memahami? Kami harap demikian ya Kawan! Karena persahabatan itu lebih penting dari segalanya.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Persahabatan yang Sebenarnya

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021