Jesi adalah seorang gadis kecil yang memiliki pendidikan dan pengalaman awal yang mengesankan dalam hidupnya. Pada tanggal 1 Juni 2010, Jesi memasuki taman kanak-kanak untuk pertama kalinya. Sebelumnya, ibunya memberinya dua pilihan, yaitu TK Melati atau TK Teratai. Ibunya memberitahu hal-hal apa saja yang ada di masing-masing TK tersebut. Mulai dari wahana permainan apa saja, sampai dengan guru-guru yang mengajar di TK tersebut. Ibunya memang mantap dalam menceritakan hal tersebut. Ibunya seolah-olah mengajak Jesi untuk menyukai dunia sekolah. Karena sekali lagi, untuk anak umur 5 tahun, yang ada di pikiran Jesi hanyalah main, main, dan main. Dengan hati yang mantap dan pertimbangan yang matang, Jesi akhirnya memilih TK Teratai dengan harapan akan menemukan pengalaman yang menyenangkan di sana.
Namun, pada hari pertama di TK Teratai, hal tak terduga terjadi. Tangan Jesi tidak sengaja terinjak oleh teman sebangkunya, dan dia merasakan rasa sakit yang membuatnya menangis. Maklumlah, anak kecil, masih belum bisa mengontrol emosi. Gurunya dengan cepat menghampirinya dan menenangkannya. Meskipun merasa sedih dan terluka, Jesi merasa dihibur oleh perhatian dan kehangatan yang diberikan oleh gurunya. Gurunya sangat sabar dalam menghadapi Jesi yang cengeng itu. Terkadang bila Jesi sudah ditinggalkan oleh Ibunya di TK, Jesi mulai menangis lagi. Tak jarang, Jesi juga sering melewatkan jam makan siangnya, karena perasaannya seringkali sedih karena merasa ditinggal oleh Ibunya di TK. Jadi, pada saat temannya yang lain makan siang, Jesi hanya duduk termenung di depan pintu kelas menunggu Ibunya, dan berharap Ibunya akan menjemputnya pada jam pulang sekolah.
Kejadian tersebut membuat Jesi ragu-ragu dan merasa tidak ingin lagi bersekolah di TK Teratai. Namun, ibunya memberikan saran yang bijaksana untuk mencoba pindah ke TK Melati. Jesi memutuskan untuk mengikuti saran ibunya dan memulai perjalanan baru di TK Melati. Dengan perasaan yang masih campur aduk karena telah mendapatkan perlakuan tidak disengaja dari temannya di TK Teratai, Jesi akhirnya mencoba melupakan kejadian di TK lamanya itu.
Di TK Melati, Jesi bertemu dengan teman baru yang bernama Lia. Mereka berdua memiliki kesamaan dalam memakai hijab, dan mereka menjadi satu-satunya siswa di TK Melati yang memakai hijab. Kehadiran Lia membuat Jesi merasa nyaman dan diterima di lingkungan sekolah yang baru. Lia selalu mengajak Jesi untuk melakukan hal yang menyenangkan bagi anak TK. Karena Jesi adalah seorang yang introvert dan pendiam, maka biasanya Lia lah yang akan mengajak Jesi untuk makan siang bersama di kantin TK. Tak jarang juga, mereka janjian untuk membawa bekal dengan lauk yang sama, agar mereka bisa menikmati makan siang tersebut di TK. Mereka juga kadang berbagi makanan dengan siswa lain dan guru-guru mereka. Mereka berdua menjalani hari-hari sekolah dengan penuh canda tawa, bermain di seluncuran, ayunan, dan berbagai mainan lainnya. Hari yang ditunggu-tunggu oleh anak TK adalah hari Sabtu. Karena pada hari itu, anak-anak hanya bermain seharian di TK, mengikuti senam pagi, dan dilatih untuk mencabut rumput dan membersihkan ruang kelas masing-masing. Setelah semua pekerjaan selesai, mereka bisa memainkan wahana permainan yang disediakan oleh pengurus TK sepuasnya.
Tak terasa, satu tahun berlalu dengan cepat. Saat perayaan kelulusan di TK Melati, Jesi ditunjuk sebagai pembaca Pancasila. Jadi, Jesi menyiapkan segalanya. Mulai dari latihan bersama guru dan teman, juga latihan sendiri di rumah. Meskipun merasa sedikit gugup, Jesi berhasil melewati tantangan tersebut dan berbicara dengan percaya diri di depan umum. Itu adalah pengalaman pertamanya berbicara di depan banyak orang, dan dia merasa bangga dan bahagia bisa memberikan kontribusi dalam acara tersebut. Lalu, setelah pembacaan Pancasila selesai, Jesi, Lia, dan teman-temannya yang lain pun ikut menyanyikan lagu perpisahan yang berjudul “Terimakasih Guruku”. Mereka bernyanyi dengan khidmat karena mereka menyadari bahwa hari itu adalah hari terakhir mereka berada di TK Melati.
Perpisahan di TK Melati menjadi momen yang penuh emosi bagi Jesi dan teman-temannya. Mereka telah melewati banyak pengalaman dan belajar bersama selama satu tahun di TK tersebut. Mereka mengalami kejadian yang menyenangkan setiap harinya, ada kalanya mereka merasa pusing karena tugas yang diberikan oleh guru mereka itu, dan banyak kenangan lain yang masih membekas di pikiran mereka. Meskipun ada sedihnya karena harus berpisah, mereka juga merasa senang dan bersemangat untuk melanjutkan pendidikan mereka di tingkat berikutnya.
Jesi merasa beruntung memiliki pengalaman bersekolah di TK Melati. Dia telah menemukan teman sejati dalam diri Lia, dan mereka telah membangun kenangan indah bersama. Pengalaman-pengalaman awal ini memberikan pondasi yang kuat bagi Jesi untuk melanjutkan pendidikan dan menghadapi tantangan yang ada di masa depan.
Dalam hidupnya yang masih panjang, Jesi menyimpan kenangan berharga dan pelajaran berharga dari masa kecilnya di TK Melati. Dia akan selalu mengingat pengalaman-pengalaman yang membentuk dirinya dan membawanya menuju perjalanan yang lebih cerah dan sukses di dunia pendidikan.
Kreator : JESINTA DEWI SRIKANDI
Comment Closed: Persemaian Dini Pengalaman Menggelitik
Sorry, comment are closed for this post.