Persemaian Lanjutan Tingkat Dasar

Jesi, seorang gadis yang penuh semangat dan kecerdasan, memulai pendidikan sekolah dasarnya pada bulan Juni 2011. Ibunya menawarkan untuk mendaftarkannya ke SD tempat kedua kakak laki-lakinya pernah bersekolah. Saat tiba di SD tersebut, Jesi kembali bertemu dengan Lia, teman baiknya dari TK. Ibu Mar, mendaftarkan Jesi ke SD tersebut dan Jesi berhasil melewati tes masuk.

Awalnya, Jesi ditempatkan di kelas A, sedangkan Lia masuk di kelas B. Namun, Jesi tidak menyadari bahwa SD ini membagi siswa ke dalam golongan pintar dan kurang pintar, dengan kelas A untuk siswa pintar dan kelas B untuk siswa kurang pintar. Ketika Jesi mengetahui hal ini, dia merasa tidak nyaman dan ingin berada di kelas yang sama dengan Lia.

Jesi mengadu kepada ibunya tentang keinginannya tersebut, dan ibunya segera menghubungi pihak sekolah untuk membicarakannya. Akhirnya, pihak sekolah memutuskan untuk memindahkan Jesi ke kelas B agar dia bisa bersama dengan Lia. Di kelas B, petualangan Jesi dimulai. 

Di kelas B, Jesi bertemu dengan seorang siswa laki-laki bernama Aril yang terkenal nakal. Aril sering mengganggu teman-teman sekelasnya. Namun, Jesi menyadari bahwa Aril sebenarnya cengeng. Ketika dia diganggu balik, Aril akan segera mengadu kepada orang tuanya. Namun, orang tua Aril mengetahui sikap anaknya yang tidak benar dan meminta maaf kepada siswa-siswa yang telah diganggu oleh Aril.

Pada tahun ke 5 Jesi berada di sekolah dasar, sekolah dasar tersebut mengadakan kegiatan Pramuka yaitu Persami atau Perkemahan Sabtu Minggu. Karena itu adalah pengalaman pertama Jesi dalam mengikuti perkemahan, maka Jesi bersiap untuk menjalankan kewajibannya sebagai anak Praja Muda Karana. Di perkemahan itu sangat seru. Mereka belajar banyak hal, seperti mengenai siapa pendiri pramuka, tahun berapa pramuka didirikan, dan belajar bagaimana cara berbicara menggunakan bendera atau lebih dikenal dengan nama Semaphore. Jesi menjadi salah satu siswa yang dipilih untuk menampilkan Semaphore pada saat penerimaan tamu di sekolah dasar tersebut. Dengan mantap dan hebat, Jesi berhasil membawakan Semaphore di depan para tamu undangan. 

Pada malam terakhir perkemahan, mereka menyalakan api unggun untuk bersenang-senang. Mereka berdiri bersama di dekat api unggun untuk menghangatkan diri. Pelatih Pramuka mereka menceritakan cerita hantu yang membuat semua siswa merinding. Setelah kegiatan itu pun, para siswa mengistirahatkan badan di kelas yang sudah di alas karpet tipis dengan diawasi oleh wali kelas masing-masing. Pagi hari pun tiba, semua siswa bangun dan melaksanakan senam pagi bersama. Para pelatih senam, menggerakkan tubuhnya dengan gerakan yang lucu sehingga membuat semua siswa tertawa terbahak-bahak. Setelah senam pun, para siswa dipersilahkan untuk pulang ke rumah masing-masing. 

Jesi, dengan dedikasi dan kecerdasannya, selalu mendapatkan peringkat 3 besar dalam kelasnya. Kadang-kadang dia mendapatkan peringkat 3, kadang peringkat 2, dan kadang-kadang bahkan peringkat 1. Orang tua Jesi sangat bangga dengan pencapaian anak mereka dan memberikan dukungan penuh dalam pendidikan Jesi. Biasanya setelah menerima laporan hasil belajar, Jesi diajak oleh Bapaknya yaitu Bapak Edy untuk membeli hadiah karena telah mendapatkan peringkat. Bapak Edy selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak bungsunya itu. Pada saat Jesi mendapatkan peringkat 1, Jesi meminta untuk dibelikan Handphone oleh Bapaknya. Dan benar saja, setelah pulang sekolah, Jesi langsung diajak oleh Bapaknya pergi ke toko handphone. Jesi memilih Handphone pertamanya dan merasa sangat senang karena itu merupakan buah dari hasil jerih payahnya belajar untuk 1 tahun.

Tiap hari Sabtu, saat penerimaan rapor, seluruh siswa di sekolah akan membawa makanan untuk guru wali kelas mereka. Setelah penerimaan rapor selesai, semua siswa akan berkumpul dan makan bersama. Itu adalah momen yang menyenangkan dimana siswa-siswa dapat saling berbagi makanan dan merayakan hasil belajar mereka. Terkadang, makanan yang mereka bawa bervariasi, menjadikan setiap siswa dapat merasakan makanan yang dibawa oleh temannya yang lain pula. Mereka berbagi makanan, berbagi minuman dan tak jarang mereka berbagi kue-kue ringan yang lezatnya tiada tanding.

Jesi menikmati masa-masa sekolah dasarnya di SD tersebut. Dia belajar banyak hal baru, membangun persahabatan yang kuat dengan Lia, dan menghadapi tantangan dengan penuh semangat. Setiap hari di sekolah adalah petualangan baru bagi Jesi, di mana dia belajar, tumbuh, dan menemukan potensinya. Pada bulan Mei 2017, Jesi dan seluruh teman angkatannya melaksanakan ujian nasional sebagai syarat untuk lulus dari jenjang pendidikan sekolah dasar. Mereka dibagi menjadi 3 kelas, ada kelas A, kelas B, dan kelas C. Setiap kelas memiliki masing-masing 2 pengawas ujian. Mereka mengerjakan ujian dengan sungguh-sungguh. Terkadang juga mereka berbisik-bisik sambil berbagi jawaban. Lazim halnya, namanya juga anak kecil. Pengawas pun mungkin mengetahui hal itu, namun mereka memilih diam. 

Ketika masa SD berakhir, Jesi merasa bangga dengan pencapaian dan kenangan yang dia miliki. Dia siap melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan semangat dan keyakinan. SD merupakan fondasi penting dalam kehidupan Jesi, dan dia akan selalu menghargai pengalaman dan pelajaran berharga yang dia dapatkan selama masa-masa tersebut.

Kreator : JESINTA DEWI SRIKANDI