KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Perundungan, Jangan Dibiarkan!

    Perundungan, Jangan Dibiarkan!

    BY 08 Des 2022 Dilihat: 304 kali

    Penulis : Dhien Novita Sani (Member KMO Alineaku)

    Bullying /Perundungan

    Perundungan atau lebih di kenal dengan istilan Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang dengan sengaja melakukan tindakan-tindakan yang bersifat negatif secara berulang kali yang tujuannya adalah menyakiti, merendahkan, atau menjatuhkan harga diri orang lain. 

    Perundungan merupakan perilaku  agresif yang dilakukan secara sengaja dan sadar oleh sekelompok pelaku yang lebih kuat terhadap kelompok lain yang lebih lemah, dilakukan dalam bentuk verbal, fisik, psikologis, seksual dan relasional; yang terjadi dalam waktu yang cukup panjang dan berulang (Sullivan, 2003; Olweus, 2003 & Heath & Sheen, 2005).

    Berdasar kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian bullying atau perundungan merupakan sebuah perilaku agresi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang melalui secara sengaja dan berulang dengan tujuan agar orang lain merasa tidak nyaman maupun hingga menimbulkan dampak buruk lain seperti cedera secara psikologis, fisik, dan sosial

    Perundungan tidak hanya dijumpai pada kalangan anak muda, tetapi juga hingga mereka yang telah dewasa. Kejadian perundungan yang terjadi di tengah masyarakat memiliki beragam intensitas dari kecil hingga besar. Tidak hanya itu, beberapa kasus perundungan secara verbal dikaitkan atau ditutupi dengan embel-embel bercanda atau guyonan tetapi membuat korbannya merasa tidak nyaman

    Kenapa terjadi  perundungan 

    Perundungan  terjadi karena ada kesenjangan power/kekuatan antara pelaku dan korbannya

    Pelaku perundungan  berkeinginan untuk memiliki power sehingga dapat lebih berkuasa, balas dendam, hingga adanya trauma masa lalu yang belum terselesaikan. 

    Selain pelaku, perundungan juga dapat disebabkan oleh beberapa hal yang berkaitan dengan atau berada pada diri korbannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa korban perundungan atau bullying karena memiliki karakteristik psikologis tertentu, seperti sering mengalami emosi negatif berupa kesedihan, marah, hingga insecure (Emamzadeh, 2018).

    Siapa korban perundungan

    Biasanya yang menjadi korban perundungan adalah mereka yang di kucilkan,  memiliki perbedaan tertentu, bisa karena fisik, kognitif bahkan dari segi materi.

    Bentuk  Bulliying/ Perundungan

    Bentuk bullying juga sangat beragam, mulai dari bentuk fisik seperti pukulan, verbal seperti ejekan, memaki-maki; maupun psikologis seperti pengabaian atau mengisolasi orang lain. 

    Perilaku perundungan secara verbal berupa ejekan   dan sorakan, baik secara langsung maupun melalui media sosial (cyber bulliying), Sedangkan perilaku perundungan secara fisik berupa mengambil barang-barang korban, mencubit, mendorong, memukul, menjambak  menendang yang kadang menggunakan benda-benda yang dapat menyebakan luka  korban pingsan dan bahkan meninggal

    Dampak perundungan

    Korban perundungan atau bullying dapat mengalami beragam hal dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Secara umum, dampak jangka pendek yang dapat ditemukan pada korban bullying, seperti psikosomatis, trauma  rasa marah, depresi, cemas, penurunan prestasi, motivasi menurun hingga pemikiran untuk bunuh diri (“The Long Term Effects of Bullying,” t.t.; Wolke & Lereya, 2015).

    Pada jangka panjang, efek dari perundungan dapat berakibat pada berkurang atau tidak mampunya seseorang untuk beradaptasi saat sudah dewasa, seperti kesulitan mempertahankan hubungan romantis dalam jangka panjang, sulit adaptasi saat bekerja dan sebagainya (Wolke & Lereya, 2015). 

    Keberagaman itu disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain social support yang diterima dari orang tua maupun lingkungan, bentuk bullying yang diterima anak, maupun karakteristik anak itu sendiri.

    Anak yang tidak mendapatkan social support yang cukup dari orang tua maupun lingkungannya, akan sangat berpengaruh dalam hidupnya jika dia menjadi korban bullying/perundungan , sebaliknya  anak bisa membela dirinya lantaran mempunyai social support yang besar dari keluarga.

    Sedangkan dari sisi pelaku, perilaku perundungan yang ia lakukan juga dapat berdampak buruk bagi dirinya sendiri, terutama ketika beranjak dewasa. Beberapa diantaranya adalah cenderung lebih banyak terlibat dalam kegiatan kriminal berupa perusakan, penyalahgunaan napza, menjadi sosok yang abusive, dan sebagainya (Assistant Secretary for Public Affairs, 2019).

    Bagaimana mengatasi perundungan

    “Perilaku bullying bisa dihilangkan dan pastinya penghilangan bullyingtersebut memerlukan kerjasama berbagai pihak mulai dari orang tua, sekolah dan masyarakat (organisasi pemuda, organisasi keagamaan, institusi pendidikan) sehingga bisa menjadi panutan yang memberikan petunjuk sekaligus menyeleksi mana kegiatan yang positif yang harus dikembangkan, dan mana kegiatan yang negatif dan wajib diberhentikan

    Salah satu cara yang bisa dilakukan para orang tua adalah dengan memasukkan anak ke berbagai aktivitas, karena dengan mengikuti aktivitas tersebut akan menimbulkan perasaan mampu, dan percaya diri pada dirinya. Selain itu, orang tua juga harus aware pada segala sesuatu yang terjadi pada sang buah hati, sehingga apabila ada suatu permasalahan, orang tua bisa mendeteksinya sejak dini, dan menyelesaikannya.

    Orangtua bukan hanya memberikan larangan dan teguran, tetapi juga memberikan edukasi mengenai perilaku perundungan beserta dengan dampaknya sedini mungkin. Orangtua perlu  lebih peka terhadap dampak perilaku perundungan dengan cara membaca buku mengenai perilaku perundungan.

    Peran Pendidik/guru di Sekolah pendidik dapat memberikan edukasi dan penyuluhan mengenai perilaku perundungan, bukan hanya memberikan peraturan mengenai perilaku perundungan. Peraturan yang diberikan tanpa edukasi malah membuat siswa/i melakukan perilaku perundungan disaat tidak ada pengawasan dan  lebih  memerhatikan perilaku siswa/i di sekolah dengan cara meningkatkan komunikasi dengan siswa/i, memantau perilaku siswa/i di sekolah saat istirahat sedang berlangsung dan lebih aktif dalam mencari tahu   aktivitas/kegiatan yang biasanya dilakukan siswa/i di sekolah, sehingga dapat menambah informasi mengenai perilaku yang biasannya dilakukan oleh siswa/i di sekolah.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Perundungan, Jangan Dibiarkan!

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021