Penulis : Dhien Novita Sani (Member KMO Alineaku)
Bullying /Perundungan
Perundungan atau lebih di kenal dengan istilan Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang dengan sengaja melakukan tindakan-tindakan yang bersifat negatif secara berulang kali yang tujuannya adalah menyakiti, merendahkan, atau menjatuhkan harga diri orang lain.
Perundungan merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan sadar oleh sekelompok pelaku yang lebih kuat terhadap kelompok lain yang lebih lemah, dilakukan dalam bentuk verbal, fisik, psikologis, seksual dan relasional; yang terjadi dalam waktu yang cukup panjang dan berulang (Sullivan, 2003; Olweus, 2003 & Heath & Sheen, 2005).
Berdasar kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian bullying atau perundungan merupakan sebuah perilaku agresi yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang melalui secara sengaja dan berulang dengan tujuan agar orang lain merasa tidak nyaman maupun hingga menimbulkan dampak buruk lain seperti cedera secara psikologis, fisik, dan sosial
Perundungan tidak hanya dijumpai pada kalangan anak muda, tetapi juga hingga mereka yang telah dewasa. Kejadian perundungan yang terjadi di tengah masyarakat memiliki beragam intensitas dari kecil hingga besar. Tidak hanya itu, beberapa kasus perundungan secara verbal dikaitkan atau ditutupi dengan embel-embel bercanda atau guyonan tetapi membuat korbannya merasa tidak nyaman
Kenapa terjadi perundungan
Perundungan terjadi karena ada kesenjangan power/kekuatan antara pelaku dan korbannya
Pelaku perundungan berkeinginan untuk memiliki power sehingga dapat lebih berkuasa, balas dendam, hingga adanya trauma masa lalu yang belum terselesaikan.
Selain pelaku, perundungan juga dapat disebabkan oleh beberapa hal yang berkaitan dengan atau berada pada diri korbannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa korban perundungan atau bullying karena memiliki karakteristik psikologis tertentu, seperti sering mengalami emosi negatif berupa kesedihan, marah, hingga insecure (Emamzadeh, 2018).
Siapa korban perundungan.
Biasanya yang menjadi korban perundungan adalah mereka yang di kucilkan, memiliki perbedaan tertentu, bisa karena fisik, kognitif bahkan dari segi materi.
Bentuk Bulliying/ Perundungan
Bentuk bullying juga sangat beragam, mulai dari bentuk fisik seperti pukulan, verbal seperti ejekan, memaki-maki; maupun psikologis seperti pengabaian atau mengisolasi orang lain.
Perilaku perundungan secara verbal berupa ejekan dan sorakan, baik secara langsung maupun melalui media sosial (cyber bulliying), Sedangkan perilaku perundungan secara fisik berupa mengambil barang-barang korban, mencubit, mendorong, memukul, menjambak menendang yang kadang menggunakan benda-benda yang dapat menyebakan luka korban pingsan dan bahkan meninggal
Dampak perundungan
Korban perundungan atau bullying dapat mengalami beragam hal dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Secara umum, dampak jangka pendek yang dapat ditemukan pada korban bullying, seperti psikosomatis, trauma rasa marah, depresi, cemas, penurunan prestasi, motivasi menurun hingga pemikiran untuk bunuh diri (“The Long Term Effects of Bullying,” t.t.; Wolke & Lereya, 2015).
Pada jangka panjang, efek dari perundungan dapat berakibat pada berkurang atau tidak mampunya seseorang untuk beradaptasi saat sudah dewasa, seperti kesulitan mempertahankan hubungan romantis dalam jangka panjang, sulit adaptasi saat bekerja dan sebagainya (Wolke & Lereya, 2015).
Keberagaman itu disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain social support yang diterima dari orang tua maupun lingkungan, bentuk bullying yang diterima anak, maupun karakteristik anak itu sendiri.
Anak yang tidak mendapatkan social support yang cukup dari orang tua maupun lingkungannya, akan sangat berpengaruh dalam hidupnya jika dia menjadi korban bullying/perundungan , sebaliknya anak bisa membela dirinya lantaran mempunyai social support yang besar dari keluarga.
Sedangkan dari sisi pelaku, perilaku perundungan yang ia lakukan juga dapat berdampak buruk bagi dirinya sendiri, terutama ketika beranjak dewasa. Beberapa diantaranya adalah cenderung lebih banyak terlibat dalam kegiatan kriminal berupa perusakan, penyalahgunaan napza, menjadi sosok yang abusive, dan sebagainya (Assistant Secretary for Public Affairs, 2019).
Bagaimana mengatasi perundungan
“Perilaku bullying bisa dihilangkan dan pastinya penghilangan bullyingtersebut memerlukan kerjasama berbagai pihak mulai dari orang tua, sekolah dan masyarakat (organisasi pemuda, organisasi keagamaan, institusi pendidikan) sehingga bisa menjadi panutan yang memberikan petunjuk sekaligus menyeleksi mana kegiatan yang positif yang harus dikembangkan, dan mana kegiatan yang negatif dan wajib diberhentikan
Salah satu cara yang bisa dilakukan para orang tua adalah dengan memasukkan anak ke berbagai aktivitas, karena dengan mengikuti aktivitas tersebut akan menimbulkan perasaan mampu, dan percaya diri pada dirinya. Selain itu, orang tua juga harus aware pada segala sesuatu yang terjadi pada sang buah hati, sehingga apabila ada suatu permasalahan, orang tua bisa mendeteksinya sejak dini, dan menyelesaikannya.
Orangtua bukan hanya memberikan larangan dan teguran, tetapi juga memberikan edukasi mengenai perilaku perundungan beserta dengan dampaknya sedini mungkin. Orangtua perlu lebih peka terhadap dampak perilaku perundungan dengan cara membaca buku mengenai perilaku perundungan.
Peran Pendidik/guru di Sekolah pendidik dapat memberikan edukasi dan penyuluhan mengenai perilaku perundungan, bukan hanya memberikan peraturan mengenai perilaku perundungan. Peraturan yang diberikan tanpa edukasi malah membuat siswa/i melakukan perilaku perundungan disaat tidak ada pengawasan dan lebih memerhatikan perilaku siswa/i di sekolah dengan cara meningkatkan komunikasi dengan siswa/i, memantau perilaku siswa/i di sekolah saat istirahat sedang berlangsung dan lebih aktif dalam mencari tahu aktivitas/kegiatan yang biasanya dilakukan siswa/i di sekolah, sehingga dapat menambah informasi mengenai perilaku yang biasannya dilakukan oleh siswa/i di sekolah.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Perundungan, Jangan Dibiarkan!
Sorry, comment are closed for this post.