KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pesan Ibu untuk Anak Gadisku (Bagian 1)

    Pesan Ibu untuk Anak Gadisku (Bagian 1)

    BY 17 Des 2024 Dilihat: 241 kali
    Pesan Ibu untuk Anak Gadisku_alineaku

    Penggembala Kambing Yang Jujur

     

    Khalifah Umar bin Khattab merupakan sosok pemimpin setelah meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW yang sangat disegani. Ini karena Umar terkenal sangat teguh menjaga amanah dan tidak mau menyimpang.

    Dikisahkan, suatu hari Khalifah Umar beserta rombongannya sedang mengadakan perjalanan ke suatu tempat. Di tengah perjalanan, mereka istirahat sejenak dan membuka bekal makanan yang telah mereka siapkan. Kemudian seorang anak penggembala kambing melewati mereka. 

    “Ayo, Nak. Mari makan.” Khalifah Umar berkata kepada anak tersebut.

    “Saya sedang puasa.” Anak tersebut menjawab.

    “Pada hari panas seperti ini sementara engkau sedang menggembala kambing, engkau tetap berpuasa?” Khalifah Umar mulai tertarik pada anak tersebut.

    “Aku ingin memanfaatkan waktu yang senggang.” Sang anak menjawab dengan tersenyum.

    Khalifah Umar terpesona dengan anak tersebut, kemudian ingin menguji apakah anak ini benar-benar dapat bersikap jujur dan amanah. Maka, didekatilah anak penggembala ini.

    “Banyak sekali kambing yang kau pelihara. Semuanya bagus dan gemuk-gemuk. Juallah kepadaku walau satu ekor saja,” kata Khalifah Umar kepada anak tersebut.

    “Saya bukan pemilik kambing-kambing ini. Saya hanya menggembalakan kambing-kambing ini dan memungut upah darinya,” kata anak penggembala.

    “Jika kau jual padaku, katakan saja kepada majikanmu, kalau salah satu kambingnya dimakan serigala,” ucap Khalifah Umar.

    Anak gembala itu terdiam. Sejenak kemudian dia berkata,

    “Di mana Allah? Di mana Allah? Jika tuan menyuruh saya berbohong, di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah tuan mau menjerumuskan saya ke dalam neraka karena telah berbohong?”

    Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar menitikkan air mata. Dipeluknya anak gembala itu, lalu dia meminta agar si anak gembala itu mengantarkannya kepada sang majikan.

    Setelah bertemu dengan majikan si anak gembala, Khalifah Umar kemudian menawar harga anak itu. Kesepakatan terjadi, dan si anak gembala ini dimerdekakan oleh Khalifah Umar.
    Selain itu, Khalifah Umar juga membeli semua kambing yang digembalakan si anak tadi. Kambing-kambing itu kemudian diberikan kepada si anak gembala, dan menjadi hak penuh miliknya, sebagai hadiah atas kejujuran dan amanah si anak tadi.

     

    Refleksi

    Sudahkah membaca cerita penggembala kambing yang jujur diatas? Dari cerita diatas kita dapat belajar tentang :

    • Kedermawanan (Misalnya dengan mengajak makan bersama pada orang yang ada di sekeliling kita jika kita sedang makan)
    • Memanfaatkan waktu senggang (waktu sehat, waktu luang) untuk beribadah pada Allah misalnya dengan berpuasa
    • Perilaku jujur dan amanah, selalu merasa diawasi Allah. Karena itu dia menolak meskipun ada kesempatan untuk menjual kambingnya tanpa sepengetahuan dari majikanya tetapi dia yakin Allah Maha Mengetahui atas segala hal yang kita kerjakan di dunia. 

    Dalam kisah di atas, Allah ganti sikapnya dengan kebaikan berupa pembebasan dirinya dari perbudakan oleh Khalifah Umar dan dibelikan kambing untuknya.

     

    Sebagai seorang muslim, hal pertama yang kita tanamkan kepada anak-anak kita ialah keimanan. Keimanan/keyakinan kepada Allah sebagai rukun Islam yang pertama dapat kita ajarkan kepada anak dengan menyampaikan materi esensialnya dan menyisipkan kisah-kisah inspiratif para Nabi atau sahabat seperti kisah diatas.

    Keimanan merupakan prinsip yang harus kita tanamkan pada diri seorang anak sejak kecil, membangun hubungan kepada Allah, rasa takut kepada-Nya baik sendiri maupun ramai, menumbuhkan perasaan selalu diawasi dalam diri sehingga akan menghindarkan diri mereka dari berbagai kemungkaran dan perkara haram ketika dia sudah besar.

    Pada bagian ini, materi esensinya adalah mengenalkan Allah sebagai pencipta manusia dengan sifat-sifat wajib yang dimilikiNya. 

    Allah SWT memiliki sifat wajib yang menjadi tanda kesempurnaan-Nya. Setiap muslim yang beriman harus tahu sifat wajib Allah SWT dan meyakini sepenuh hati.
    Sifat wajib bagi Allah SWT, yakni sifat yang harus ada pada Dzat Allah SWT. Sifat wajib Allah SWT ini sebagai bentuk kesempurnaan bagi-Nya.



    Sifat-sifat wajib tersebut hanya ada pada Allah SWT dan tidak ada satu pun makhluk yang menyamai dan menyerupai-Nya. Allah SWT adalah Khalik, Dzat yang Menciptakan, yang memiliki sifat yang tidak mungkin sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk ciptaan-Nya.
    Sifat-sifat Allah SWT ini hanya dapat diyakini melalui keimanan dan ditanamkan dalam hati bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kuasa.

    Berdasarkan jumhur ulama, terdapat 20 sifat wajib Allah SWT yang harus diyakini. Sifat-sifat wajib bagi Allah yang ada 20 sifat itu dikelompokkan menjadi 4:   

    1.Sifat Nafsiyah

    Yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini ada satu, yaitu wujûd.  

    2.Sifat Salbiyah

    Yaitu sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat-sifat yang tidak sesuai, atau sifat yang tidak layak dengan kesempurnaan Dzat-Nya. Sifat Salbiyah ini ada lima, yaitu: qidâm, baqâ’, mukhâlafatu lil hawâditsi, qiyâmuhu binafsihi, dan wahdâniyat.   

    3.Sifat Ma’ani

    Yaitu sifat- sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada tujuh yaitu: qudrat, irâdat, ‘ilmu, hayât, sama’, bashar, kalam.   

    4.Sifat Ma’nawiyah

    Yaitu kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Bila sifat ma’ani telah didefinisikan sebagai sifat yang ada pada sesuatu yang disifati yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya, maka sifat ma’nawiyah merupakan hukum tersebut. Artinya, sifat ma’nawiyah merupakan kondisi yang selalu menetapi sifat ma’ani. Sifat ‘ilm misalnya, pasti dzat yang bersifat dengannya mempunyai kondisi berupa kaunuhu ‘âliman (keberadaannya sebagai Dzat yang berilmu). Dengan demikian itu, sifat ma’nawiyah juga ada tujuh sebagaimana sifat ma’ani.

    Berikut 20 sifat wajib Allah SWT beserta arti dan maknanya: 

    1. Wujud

    Wujud artinya ada. Maksudnya, eksistensi Allah itu bukan karena ada yang menciptakannya, melainkan ada dengan sendirinya.

    Sifat wujud Allah SWT ini wajib kita yakini dengan keimanan. Keyakinan terhadap adanya Allah SWT bagi manusia telah terjadi ketika manusia dilahirkan.

    Allah SWT adalah Dzat yang gaib. Akal manusia tidak akan mampu memikirkan asal Dzat Allah SWT.

    Rasulullah SAW bersabda: “Pikirkanlah tentang ciptaan Allah SWT dan janganlah kamu memikirkan (hakikat) Dzat Allah karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya.” (HR Abu Syaikh)


    1. Qidam

    Qidam artinya dahulu. Itu berarti, Allah SWT terdahulu dan tidak didahului oleh sesuatu. Berbeda dengan manusia yang memiliki jangkauan akal terbatas, bahkan manusia tidak dapat mengetahui secara pasti kapan penciptaan alam semesta terjadi.


    1. Baqa

    Baqa artinya arti kekal. Semua makhluk ciptaan Allah SWT akan mati, baik itu manusia, tumbuhan, hewan, dan lain-lainnya. Manusia bertumbuh dan berkembang, hal itu sudah menjadi hukum alam, berbeda dengan Allah SWT yang kekal abadi dan tidak berubah-ubah.

    4. Mukhalafatuhu Lil Hawadisi

    Mukhalafatuhu Lil Hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk. Allah SWT tidak mungkin sama dengan makhluk ciptaannya.

    Terkait hal ini, Allah SWT berfirman dalam Surat Asy-Syura Ayat 11, yang artinya:
    (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.


    1. Qiyamuhu Binafsihi

    Qiyamuhu Binafsihi artinya berdiri sendiri. Allah SWT sama sekali tidak membutuhkan bantuan apapun dan dari siapapun.

    Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Fathir ayat 15, yang artinya: “Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji,”


    1. Wahdaniyyah

    Wahdaniyyah berarti Maha Esa. Allah SWT itu tunggal, satu dan tidak ada yang menandinginya. Dalam surat An Nahl ayat 51, Allah menjelaskan keesaannya.
    “Dan Allah berfirman, “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut,”


    1. Qudrat

    Qudrat artinya kuasa. Banyak sekali bukti kekuasaan Allah SWT, salah satunya keberadaan jagat raya yang terdiri dari berjuta bintang dan planet yang selalu bergerak secara teratur tanpa terjadi tabrakan.


    1. Iradat

    Iradat memiliki arti berkehendak, karena Allah SWT bebas menentukan kehendak tanpa ada yang memerintah dan melarangnya. Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan adalah atas kehendak-Nya.

    9. Ilmu

    Ilmu artinya mengetahui. Allah SWT memiliki ilmu yang sangat lengkap, bahkan ilmunya bersifat menyeluruh, luas dan mendalam. Segala sesuatu, baik yang lahir maupun ghaib tidak lepas dari pengetahuan Allah SWT.


    1. Hayat

    Hayat artinya hidup. Hidup Allah SWT berbeda dengan manusia atau binatang yang memerlukan jantung yang berdenyut. Allah SWT hidup tanpa memerlukan sesuatu dan tanpa didahului oleh siapapun.


    1. Sama’

    Allah SWT juga memiliki sifat Sama’. Sama’ artinya mendengar. Allah SWT Maha Mendengar, semua suara baik itu yang nyaring, samar, bahkan yang tidak dapat didengar oleh manusia sekalipun dapat Allah SWT dengar. Cara Allah SWT mendengar, tentu berbeda dengan cara makhluk ciptaan-Nya.


    1. Bashar

    Bashar artinya melihat. Allah SWT dapat melihat segala sesuatu, baik yang besar ataupun kecil, bahkan yang tersembunyi sekalipun. Penglihatan Allah SWT tanpa batas, teknologi canggih manusia tidak akan mampu melampaui atau mengimbangi penglihatan Allah SWT.

    13. Kalam

    Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Cara Allah SWT berkata-kata tentu tidak sama dengan cara manusia atau makhluk lainnya.

    Allah SWT berkomunikasi dengan hambanya melalui firman atau biasa disebut dengan kalamullah. Firman Allah SWT termaktub dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW.


    1. Qadiran

    Qadiran artinya Maha Kuasa. Allah SWT adalah zat yang berkehendak dan memiliki kuasa atas apapun yang ada di dunia ini.


    1. Muridan

    Muridan memiliki arti Maha Berkehendak. Allah SWT Maha Berkehendak atas segala sesuatu yang ia ciptakan.


    1. Aliman

    Sifat wajib Allah SWT selanjutnya yaitu, Aliman. Aliman berarti Maha Mengetahui, sesungguhnya Allah SWT mengetahui segala sesuatu. Tidak ada apapun yang bisa disembunyikan tanpa sepengetahuan Allah SWT.


    1. Hayyan

    Hayyan memiliki arti Maha Hidup. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Hidup, Allah SWT tidak akan mati dan akan terus hidup. Bahkan ketika semua makhluk mati di hari kiamat, hanya Allah SWT satu-satunya Dzat yang tetap hidup.


    1. Sami’an

    Sami’an adalah Maha Mendengar. Allah merupakan Zat yang Maha Mendengar atas segala sesuatu.


    1. Basiran

    Basiran artinya Maha Melihat. Allah dapat melihat apapun itu, bahkan hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh makhluknya.


    1. Mutakalliman

    Sifat wajib Allah yang terakhir yaitu Mutakalliman, artinya Maha Berkata-kata. Hal ini dibuktikan dengan adanya Al-Qur’an yang berisi firman-firman Allah.

    Itulah 20 sifat wajib Allah SWT yang harus diyakini dan diimani oleh setiap muslim yang beriman.

     

     

    Kreator : Mar’atun Shoimah, S.Pd.I.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Pesan Ibu untuk Anak Gadisku (Bagian 1)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021