KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Pesan Ibu untuk Anak Gadisku Bagian 2

    Pesan Ibu untuk Anak Gadisku Bagian 2

    BY 08 Agu 2025 Dilihat: 5 kali
    Pesan Ibu untuk Anak Gadisku_alineaku

    Al-Qur’an itu Haq

     

    Ada sebuah kisah yang menceritakan tentang salah seorang sahabat nabi yang selamat dari maut lantaran kecintaannya pada Al-Qur’an. Ia sangat suka dan membiasakan diri membaca surah Al Isra ayat 7, yang berbunyi:


    اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا


    Artinya: “Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.”


    Begitu seringnya sahabat nabi tersebut membaca ayat dari Q.S. Al-Isra’ ayat 7 , ada seorang wanita musyrik yang sangat membencinya karena sering mendengar lantunan ayat tersebut.
    Wanita itu berencana untuk melukainya. Dia menuju ke dapur untuk membuat manisan dan mencampurnya dengan racun. Kemudian, ia memberikan manisan itu kepada sahabat nabi yang gemar membaca Al-Qur’an tersebut.

    Sahabat nabi lalu menerima dan membungkus manisan itu kemudian membawanya sebagai bekal melintasi padang pasir. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan dua orang pemuda yang baru pulang dari perjalanan jauh dan tampak kelelahan.



    Ia menawarkan manisan yang ia bawa. “Apakah kalian mau manisan?” tanyanya. Keduanya menjawab, “Ya.”

    Lalu, setelah kedua pemuda itu memakan manisan tersebut mereka muntah-muntah dan akhirnya meninggal dunia. Kabar meninggalnya kedua pemuda tersebut tersebar ke seluruh Kota Madinah dan sahabat tersebut ditangkap karena dituduh sebagai otak pembunuhan. Kemudian, perkara ini dihadapkan kepada Nabi SAW untuk disidang.

    Nabi bertanya, “Dari mana engkau memperoleh manisan itu?”
    Sahabat menjawab, “Aku memperolehnya dari seorang wanita.”
    Kemudian, Nabi SAW memerintahkan agar wanita tersebut dihadirkan. Begitu wanita tersebut tiba, ia melihat kedua pemuda yang meninggal tak lain adalah anaknya sendiri.
    Wanita tersebut berkata di hadapan Nabi SAW mengenai kebenaran ayat Al-Quran yang dibaca oleh sahabat. Ia mengatakan, “Kebenaran ayat tersebut (yang sering dibaca sahabat) membuka mata hatiku bahwa setiap perbuatan buruk akan kembali kepada pemiliknya dan aku sadar bahwa meninggalnya kedua putraku sebagai akibat dari apa yang telah aku lakukan adalah bukti kebenaran ayat tersebut.

     

    Refleksi

      Dalam kisah diatas disebutkan bahwa Al-Qur’an adalah bacaan haq yang benar-benar merupakan wahyu Allah (bukan buatan manusia) yang memiliki keistimewaan bisa memberikan syafaat bagi yang membacanya di hari kiamat nanti. Membaca Al-Qur’an akan  dinilai sebagai suatu ibadah. Orang yang membacanya akan mendapat pahala dan termasuk  ibadah yang disukai Allah SWT. Orang yang awalnya tidak percaya dengan Al-Qur’an akhirnya percaya kebenaran kitab ini setelah putranya sendiri meninggal akibat ulahnya. Benar apa yang ada dalam Al-Qur’an, bahwa setiap perbuatan baik, itu akan kembali kepada diri kita. Dan setiap perbuatan buruk, juga akan kembali kepada diri kita. Dalam peribahasa Indonesia kita mengenal kata bijak siapa yang menanam pasti akan menuai.

     

      Berikut 10 keutamaan membaca Al-Qur’an sebagaimana yang telah dilansir laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, Ada sejumlah keutamaan membaca Al-Qur’an, yakni:

    1. Al-Qur’an Menjadi Syafaat saat Hari Kiamat

      Dari Abu Umamah al Bahili, Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim).

    Hadis ini memerintahkan agar menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan utama harian kita. Dan nantinya di akhirat Al-Qur’an akan menjadi sahabat kita sama seperti kita membersamainya di dunia. Jika kita menjaga kelestariannya dengan membaca serta berpegang teguh pada isi kandungannya, niscaya Al-Qur’an bisa menjaga kita dengan memberikan syafaat di akhirat nanti.

    2. Menjadi Sebaik-baiknya Manusia

      Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)


    1. Bersama Para Malaikat

    Untuk orang-orang yang mahir membaca Al-Qur’an, maka ia kelak akan bersama para malaikat-Nya.
    Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim).


    1. Pahala bagi Mereka yang Belum Lancar Membaca

      Untuk mereka yang belum lancar dalam membaca serta mengkhatamkan Al-Qur’an, jangan bersedih, sebab Allah tetap memberikan dua pahala.

    Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim).

    5. Menaikkan Derajat Kita

    Membaca Al-Qur’an dapat meningkatkan derajat kita di mata Allah. Sebagaimana dalam sebuah hadis.

    Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an) dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim).


    1. Mendapatkan Ketenangan dan Naungan Malaikat


    Disebutkan seseorang yang membaca serta mempelajari Al-Qur’an saat bulan Ramadan akan mendapat ketenangan dan diberikan naungan oleh para masyarakat.

    Hal ini sebagaimana ada dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah RA., sebagai berikut:

    “Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah diantara rumah-rumah Allah (masjid), kemudian mereka membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun atas mereka sakinah (ketenangan) dan Allah meliputi mereka dengan rahmat, mereka akan dinaungi para malaikat, dan Allah akan membanggakan mereka di hadapan para malaikat.” (HR Muslim).

    7. Dihindarkan dari Sifat Dengki

    Dalam Kitab Keutamaan karya Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarif An-Nawawi, diterangkan bahwa umat Islam yang membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan akan diharamkan sifat dengki darinya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, sebagai berikut:

      Dari Ibnu Umar r.a berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidak dihalalkan dengki itu, melainkan terhadap dua macam orang, yaitu orang yang diberi kepandaian oleh Allah SWT dalam hal Al-Qur’an, lalu ia berdiri dengan Al-Qur’an itu (membaca sambil memikirkan dan mengamalkannya) di waktu malam dan waktu siang, juga seorang yang dikaruniai oleh Allah akan harta lalu ia menafkahkannya di waktu malam dan siang untuk kebaikan.” (Muttafaq ‘alaih).

    8. Mendapatkan Jaminan Surga dari Allah SWT

    Dalam buku Ramadan Ensiklopedis oleh Prof. Dr. Abdul Pirol dan Abdul Mutakabbir, diterangkan bahwa orang yang membaca Al-Qur’an akan mendapat jaminan ditempatkan oleh Allah SWT di surga. Seperti diterangkan dalam hadits riwayat Imam Ibnu Majah sebagai berikut:
    “Sesungguhnya Nabi SAW bersabda, barangsiapa membaca Al-Qur’an, menampakkannya dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya ke surga dan memberikan syafaat sepuluh penghuni rumahnya sekaligus melindungi mereka dari neraka.” (HR Ibnu Majah).

    9. Sebagai Ibadah yang Paling Utama

      Diriwayatkan oleh an-Nu’man ibn Basyir, Rasulullah SAW bersabda:

    “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR Al-Baihaqi).


    1. Diibaratkan Seperti Orang yang Bersedekah

    Masih dilansir sumber yang sama, dalam sebuah sabdanya, Rasulullah SAW berkata:
    “Orang yang membaca Al-Qur’an dengan suara keras seperti orang yang bersedekah secara terbuka, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan perlahan seperti orang yang bersedekah secara sembunyi.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)


    Nah itulah rangkuman mengenai 10 keutamaan membaca Al-Qur’an. Mari kita membiasakan diri untuk membaca Al-Qur’an setiap harinya.

     

     

    Kreator : Mar’atun Shoimah, S.Pd.I.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Pesan Ibu untuk Anak Gadisku Bagian 2

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021