Kisah Moral Singkat.
Suatu hari seorang anak laki-laki berkata kepada ibunya, “Mama, bisakah ibu menceritakan sebuah kisah kepadaku?”
Sang ibu tersenyum, meminum air dari botol, berdehem, lalu memulai ceritanya,
“Dahulu kala tapi belum lama ini di sebuah desa kecil yang indah, hiduplah tiga petani yang membangun lahan pertanian mereka di dekat istana raja. Dua dari mereka adalah pekerja keras dan melakukan segalanya untuk menjaga lahan pertanian mereka tetap bersih. Namun, salah satu dari mereka sangat malas, tidak mau melakukan pekerjaan pertanian atau kerja paksa, meninggalkan pertaniannya kotor dan penuh rumput setinggi bahunya.
Suatu hari, sesuatu yang tragis terjadi di istana. Suatu pagi raja terbangun dan menemukan seekor ular besar telah menelan bayinya. Dia sangat terkejut hingga dia berteriak dan melompat dari lantai. Dia memanggil para pengawalnya dan memanggil mereka untuk membunuh ular itu dan membawa kembali bayi laki-lakinya, pewaris takhta.
Sayangnya, bayi tersebut sudah meninggal saat mereka mengeluarkannya dari perut ular. Raja sangat marah dan terbakar amarah. Dia memanggil semua orang bijaknya ke istana dan bertanya kepada mereka,
“Hutan itu sangat jauh dari tempat tinggalku, dan tidak ada pohon maupun semak di sekitar sini. Jadi dari mana datangnya ular besar itu… Dari mana?”
Salah satu orang bijak berkata,
“Yang Mulia… saya sendiri, sebagai orang yang bijaksana, saya telah memikirkan semuanya. Ada tiga petani yang membangun pertaniannya di dekat istana Anda. Salah satu dari mereka sangat malas dan tidak mau berbuat apa-apa. Pertaniannya selalu kotor, penuh rumput liar, lubang hewan pengerat, dan batang kayu. Ular itu pasti berasal dari peternakannya! Peternakan orang malas adalah tempat berkembang biaknya ular!”
Raja yang terkejut menyatakan,
“Kamu benar sekali. Faktanya, petani pemalas itu membunuh bayiku, dan aku akan menghukumnya tanpa ampun!”
Seketika, dia memerintahkan pengawalnya untuk menangkap petani pemalas itu dan dia menjatuhkan hukuman penjara selama 25 tahun… Itulah akhir cerita saya.”
Saat anak laki-laki itu tersenyum mendengar cerita menarik itu, ibunya menepuk punggungnya dengan hati-hati dan berbisik kepadanya,
“Dengar nak, ada hikmah kuat yang patut kamu petik dari cerita ini. Kemalasan bisa berujung pada kegagalan total dalam hidup seseorang. Kemalasan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental kita. Kemalasan adalah musuh terbesar dalam hidup. Jika anda malas, maka anda tidak akan memperoleh kedudukan penting apapun dalam hidup anda, dan anda akan selalu kebingungan. Jika anda ingin melangkah jauh dalam hidup, anda harus siap menghilangkan kekurangan, ketidakefektifan, dan ketidakefisienan anda, karena itu membuat anda menjadi malas. untuk nasib buruk.”
Kreator : Nadya Putri
Comment Closed: Petani pemalas
Sorry, comment are closed for this post.