Pada suatu pagi yang cerah, Jesi bersama ibunya memulai perjalanan liburan yang menarik ke kota Jogjakarta. Mereka bangun pagi dan bersiap-siap untuk beribadah sebelum berangkat. Karena Jogja cukup jauh dari rumah Jesi, ibunya memutuskan untuk membeli tiket pesawat dari rumah Jesi ke Surabaya terlebih dahulu, karena di Surabaya ada keluarga dari ibu Mar, yaitu sepupu laki-laki Jesi, bernama Jariyas. Namun, perjalanan mereka mengalami sedikit keterlambatan di Kota Makassar sebelum akhirnya berangkat menuju Surabaya. Mereka di delay di Kota Makassar karena hujan yang cukup lebat menyelimuti kota itu. Jadi, pesawat akan mengalami gangguan jika menerobos hujan yang sangat deras itu. Mereka di delay sekitar 3 jam, akhirnya mereka disuguhkan makanan ringan dan makanan berat dari pihak maskapainya. Jesi dan Ibunya menikmati makanan tersebut. Walaupun hanya nasi ayam, tetapi jika dinikmati bersama orang terkasih, makanan itu sungguh lezat.
Setibanya di Surabaya, Jesi dan ibunya disambut oleh Jariyas di bandara. Mereka berkeliling kota Surabaya, menikmati keindahan kota dan mencari makan malam bersama. Mereka melewati jalan tol, melewati banyak pusat perbelanjaan dan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Di tengah perjalanan, ibu Jesi membicarakan rencana perjalanan ke Jogjakarta yang akan dilaksanakan setelah mereka tiba di Surabaya. Karena perjalanan ke Jogja cukup memakan waktu yang lama dikarenakan itu adalah perjalanan lintas provinsi, maka mereka memutuskan untuk menyicil perjalanan mereka. Keesokan harinya, Jesi dan ibunya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Jogja melalui jalur darat, dengan singgah di rumah kakak ibu Jesi di Madiun.
Perjalanan mereka penuh dengan pemandangan pegunungan yang indah dan udara sejuk. Udara yang sejuk itu membuat mata ngantuk dan membuat Jesi tertidur. Jesi tertidur selama perjalanan, sambil melewati perkebunan strawberry yang menyejukkan mata. Namun, mereka tidak singgah di tempat itu dikarenakan mereka harus tiba di Madiun sebelum gelap malam. Padahal strawberry di perkebunan yang mereka lewati sangat-sangat menggoda mata. Mereka akhirnya tiba di rumah kakak ibu Jesi di Madiun setelah perjalanan yang panjang, dan disambut dengan hidangan sate dan gorengan yang lezat. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, maka mereka memutuskan untuk bermalam di sana sebelum melanjutkan perjalanan ke Jogja keesokan harinya.
Pagi-pagi buta, Jesi dan ibunya bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke Jogja. Pada perjalanan kali ini, mereka menikmati pemandangan gunung yang tinggi dan udara yang sejuk selama perjalanan. Setelah perjalanan yang panjang yang memakan waktu sekitar 3 jam, sampailah mereka ke rumah ibu angkat dari ibunya Jesi. Mereka singgah di rumah ibu angkat ibu Jesi di Jogja, yang menyuguhkan makanan khas Jogja seperti gudeg, tahu Sumedang, tahu kuning, ikan tumis dan lauk lainnya. Setelah beristirahat sejenak, mereka bersiap-siap untuk menjelajahi kota Jogja.
Mereka mengunjungi Candi Borobudur, tempat yang paling indah di Jogja. Dari atas candi, mereka bisa melihat keindahan kota Jogja dari ketinggian. Di Candi Borobudur itu terdapat banyak sekali turis dari berbagai negara. Ada turis dari Inggris, ada yang dari Amerika, ada yang dari India, ada yang dari Afrika dan masih banyak lagi. Setelah lelah berjalan mengamati Candi Borobudur tersebut, Jesi beserta Ibu dan sepupunya memutuskan untuk berhenti sejenak di rest area Candi Borobudur itu. Di sana banyak terdapat penjual aksesoris-aksesoris dan Cinderamata yang biasanya dijadikan oleh-oleh untuk para pengunjung Candi Borobudur. Setelah itu, mereka berkeliling Jalan Malioboro, tempat yang penuh dengan penjual aksesoris dan baju tradisional. Sebenarnya tidak ada yang spesial dari Jalan Malioboro itu. Itu hanyalah jalan biasa yang memiliki tanda jalan berbahasa Belanda yang telah ada mungkin sejak Belanda menjajah Indonesia. Yang membuat jalan tersebut beda mungkin dari pengunjung dan penjual yang menjual beberapa macam barang antik. Meskipun lelah setelah seharian berkeliling, mereka merasa puas dengan pengalaman yang mereka dapatkan.
Setelah beberapa hari menjelajahi Jogja, Jesi dan ibunya kembali ke Surabaya. Di perjalanan pulang, mereka singgah di rest area di Kota Solo, di mana mereka menikmati makanan khas Warung Tegal. Ada berbagai macam menu di Warung Tegal tersebut. Diantaranya ada ayam goreng, ada bihun tumis, ada sayuran tumis dan kuah, ada ikan dan menu-menu lainnya. Setelah istirahat sejenak, mereka melanjutkan perjalanan ke Surabaya dan singgah di rumah kakak pertama ibu Jesi sebelum akhirnya kembali ke rumah.
Pengalaman liburan Jesi di Jogja penuh dengan petualangan dan keindahan alam. Mereka menikmati setiap momen bersama keluarga dan merasa bersyukur atas kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat baru. Liburan tersebut tidak hanya memberikan kenangan indah, tetapi juga menguatkan ikatan keluarga dan membuat Jesi merasa lebih bersyukur atas kehidupannya.
Dukungan dan kebersamaan dari orang-orang tersayang, seperti ibu Jesi dan keluarganya, membuat liburan Jesi menjadi lebih berarti dan mengesankan. Mereka saling mendukung dan merawat satu sama lain, menciptakan ikatan yang kuat dan penuh cinta. Jesi merasa bahagia dan bersyukur atas kehadiran orang-orang yang selalu ada disampingnya dalam setiap petualangan hidupnya.
Kreator : JESINTA DEWI SRIKANDI
Comment Closed: Petualangan dan Liburan Menarik di Jogja
Sorry, comment are closed for this post.