Emon dan Emin sangat senang hari ini. Mereka akan pergi ke puskesmas bersama Ayah untuk memeriksa gigi. Emon, khususnya, sedikit gugup karena giginya ada yang bolong dan harus dicabut.
Sesampainya di puskesmas, mereka melihat banyak orang yang sedang antri. Ada anak-anak seumuran mereka, orang dewasa, bahkan ada kakek-nenek. Ruangan tunggu penuh sesak. Perawat dan petugas keamanan terlihat kewalahan mengatur antrian.
“Wah, ramai sekali ya, Nak,” kata Ayah sambil mengelus kepala Emon.
“Iya, Yah,” jawab Emon sambil melirik ke sekelilingnya.
Tiba-tiba, datang seorang Bapak-bapak dengan pakaian yang sangat rapi. Ia langsung berjalan cepat dan mencoba menerobos antrian.
“Maaf, Pak. Mohon antri ya,” tegur seorang perawat dengan sopan.
Namun, Bapak itu tidak menghiraukannya. Ia terus berjalan ke depan. Melihat kejadian itu, Dokter Indra, kepala puskesmas, segera menghampiri Bapak tersebut.
“Maaf, Pak. Semua pasien berhak mendapatkan pelayanan yang sama. Mari kita antri bersama-sama,” ujar Dokter Indra dengan ramah.
Bapak itu terlihat sedikit malu, namun akhirnya ia mau mengalah dan kembali ke belakang antrian.
Dokter Indra kemudian mendekati Emon dan Emin. “Kalian berdua anak yang baik ya, sudah mau antri dengan tertib. Jadi contoh untuk yang lain,” puji Dokter Indra.
Emon dan Emin tersenyum malu. Mereka merasa bangga dipuji oleh Dokter Indra.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya giliran Emon untuk diperiksa. Emon merasa sedikit takut, tapi Dokter Indra berusaha membuatnya tenang. Dengan cekatan, Dokter Indra mencabut gigi bolong Emon.
“Sudah selesai, Nak. Kamu hebat!” puji Dokter Indra.
Emon merasa lega dan senang. Setelah itu, giliran Emin yang diperiksa.
Meskipun sempat ramai dan ada sedikit keributan, akhirnya semua pasien bisa terlayani dengan baik. Emon dan Emin pulang ke rumah dengan perasaan senang dan lega. Mereka belajar bahwa kita harus sabar dan tertib dalam antrian, serta selalu menghargai orang lain.
Pesan Moral:
- Kita harus sabar dalam antrian.
- Semua orang berhak mendapatkan pelayanan yang sama.
- Kita harus menjadi contoh yang baik bagi orang lain.
Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran, ketertiban, dan menghargai orang lain. Meskipun sedang sakit atau dalam keadaan mendesak, kita tetap harus menjaga sopan santun.
Kreator : arif fauriyuddin
Comment Closed: Petualangan ke Puskesmas
Sorry, comment are closed for this post.