Penulis : Rois Arifianto (Member KMO Alineaku)
Menikah adalah tahapan penting dalam kehidupan seorang muslim. Dengan menikah separuh agamanya telah dipenuhi, Anas bin Malik meriwayatkan dari Rosulullah SAW “Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.” ( https://almanhaj.or.id/3565-anjuran-untuk-menikah.html )
Menikah adalah ibadah seumur hidup, diperlukan sebuah persiapan yang matang agar tidak menyesal dikemudian hari. Mengenal calon suami atau istri adalah hal yang utama, apakah dia cocok atau sesuai dengan kriteria yang kita inginkan.
Banyak cara bisa dilakukan untuk mengenali calon yang ingin dinikahi. Ta’aruf dan pacaran adalah salah satunya. Sebagian orang menganggap antara ta’aruf dengan pacaran tidak ada bedanya, keduanya sama – sama metode untuk mengenal calon pasangan yang akan dinikahi.
Tulisan dibawah ini akan akan menjelaskan perbedaan antara Ta,aruf dan pacaran serta metode yang mana yang tepat menurut tinjauan agam islam
Secara bahasa ta’aruf artinya adalah mengenal, menurut Leyla Hana secara istilah Ta’aruf mengalami pengkhususan makna yaitu mengenal dalam rangka menuju kepada jenjang pernikahan. ( leyla hana ‘ Proses perjodohan sesuai syariat islam : 2012 ).
Dadan Ramadhan dan Wira Mahardika Putra mendefinisikan ta’aruf sebagai proses antara laki-laki dan perempuan untuk saling menanyakan ketertarikan satu sama lain dan mengetahui visi misi rumah tangga kedepan sebelum memutuskan untuk menikah ( ta’aruf jalan indah menuju nikah : 2019 )
Mengutip dari laman tirto.id Ta’aruf menjadi populer pada tahun 1990 an setelah aktris yang sekaligus pendakwah Okky Setiana Dewi mengunggahnya di Chanel You Tube.
pacaran adalah proses perkenalan antara dua individu yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan untuk bereproduksi melalui perkawinan, atau hubungan seksual. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Pacaran )
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga, 2002:807), pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercintaan; (atau) berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Memacari adalah mengencani; (atau) menjadikan dia sebagai pacar. Sementara kencan sendiri menurut kamus tersebut (lihat halaman 542) adalah berjanji untuk saling bertemu di suatu tempat dengan waktu yang telah ditetapkan bersama.
Dari sisi definisi, ta’aruf belum melibatkan perasaan saling suka antara dua pihak. ketertarikan ada pada satu pihak kepada pihak lain (biasanya laki-laki kepada perempuan) kemudian ketertarikan tersebut diutarakan kepada lawan jenisnya, apakah juga memiliki perasaan yang sama. Selain itu juga dikonfirmasikan apakah memiliki visi dan cita – cita yang sama dalam mengarungi kehidupan setelah menikah. Jika ada kecocokan biasanya berlanjut kepada jenjang pernikahan
dalam pacaran, perasaan saling suka dan mencintai sebagai sepasang kekasih sudah terjadi semenjak dua pasangan memutuskan untuk pacaran. Bahkan mereka seperti sepasang suami – istri, kemana-mana jalan berduaan dan tidak sedikit perempuan dihamili oleh pacarnya.
Secara proses ta’aruf juga berbeda dengan pacaran. ta’aruf melibatkan setidaknya dua mediator, satu dari pihak laki-laki dan satu dari pihak perempuan. Dua pihak yang berta’aruf tidak diizinkan untuk bertemu berduaan sehingga menghindarkan diri dari perbuatan perzinahan yang dilarang oleh agama islam.
Sementara dalam pacaran mereka bebas bertemu kapan saja, dimana saja sesuai dengan keinginan mereka sehingga mereka lebih dekat kepada perbuatan2 kemaksiatan.
Dalam ta’aruf juga ada batasan waktu yang jelas. Apakah mau berlanjut kepada jenjang pernikahan atau berhenti, jika berlanjut ke jenjang pernikahan biasanya jarak antara ta’aruf dengan pernikahan juga tidak terlalu lama. Sementara dalam pacaran tidak jelas kapan batasan mau melanjutkan kepada jenjang pernikahan. Bahkan ada yang berpacaran sudah puluhan tahun tetapi tidak jadi menikah justru nikahnya dengan orang lain.
Demikian sekelumit perbedaan antara ta’aruf dengan pacaran. Sebagai seorang muslim tentu ta’aruf menjadi pilihan yang lebih mendekatkan diri kepada ketakwaan, karena disana ada sifat kehati-hatian agar tidak terjerumus kepada kemaksiatan.
Jangan bimbang dan jangan ragu beristikharahlah setelah ta’aruf semoga Allah meridhoi pasangan yang kita pilih aamiiin.
Sumber bacaan :
- Leyla Hana Ta’aruf proses perjodohan sesuai syariat islam
- Dadan Ramadhan dan Wira Mahardika Putra Ta’aruf proses indah menuju nikah
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Pilih mana Ta’aruf atau Pacaran
Sorry, comment are closed for this post.