Penulis : Nurtanny (Member KMO Alineaku)
Hutan mangrove merupakan bentangan hutan yang dapat dijumpai di daerah pesisir pantai berlumpur dimana kondisi airnya memiliki kadar salinitas yang cukup tinggi. Hutan mangrove yang dapat dijumpai di wilayah pesisir memiliki banyak potensi. Potensi hutan mangrove tersebut dapat dilihat dari sudut potensi ekonomi, sosial, ekologis, serta potensi farmasi.
Pemanfaatan hutan mangrove dalam segi ekonomi semakin meningkat sehingga menyebabkan pembabatan hutan mangrove telah memasuki babak kritis. Nilai ekonomi yang tersimpan pada hutan mangrove sangat besar yang mendorong orang untuk mengeksplorasinya.
Secara ekonomi hutan mangrove sebagai penyedia sumber daya kayu, tempat penangkapan ikan, kepiting dan sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat pesisir karena hutan mangrove dapat dijadikan sebagai kawasan pertambakan atau dikembangkan menjadi objek wisata mangrove.
Selain menyimpan potensi ekonomi, ternyata hutan mangrove juga menyimpan potensi farmasi yang sangat luar biasa. Saat ini penelitian terhadap hutan mangrove terkait potensi farmasinya boleh dikatakan belum sebanyak penelitian hutan mangrove terhadap potensi ekologis, wisata maupun ekonomi. Beberapa penelitian hutan mangrove terkait hutan mangrove sebagai hutan farmasi dilaporkan bahwa beberapa jenis tumbuhan mangrove memiliki kandungan senyawa obat ataupun mikroba yang potensial yang dapat dikembangkan guna sebagai penghasil bahan obat.
Diketahui bahwa dari dahulu bagi kalangan suku laut atau dikenal dengan suku Duano telah lama memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai bahan obat- obatan alami. Mereka memanfaatkannya untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti sakit perut dan diare. Beberapa ahli juga telah meneliti dan melaporkan bahwa tumbuhan mangrove mengandung mikroba endofit yang memiliki potensi penghasil bahan antimikroba alami. Terdapat dua jenis tumbuhan mangrove yang diketahui mengandung mikroba endofit dan berkemampuan untuk menghambat pertumbuhan beberapa jenis mikroba yaitu mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza, Avicennia S, Rhizophora Sp, Sonneratia Sp.
Berdasarkan hasil penelitian para ahli dilaporkan bahwa pada tumbuhan mangrove mengandung senyawa yang berkaitan dengan industri obat- obatan diantaranya: derivat benzoquinone, naphthoquinone, naphthopyrans, flavonoid, polyphenol, rotenone, flavoglicans, sesquiterpene, triterpene, limonoid, minyak esensial, sterols, karbohidrat, gula, termasuk asam lemak tak jenuh ganda. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hutan mangrove layak untuk dikembangkan sebagai hutan penghasil obat- obatan alami.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Potensi Farmasi Hutan Mangrove
Sorry, comment are closed for this post.