KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Program Penerapan Budaya Kerja di SMK Sesuai Tuntutan IDUKA (Industri dan Dunia Kerja)

    Program Penerapan Budaya Kerja di SMK Sesuai Tuntutan IDUKA (Industri dan Dunia Kerja)

    BY 07 Des 2021 Dilihat: 391 kali

    Karya Rina Apriyani

    Alumni KMO Alineaku

    Pengembangan penguatan budaya kerja bagi peserta didik SMK merupakan aspek penting dalam menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan berhasil dalam pekerjaannya. Peserta didik SMK harus dipersiapkan untuk menghadapi kondisi dan tantangan di dunia usaha dan dunia industri. Bekerja di dunia  usaha dan dunia industri berada dalam lingkungan yang berbeda dengan lingkungan sekolah sehingga diperlukan adanya penguatan budaya kerja. Oleh karenanya dalam melaksanakan penguatan budaya kerja di SMK, diperlukan adanya materi pembinaan ketarunaan yang memuat tentang materi Kesamaptaan, Tata Tertib Taruna, dan Pembentukan Organisasi Kesiswaan.

    Program Penguatan Budaya Kerja Peserta Didik SMK merupakan salah satu ihktiar yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Sekolah menengah Kejuruan untuk meningkatkan kapasitas lulusan agar lebih siap menghadapi dunia kerja. Tantangan perubahan yang ditandai oleh simbol revolusi industri 4.0 serta adanya serangan wabah virus Covid-19 menuntut hadirnya inovasi dalam melakukan perubahan strategi penuntasan program ini. Pola konvensional dengan melakukan interaksi tatap muka secara normal tentu menjadi terhampat dalam kondisi saat ini, maka langkah terbaiknya adalah memoderasi kegiatan melalui opsi alternatif dengan moda online (dalam jejaring). 

    Dan dalam mengembangkan budaya kerja tersebut, perlu 6 (enam) hal yang patut di terapkan di sekolah yaitu:

    1. Membanguh Tim Kerja

    Membangun sebuah tim kerja adalah suatu proses memilih, mengembangkan, memberikan kemudahan, dan melatih sebuah kelompok kerja agar berhasil mencapai tujuan bersama. Di dalamnya mencakup memotivasi anggota-anggota kelompok kerja agar merasa bangga dalam melaksanakan tugasnya. Pembangun tim (team builder) harus mampu memenuhi tuntutan tugas (kualitas hasil, tepat waktu, dan sebagainya) dan memenuhi kebutuhan anggota-anggota kelompok kerja (adil, tidak konflik, dan sebagainya).

    Melalui kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta keterampilan, sebuah tim kerja seringkali mampu menyelesaikan tugas secara efektif, ketimbang dilakukan oleh seorang individu. – “A team work is a group organized to work together to accomplish a set of objectives that cannot be achieved effectively by individuals”- Tim boleh jadi merupakan kelompok kerja yang relatif permanen, namun juga bisa bersifat temporer yang bertugas untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu. Tim kerja yang relatif permanen biasanya dinamakan “natural team work”, sedangkan yang temporer banyak disebut sebagai “a cross-functional action team” – biasanya terdiri dari orang-orang dari berbagai bagian atau departemen. Bentuk tim yang dianggap paling maju adalah “self-directed”, karenanya tim kerja semacam ini kurang memerlukan pengawasan, dan memiliki otoritas penuh dalam penyelesaian tugas-tugasnya. 

    • Pembinaan Kedisiplinan Taruna

    Agar tim bisa bekerja secara efektif dalam mengembangkan motivasi, kedekatan, dan produktivitas, banyak organisasi yang memandang pembangunan tim merupakan salah satu aspek dari pengembangan organisasi.

    Dalam pola pengembangan budaya kerja industri di SMK, sangat penting untuk mengenalkan dan membentuk kedisiplinan peserta didik secara bertahap dan terus menerus, sesuai perkembangan jasmani dan mental sebelum mereka masuk ke dunia kerja sesungguhnya. 

    Pembinaan kedisiplinan peserta didik dimulai dengan: merancang program Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK) melalui masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dasar kesamaptaan, membangun kepercayaan diri dan menumbuhkan semangat juang.  Selanjutnya dilakukan pengembangan penerapan kedisiplinan dalam program Peraturan Baris Berbaris (PBB) melalui Latihan dasar PBB, pelaksanaan kegiatan apel dan tata upacara. 

    Secara bersamaan peserta didik dibentuk perilaku moral sesuai gejala atau potensi terjadinya penyimpangan moral di lingkungan sekolah. Pembentukan perilaku moral dapat melalui pengenalan konsep moral dan pembinaan perilaku moral taruna.

    • Pembinaan Ketarunaan 

    Pembinaan ketarunaan  merupakan salah satu program penguatan budaya kerja di SMK, dengan program ketarunaan di sekolah diharapkan dapat membentuk kesiapan mental, kesiapan jasmani, mengikuti aturan/tata tertib lembaga serta belajar berorganisasi. Program ketarunaan ini diharapkan sebagai bekal peserta didik sebelum berkecimpung di dunia usaha dan industri sebenarnya yang harus di dukung semua warga sekolah serta di tauladani oleh Pendidik dan Tenaga kependidikan

    • Pembinaan Kerohaniaan

    Dalam rangka “Membangun Bangsa Berkarakter yang Mengacu pada Nilai Agama” perlu melalui pengkajian, dan pengembangan karakter dengan fokus menanamkan 9 pilar nilai-nilai luhur universal, yaitu: (1). Cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya;  (2) Tanggung jawab, Kedisiplinan, dan Kemandirian; (3) Kejujuran; 4) Hormat dan Santun: (5) Kasih Sayang, Kepedulian, dan Kerjasama; (6) Percaya Diri, Kreatif, Kerja Keras, dan Pantang Menyerah; 7) Keadilan dan Kepemimpinan; (8) Baik dan Rendah Hati; dan (9) Toleransi, Cinta Damai dan Persatuan. Kesembilan pilar karakter itu, diajarkan secara sistematis dalam model pendidikan holistik menggunakan metode knowing the good, feeling the good, dan acting the good.

    Pada akhirnya relasi yang positif dalam konstruksi pembinaan kerohanian yang basisnya adalah pemahaman beragama, melalui pendidikan karakter ini terdapat pada pengamalan nilai-nilai luhur falsafah Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila. Kesepakatan utama yang menjadi landasan penting bahwa seluruh warga Negara Indonesia adalah mahluk berketuhanan tertuang dalam sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Oleh karena itu, pembinaan kerohanian ini berkorelasi erat dengan frame of thinking nya pengamalan praktis dari makna norma dan nilai luhur sila tersebut. Sehingga di dalam bangsa Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal Ketuhanan Yang Maha Esa. 

    • Pengembangan Bakat Dan Minat

    Bakat dan minat peserta didik di suatu SMK perlu ditumbuhkembangkan agar tupoksi dan tujuan pendidikan di SMK untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dapat tercapai. 

    Untuk itu diperlukan suatu acuan yang dapat dipedomani dalam pengembangan bakat dan minat peserta didik di SMK. Materi pengembangan bakat dan minat peserta didik SMK ini merupakan salahsatu yang dapat dijadikan pedoman.

    Pembentukan karakter kerja dan kontrak belajar peserta didik SMK merupakan proses pendidikan yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan lulusan yang memenuhi persyaratan karakter kerja di dunia kerja, baik sebagai pekerja mupun mandiri. Kegiatan pembelajaran ini terdiri dari konsep pembentukan karakter kerja lulusan SMKmodel pembentukan karakter kerja di sekolah, dan kontrak belajar peserta didik SMK. Berhubung masalah Budaya Kerja itu bukan hal yang bersifat instan maka perlu dimulai sejak dini dan dalam waktu yang cukup lama serta didukung oleh lingkungan sekitar.  Di sekolah bisa diaplikasikan selama 2 tahun dan didukung dengan lingkungan keluarga juga sebagai penguat, sehingga bisa menjadi bagian dari kehidupan siswa pendidikan vokasi dan secara perlahan mampu membentuk karakter atau kepribadian.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Program Penerapan Budaya Kerja di SMK Sesuai Tuntutan IDUKA (Industri dan Dunia Kerja)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021