KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » PROLOG : DI KALA SEBUAH KEBIMBANGAN DAN RASA SYUKUR BERTEMU

    PROLOG : DI KALA SEBUAH KEBIMBANGAN DAN RASA SYUKUR BERTEMU

    BY 03 Okt 2025 Dilihat: 16 kali
    DI KALA SEBUAH KEBIMBANGAN DAN RASA SYUKUR BERTEMU_alineaku

    Langit sore Jogjakarta tampak muram, seolah tahu bahwa hari itu adalah titik balik dalam hidup Hutama. Di sudut kamarnya yang penuh tumpukan buku dan kertas ujian, ia duduk terpaku, menatap layar ponsel yang menampilkan pengumuman hasil seleksi CPNS. Detik-detik berlalu bagai batu yang menimpa dada, hingga akhirnya dua kata itu muncul: “LULUS”.

    Tubuhnya seolah tersentak. Air mata membasahi pipi tanpa bisa dibendung. Ia tahu, perjalanan panjang dan perjuangan tanpa henti selama bertahun-tahun akhirnya berbuah manis. Namun, manisnya keberhasilan itu segera terasa getir ketika ia membaca tujuan penugasannya: Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.

    Lamandau,tanah yang baginya masih asing, jauh dari hingar-bingar kota pelajar yang selalu memberinya rasa nyaman dan semangat. Kota besar yang selama ini menjadi saksi kisah perjuangannya kini harus ia tinggalkan. Hutama merasa seperti berdiri di tepi jurang, antara kenyamanan yang ia kenal dan ketidakpastian yang menanti.

    “Apakah aku siap?” tanyanya dalam hati, suara kecil penuh keraguan menggema di ruang sunyinya.

    Malam itu, angin membawa aroma kenangan Yogyakarta yang sulit ia lupakan, kebisingan pasar tradisional, aroma kopi di sudut jalan, tawa sahabat di bawah lampu kota. Namun, semua itu harus ia tinggalkan demi sebuah panggilan yang lebih besar: mengabdi di daerah terpencil, membangun masa depan yang belum pernah ia jamah.

    Hari-hari berikutnya dipenuhi dengan persiapan dan perpisahan yang berat. Pelukan hangat orang tua, air mata haru, dan janji-janji yang terucap lirih namun penuh makna. Lamandau bukan hanya sekadar tempat baru, melainkan medan ujian bagi impian dan tekadnya.

    Ketika kereta terakhir melaju meninggalkan Yogyakarta, Hutama menatap ke luar jendela dengan mata yang penuh harap dan tekad. Di depan sana, hutan lebat dan sungai-sungai besar menanti, menyimpan tantangan dan cerita yang belum tergali.

    Ini bukan sekadar perjalanan fisik, tapi perjalanan jiwa. Perjalanan seorang anak kota yang harus belajar bertahan, beradaptasi, dan menemukan makna pengabdian sejati di bumi Lamandau yang jauh di sana.

    Langkah pertamanya di tanah baru itu akan menentukan masa depan bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagi ribuan jiwa yang berharap pada dirinya.

    Dan dengan satu tarikan napas dalam, Hutama melangkah ke depan. Di antara kerumunan penumpang yang turun dari Pesawat , ia berdiri sendiri dengan tas punggung yang sudah lusuh, membawa harapan sekaligus beban berat. Tidak ada keramaian yang menyambut, tidak ada wajah-wajah akrab yang menanti. Hanya udara basah dan aroma tanah yang baru diguyur hujan, mengingatkannya pada betapa jauh dan asingnya tempat ini.

    Seketika, rasa rindu membuncah dalam dadanya. Rindu pada rumah, pada ibu yang selalu menyediakan secangkir teh hangat, pada jalanan Malioboro yang ramai, dan pada teman-teman yang selalu memberinya semangat. Namun, di balik itu semua, ada tekad yang lebih besar,tekad untuk membuktikan bahwa dirinya mampu berkontribusi, meski jauh dari pusat kenyamanan.

    Langkah pertama di bumi Lamandau menjadi saksi bisu sebuah permulaan. Permulaan yang tak hanya tentang pekerjaan sebagai PNS, tapi juga tentang perjalanan batin yang akan menguji siapa dirinya sebenarnya.

    Hutama menarik napas dalam-dalam, merasakan dinginnya udara malam yang menusuk kulit. “Ini bukan sekadar tugas,” bisiknya pelan, “ini adalah pengabdian. Untuk negeri, untuk orang-orang yang menunggu harapan.”

    Di bawah langit yang penuh bintang, ia melangkah keluar dari Bandara Iskandar yang berada di Kota Pangkalan Bun yang jaraknya sekitar 2,5 jam dengan Kabupaten Lamandau, menuju sebuah dunia baru yang penuh tantangan dan cerita.

     

     

    Kreator : Galih Satria Hutama

    Bagikan ke

    Comment Closed: PROLOG : DI KALA SEBUAH KEBIMBANGAN DAN RASA SYUKUR BERTEMU

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021