KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Proyek Kebaikan 1

    Proyek Kebaikan 1

    BY 23 Des 2022 Dilihat: 179 kali

    Oleh : Syukriyah Nabhan

    Terinspirasi dari bunyi sebuah hadis Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang berbunyi:

    “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lain. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan hutangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beritikaf di masjid ini, yakni masjid Nabawi, selama sebulan penuh.” (HR. Imam Thabrani).

    Beberapa hari ini tubuhku tak merasa lelah, kontak sana sini, menemui banyak orang untuk melakukan lobi dan komunikasi tentang rumah wakaf, untuk seorang janda.

    Kebetulan seorang janda yang baru ditinggal meninggal suaminya ini, mendapatkan penawaran dari dua pemilik rumah wakaf, yang memang menyediakan rumah untuk janda yang memiliki anak yatim.

    Sebagai pihak penengah, ternyata tak mudah menjembatani komunikasi, guna menjaga perasaan kedua wakif, yang bersemangat ini, agar tidak ada yang merasa dikecewakan.

    Akhirnya pilihan dijatuhkan kepada salah satu rumah wakaf, yang bertempat satu kompleks perumahan khusus janda, sebanyak 40 unit rumah layak pakai.

    Malam itu tubuhku terasa lelah, seharian rekreasi bersama ibu-ibu taklim binaan. Namun hati merasa harus segera menyampaikan keputusan janda tersebut kepada kedua pemilik rumah wakaf.

    Kuguyur tubuhku, agar terasa segar kembali, aku minum teh hangat, sambil memikirkan perkataan apa yang harus aku sampaikan kepada dua orang ini. Aku khawatir salah satu dari mereka kecewa.

    Setelah salat isya, aku berdoa, ”Ya Allah lapangkan dadaku, mudahkan urusanku dan hilangkan kekakuan di lidahku.”

    Aku berharap Allah Subhanahu wa Taala membantuku dan membuat kedua orang baik ini menerima keputusan kami dengan lapang dada. 

    Aku putuskan ke rumah pemilik kompleks perumahan khusus janda lebih dahulu, karena jarak rumah kami berdekatan. Aku sampaikan bahwa janda, sepupuku itu memilih tinggal di salah satu unit rumah miliknya.

    Alhamdulillah kunci rumah langsung mereka serahkan kepadaku, sebagai perantara. Aku keluar dengan perasaan lega, satu persoalan telah selesai.

    Kemudian aku naik becak, menuju rumah pemilik satu rumah wakaf yang berada di kampung sebelah. Karena semangat di hati, tak ada keinginan menunda meskipun kaki mulai terasa pegal-pegal.

    Aku bawakan sedikit oleh-oleh, kemudian aku mulai membicarakan hal-hal yang menyenangkan terlebih dahulu. Kemudian, dengan hati-hati, aku sampaikan bahwa sepupuku memilih tinggal di kompleks perumahan janda, bukan rumah wakaf beliau.

    Terlihat kekecewaan di wajah beliau, aku pun dengan sigap menyentuh tangannya, sambil berkata, “Apakah yang menempati rumah tersebut harus seorang janda?”

    “Aku sih berharap begitu, karena pahala membantu janda dan anak yatim sangat besar.” Ujarnya.

    “Pintu kebaikan itu sangat banyak, orang yang perlu dibantu itu sangat beragam masalahnya. Bagaimana kalau rumah wakafmu, untuk sepasang suami istri guru ngaji, anaknya tiga orang, yang sekarang ini terpaksa tinggal di salah satu ruangan masjid, tanpa sekat.” Ucapku menerangkan.

    Beliau berpikir sejenak, sambil menatap mataku, beliau berujar, “Baiklah, besok guru ngaji tersebut suruh ke rumah.”

    “Alhamdulillah, terima kasih ya Allah Kau mudahkan segala urusan ini, dua orang sedang kesusahan telah mendapat solusi dengan mudah.” Bisikku dalam hati.

    “Semoga pahala wakaf rumah Ibu kamu, selalu mengalir untukmu dan Ibumu. Memberi kebahagiaan dengan menyediakan sebuah rumah adalah sesuatu yang luar biasa.” Lanjutku.

    “Amiin ya Robb…” Sahutnya lirih.

    Aku pun segera berpamitan, sebelum berpisah, kami berpelukan. Betapa bahagia hati ini, bila berhasil menyatukan beberapa potensi kebaikan, membuat saudara sesama muslim tersenyum bahagia.

    Setibanya di rumah, segera aku tawarkan rumah wakaf tersebut, kepada temanku yang tinggal di masjid itu. Terdengar suara temanku bergetar karena terharu. Semoga urusannya dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Taala.

    Keesokan harinya temanku ke rumah pemilik rumah wakaf tersebut, ternyata mereka berdua selama ini sudah saling mengenal, karena pemilik rumah tersebut salah satu donatur, masjid yang mereka tempati.

    Semua berjalan lancar, tak lama kemudian guru ngaji itu menempati rumah sederhana itu dengan senang hati. Bukankah puncak kebahagiaan seorang muslim, apabila berhasil membuat saudaranya bahagia. Dan perantara kebaikan itu pun, akan mendapat pahala sebesar orang yang melakukan amalan kebaikan tersebut.

    Sedianya bukanlah hasil usahaku yang berhasil menyelesaikan masalah mereka, tapi Allah jua yang membuat hati-hati ini saling menyatu, dan kemudian saling membantu. 

    Ya Allah hanya kepada-Mu kami berserah dan memohon pertolongan, hanya ridho-Mu pula yang kami harapkan.

    Bagikan ke

    Comment Closed: Proyek Kebaikan 1

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021